fbpx
BerandaSeks & Asmara5 Mitos Seputar Masturbasi dan Faktanya

Pembahasan mengenai seks mungkin masih dianggap tabu bagi banyak orang. Namun, informasi mengenai seks yang benar dapat mencegah kamu dari terjadinya pelecehan dan gangguan kesehatan organ intim. Banyaknya mitos yang beredar bisa membuat kamu salah kaprah. Salah satunya adalah mitos masturbasi. Apa saja mitos masturbasi dan faktanya? Yuk, simak ulasannya di bawah ini!

mitos-masturbasi

Apa itu masturbasi?

Masturbasi atau onani adalah aktivitas seksual solo yang dilakukan dengan cara menyentuh alat kelamin atau area sensitif tubuh lainya. Secara medis, aktivitas ini bukanlah perilaku yang menyimpang. Bahkan, masturbasi memiliki beberapa manfaat dan dianggap dapat mengurangi stres dan memperbaiki suasana hati.

Namun, bukan berarti masturbasi baik untuk dilakukan. Dokter Stefanie, tim dokter Jovee menambahkan, “Walaupun secara medis masturbasi bukanlah perilaku menyimpang dan memiliki beberapa manfaat, bukan berarti perilaku tersebut baik untuk dilakukan. Akan lebih disarankan untuk melakukan kegiatan positif lain.”

Penelitian tentang manfaat masturbasi masih terbatas, tetapi ada penelitian tentang hubungan seksual dan stimulasi. Dilansir dari Healthline, berikut ini sejumlah manfaat masturbasi.

  • Mengurangi stres
  • Meningkatkan kualitas tidur
  • Meningkatkan suasana hati
  • Membuat tubuh lebih rileks
  • Meningkatkan kualitas hubungan dengan pasangan

Meski masturbasi tidak memiliki efek samping yang berbahaya, beberapa orang mungkin akan merasakan beberapa hal berikut.

Perasaan bersalah

Beberapa orang mungkin merasa bersalah melakukan masturbasi karena keyakinan budaya, spiritual, atau agama yang dianut. Secara medis, masturbasi bukanlah perilaku yang tidak normal. Jika kamu terus merasa bersalah karena aktivitas ini, bicarakan pada terapis spesialisasi kesehatan seksual. Mereka akan membantu kamu mengatasi rasa bersalah yang terkait dengan masturbasi.

Kecanduan

Beberapa orang bisa berpotensi kecanduan masturbasi atau seks. Jika masturbasi telah mengganggu kamu jalani aktivitas sehari-hari, konsultasikan pada dokter atau terapis untuk mengatasi hal ini.

Penurunan gairah seksual

Jika pria melakukan masturbasi dengan sangat agresif, hal ini bisa saja menyebabkan penurunan gairah seksual. Studi tahun 2022 menunjukkan terlalu banyak melakukan stimulasi pada penis selama masturbasi dapat menurunkan sensasi rangsangan pada penis. Hal ini mungkin terjadi karena luka yang timbul akibat gerakan berulang saat melaukan masturbasi.

Mitos seputar masturbasi dan faktanya

Banyaknya mitos masturbasi yang beredar kebanyakan tidak didasari oleh penelitian ilmiah. Sehingga, banyak masyarakat yang mempercayai mitos tak berdasar ini. Berikut ini sejumlah mitos masturbasi yang beredar beserta faktanya.

1. Masturbasi sebabkan disfungsi ereksi

Ini merupakan mitos paling umum mengenai masturbasi. Disfungsi ereksi adalah kondisi dimana penis pria tidak dapat ereksi atau bertahan lama. DE atau yang sebelumnya disebut dengan impotensi ini merupakan kondisi gagalnya untuk mencapai atau mempertahankan ereksi penis, yang sangat penting dalam hubungan seksual.

Nah, mitos yang beredar beranggapan terlalu banyak masturbasi bisa sebabkan hal ini. Faktanya, mitos ini tidak benar ya, Jovians.

Disfungsi ereksi disebabkan oleh banyak faktor, baik fisik maupun psikis. Beberapa faktor di antaranya:

  • Merokok dan konsumsi alkohol
  • Darah rendah atau darah tinggi
  • Kolesterol tinggi
  • Obesitas
  • Diabetes
  • Penyakit Parkinson
  • Stres dan depresi

Lalu, benarkah masturbasi dapat membantu mengobati disfungsi ereksi? Hingga kini, belum ada studi ilmiah yang dapat membuktikan hal ini. Hanya saja, jika diperlukan kamu bisa mengonsumsi suplemen vitalitas pria seperti Sidomuncul Libidione (Rp98.164) untuk membantu meningkatkan vitalitas pria.

2. Masturbasi sebabkan kebutaan

Gangguan fungsi mata bukanlah efek samping dari masturbasi ya, Jovians. Terapis seksual, Jenni Skyler, PhD, LMFT, seperti dilansir dari Psych Central menjelaskan, “Mitos masturasi sebabkan kebutaan, jerawat, atau bahaya lainnya tidaklah benar.”

Semua aktivitas fisik yang berat dapat meningkatkan kerja dari jantung serta tekanan darah, dan kondisi ini kemungkinan berpotensi untuk memecah pembuluh darah termasuk di area mata. Masturbasi setara dengan aktivitas fisik ringan sedang yang juga dapat meningkatkan kerja jantung dan tekanan darah.

Namun, berdasarkan studi di tahun 2012 laju nadi sangat jarang meningkat sampai 130 kali per menit, serta tekanan darah jarang sampai 170 mmHg. Untuk kebanyakan orang, peningkatan tersebut tidak akan sampai berbahaya. Sehingga kemungkinan masturbasi dapat menyebabkan kebutaan adalah jarang

3. Masturbasi sebabkan mandul

Faktanya, masturbasi tidak berefek pada kesuburan wanita maupun pria. Ada banyak mitos seputar kesuburan, termasuk masturbasi dapat sebabkan mandul. Melakukan masturbasi tidak akan mempengaruhi kemampuan seorang wanita untuk hamil.

Mitos ini terbukti menyesatkan, karena belum ada bukti medis yang membuktikan hal ini. Kemandulan disebabkan oleh banyak faktor. Faktor genetik, gaya hidup, hingga penyakit tertentu, dan tidak dipengaruhi sama sekali oleh masturbasi.

4. Masturbasi sebabkan rambut rontok

mitos-masturbasi

Tidak ada bukti medis yang membuktikan hal ini. Mitos ini muncul dari anggapan bahwa sperma mengandung protein yang dibutuhkan tubuh. Sehingga, semakin banyak sperma yang dikeluarkan, maka tubuh akan kekurangan protein. Kekurangan protein dapat membuat rambut rontok dan gangguan pertumbuhan rambut.

Meski benar sperma mengandung protein tinggi, dalam satu kali ejakulasi terdapat 3,3 – 3,7 ml sperma. Jumlah ini merupakan jumlah yang kecil, sehingga tidak mempengaruhi jumlah protein tubuh.

5. Masturbasi membahayakan kesehatan

Meski punya banyak manfaat, aktivitas masturbasi sebaiknya diganti dengan kegiatan lain yang lebih positif. Menurut para ahli, masturbasi dapat mengurangi stres, meningkatkan konsentrasi, hingga memperbaiki suasana hati. Selain itu, masturbasi juga merupakan bagian dari perkembangan seksual yang normal.

Menurut sebuah studi yang diterbitkan di JAMA Pediatrics, penelitian pada 800 remaja (usia 14 hingga 17 tahun) ditemukan bahwa 74 persen anak laki-laki dan lebih dari 48 persen perempuan melakukan masturbasi.

Nah, itulah sejumlah mitos masturbasi beserta faktanya yang perlu kamu ketahui. Meski begitu, sebaiknya konsultasikan pada dokter jika kebiasaan masturbasi telah mengganggu kamu beraktivitas normal atau mengganggu kehidupan seksual kamu dan pasangan. Simak informasi seputar kesehatan lainnya di Jovee, pusat vitamin personalmu.

Referensi

Pertanyaan Seputar Jovee

+

Apa itu Jovee?

+

Apa yang membuat Jovee berbeda dengan yang lain?

+

Apa saja metode pembayaran yang tersedia di Jovee?

+

Berapa lama pengiriman vitamin saya?

+

Apakah Jovee memberikan gratis ongkir?

Logo

Dapatkan Vitamin sesuai Kebutuhanmu dengan Konsultasi GRATIS lewat Nutrisionist kami

Yuk, segera

Konsultasi Sekarang

Callback
Logo

Dapatkan Vitamin sesuai Kebutuhanmu dengan Konsultasi GRATIS lewat Nutrisionist kami

Konsultasi Sekarang

Jaminan Jovee untuk Anda

Icon

100% Original

Semua Produk yang kami jual terjamin keasliannya dengan kualitas terbaik.

Icon

Dijamin Lebih Murah

Kami menjamin akan mengembalikan uang dari selisih perbedaan harga.

Icon

Gratis Ongkir

Tak perlu antre. Kami kirim ke alamat Anda. GRATIS*

Artikel Terkait

cara menggunakan tespek

Bagaimana Cara Menggunakan Tespek yang Benar?

Seks & Asmara   17/10/2023
jarak haid normal

Berapa Jarak Haid Normal Tiap Bulan?

Seks & Asmara   04/08/2023
fungsi korpus spongiosum

Mengenal Apa itu Fungsi Korpus Spongiosum pada Reproduksi Pria

Seks & Asmara   24/07/2023
penoscrotal webbing

Mengenal Tentang Penoscrotal Webbing: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Seks & Asmara   23/07/2023
berapa lama selingkuh bisa bertahan

Berapa Lama Selingkuh Bisa Bertahan?

Seks & Asmara   08/07/2023