Jumlah asupan nutrisi yang cukup saat hamil memang penting, hanya saja terlalu banyak konsumsi karbohidrat dapat meningkatkan berat badan yang jauh lebih besar selama masa kehamilan. Berat badan yang naik diluar jumlah yang disarankan dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan dan persalinan lho, Jovinas!

Meski sulit, menjaga berat badan selama hamil memang penting untuk dilakukan. Berikut 7 cara mengontrol berat badan saat hamil yang bisa bumil lakukan. Yuk, simak selengkapnya!
1. Mulai Kehamilan dengan Berat Badan yang Sehat
Salah satu cara mengontrol berat badan saat hamil adalah dengan memulai kehamilan dengan berat badan yang sehat. Banyak wanita yang menjadi obesitas saat hamil, yang menempatkan mereka pada risiko komplikasi. Menurunkan sedikit berat badan sebelum hamil dapat mengurangi risiko ini dan juga meningkatkan kesehatan kamu lho, Jovians.
Dokter Lauren, dilansir dari Babycenter mengatakan, “Hal paling utama yang perlu dilakukan dalam menyiapkan kehamilan adalah konsumsi prenatal vitamin dan menjaga berat badan tetap sehat.”
Bumil bisa konsumsi Blackmores Pregnancy & Breastfeeding (Rp204.000) sebagai vitamin prenatal untuk menyiapkan kehamilan yang sehat.
2. Konsumsi makanan seimbang
Bumil membutuhkan sekitar 340 kalori ekstra per harinya selama trimester kedua, dan 450 kalori ekstra setiap hari pada trimester ketiga. Sementara pada trimester pertama, umumnya bumil belum membutuhkan kalori ekstra.
Fokuslah pada makanan tinggi protein, lemak, dan karbohidrat kompleks. Makan dalam porsi kecil, untuk hindari makan berlebih. Kemudian, bumil juga bisa memilih cemilan sehat untuk cegah konsumsi makanan tinggi lemak yang tidak sehat. Dengan cara ini, tidak hanya menyehatkan kandungan, tetapi kadar gula darah bumil juga akan tetap stabil.
3. Konsumsi Banyak Air Putih
Cara mengontrol berat badan saat hamil selanjutnya adalah konsumsi cukup air putih. Sangat penting untuk konsumsi banyak air putih selama kehamilan, agar bumil tidak dehidrasi. Selain itu, minum air putih juga dapat menjadi salah satu cara mengontrol berat badan saat hamil, lho! Karena, asupan air yang cukup dapat membantu menahan nafsu makan.
Bagi ibu hamil, asupan air putih yang disarankan adalah 8 hingga 12 gelas per harinya. Warna urin bisa dijadikan indikator apakah asupan cairan sudah cukup saat hamil, jika urin berwarna gelap, tandanya tubuh membutuhkan lebih banyak cairan. Warna urin kuning cerah menandakan hal sebaliknya, yakni cairan tubuh sudah tercukupi dengan baik.
4. Variasi Makanan yang Dikonsumsi
Terkadang, keinginan akan makanan tidak sehat seperti kentang goreng dan es krim saat hamil tidak bisa dihindari. Kuncinya adalah memuaskan keinginan bumil sambil mendapatkan asupan protein dan lemak sehat yang ibu dan bayi butuhkan.
Bumil bisa gunakan trik menggabungkan makanan sehat dan tidak sehat, seperti mencampur sereal serat tinggi dengan granola manis yang enak. Di sisi lain, sebenarnya tidak perlu menahan diri terlalu keras juga tidak apa-apa selama tidak dilakukan setiap hari dan menjadi kebiasaan.
5. Pilih Makanan Karbohidrat Kompleks
Karbohidrat sangat baik bagi bumil, terutama dalam melawan morning sickness. Namun, karbohidrat sederhana seperti roti putih, nasi, dan kebanyakan sereal meningkatkan gula darah kamu tanpa memberi nutrisi yang cukup.
Lebih baik untuk memilih makanan dengan karbohidrat kompleks, seperti kacang-kacangan, buah-buahan dan sayuran, beras merah, atau roti gandum yang tidak hanya memberi bumil dan bayi lebih banyak nutrisi, tetapi juga membantu bumil merasa kenyang lebih lama.
6. Rutin Jalan Kaki
Lakukan 10 menit jalan kaki setiap harinya ternyata punya dampak besar bagi bumil selama kehamilan, lho! Selain membantu mengontrol berat badan saat hamil, bumil yang rutin jalan kaki juga akan mengalami lebih sedikit rasa sakit dan nyeri di trimester akhir kehamilan.
7. Konsultasi Dokter
Jika kamu ingin mengontrol berat badan saat hamil dengan lebih efektif, konsultasikan pada dokter dan ahli gizi apa saja yang bisa dilakukan dan juga menu yang tepat untuk dikonsumsi.
Risiko Kelebihan Berat Badan Saat Kehamilan
Kenaikan berat badan berlebih saat hamil menempatkan ibu dan bayi pada risiko komplikasi kehamilan dan persalinan, yang meliputi:
Hasil USG yang Tidak Tepat
Jika bumil kelebihan berat badan selama hamil dan miliki banyak lemak tubuh, tenaga medis mungkin akan kesulitan untuk melihat dan mendiagnosa bayi pada saat USG.
Ketidaknyamanan
Semakin bertambah usia kehamilan, semakin banyak pula ketidaknyamanan yang akan dirasakan ibu. Terlebih lagi jika bumil tidak mengontrol berat badan, hal ini akan memperparah sakit punggung, kram perut, kaki, heartburn, dan nyeri sendi yang dialami.
Darah Tinggi
Lemak yang menumpuk meningkatkan risiko hipertensi gestasional, yang didiagnosis pada trimester kedua kehamilan. Hipertensi dapat menyebabkan masalah selama persalinan dan juga komplikasi yang mengharuskan ibu melahirkan lebih cepat (prematur).
Preeklamsia
Kelebihan berat badan saat hamil juga meningkatkan risiko preeklamsia, yang mempengaruhi hati, hinjal, dan komplikasi lainnya.
Bayi Besar
Semakin berat sang ibu, besar kemungkinan anak yang dilahirkan juga lebih besar daripada ukuran bayi pada umumnya (makrosomia). Biasanya, bayi dengan kondisi ini biasanya dilahirkan dengan cara caesar, dan juga lebih berisiko alami obesitas pada masa kanak-kanak.
Itulah pentingnya mengontrol berat badan dan cara mengontrol berat badan selama kehamilan. Simak informasi seputar kehamilan lainnya hanya di Jovee, pusat vitamin & suplemen personalmu.