Berolahraga memang sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh. Bahkan manfaat olahraga juga bisa didapatkan oleh wanita yang sedang hamil muda. Beberapa studi menyatakan bahwa ibu hamil yang rajin olahraga dapat menurunkan risiko bayi cacat prematur. Selain itu, berolahraga ketika hamil juga dapat meningkatkan kecerdasan otak janin.
Olahraga sendiri memiliki beragam jenis. Bagi para ibu hamil, sangat tidak disarankan untuk melakukan aktivitas olahraga yang membutuhkan banyak tenaga. Saat ini ada banyak sekali jenis olahraga ringan yang bisa dilakukan untuk menjaga kondisi janin dan ibu selalu sehat. Lakukanlah jenis olahraga yang nyaman bagi Anda dan tentunya tidak membebani tubuh.
Tips Aman Olahraga untuk Ibu Hamil
Ibu hamil yang masih memasuki trimester pertama masih diperbolehkan untuk melakukan olahraga karena dapat membantu kesehatan janin. Namun untuk bisa mendapatkan manfaat dari olahraga, sangat disarankan untuk melakukannya secara rutin dan juga konsisten.
Bagi Anda yang melakukan olahraga namun khawatir tentang kondisi janin, ini dia beberapa tips berolahraga yang aman dan bisa dipraktikkan.
1. Jangan Paksakan Diri
Agar tubuh tidak kaget, maka jangan paksakan diri untuk melakukan aktivitas olahraga yang berat. Untuk tahap awal, Anda bisa memulainya dengan melakukan jalan santai sekitar 10 menit terlebih dahulu.
Jika sudah terbiasa dan ingin berlari, maka beristirahatlah ketika tubuh sudah mulai terasa lelah. Olahraga saat hamil sendiri hanya bertujuan untuk menjaga agar kondisi tubuh tetap fit dan bukan sebagai ajang lomba sehingga Anda tidak harus adu kecepatan dengan orang lain.
2. Siapkan Kondisi Mental
Pada masa awal kehamilan, Anda tentu akan merasakan banyak perubahan pada tubuh. Jika mungkin sebelum hamil, Anda sudah terbiasa berlari hingga 10 km, saat hamil, hal ini mungkin tidak berlaku lagi. Adanya perubahan mood atau morning sickness yang terjadi pada ibu hamil bisa memicu perubahan kondisi tubuh yang membuat Anda tidak bisa berlari seperti biasanya.
Hal ini memang normal. Oleh karena itu, ketika Anda memutuskan untuk tetap berolahraga saat hamil, siapkan kondisi mental karena aktivitas olahraga yang akan dijalani tidak bisa seaktif dulu.
3. Lakukan Jenis Olahraga yang Sesuai
Olahraga untuk ibu hamil tidak hanya terbatas pada lari saja. Jika berlari terasa sangat melelahkan dan mengkhawatirkan, maka Anda bisa mencoba jenis olahraga lain yang cocok untuk ibu hamil seperti berenang, senam kegel, yoga, dan juga gerakan aerobik ringan.
Anda bisa melakukan berbagai jenis olahraga ini di rumah maupun di pusat pelatihan. Agar manfaatnya semakin terasa bagi janin maupun ibu, maka jangan lupa untuk konsisten dan meluangkan waktu untuk bisa melakukan aktivitas olahraga ini setiap hari.
4. Minum yang Cukup
Perubahan hormon yang terjadi pada ibu hamil biasanya akan membuat tubuh menjadi sering buang air kecil. Hal ini memang normal terjadi. Oleh karena itu ketika akan berolahraga, usahakan untuk tetap mencukupi kebutuhan minum sehingga tubuh tidak dehidrasi.
Dibandingkan dengan orang biasa, ibu hamil sangat rentan mengalami dehidrasi karena energi ekstra yang dikeluarkan untuk mengatasi gejala kehamilan. Selain bermanfaat bagi ibu, mengonsumsi air minum yang cukup juga sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan janin yang ada di dalam kandungan.
Ibu hamil umumnya membutuhkan asupan air dua kali lebih banyak dibandingkan dengan orang biasa. Oleh karena itu Anda bisa minum air sebelum, saat, dan juga setelah berolahraga.
5. Waspadai Kondisi Gawat Saat Hamil
Melakukan aktivitas olahraga lari memang memberikan banyak manfaat saat hamil muda. Walaupun begitu Anda tetap harus mewaspadai berbagai kondisi gawat yang biasa terjadi saat hamil muda. Jika tidak segera ditangani, kondisi gawat pada tubuh ibu hamil ini akan berdampak pada kondisi janin.
Pada trimester pertama kehamilan, banyak hal-hal yang harus diwaspadai karena tubuh sedang beradaptasi dan banyak mengalami perubahan untuk menerima janin yang berada di dalam kandungan. Beberapa jenis kondisi gawat yang biasa terjadi saat hamil muda antara lain nyeri dada, sakit kepala, hingga pendarahan di vagina.
6. Konsultasi dengan Dokter
Berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan olahraga memang sangat penting untuk menjaga keamanan janin. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk berolahraga, ada baiknya untuk memeriksakan kondisi kandungan terlebih dahulu.
Jika janin kuat dan sehat biasanya dokter akan memperbolehkan Anda untuk melakukan aktivitas olahraga. Selain itu jangan lupa untuk berkonsultasi terkait rincian rutinitas olahraga yang ingin Anda lakukan.
Berolahraga saat hamil muda memang tidak membahayakan. Namun untuk mencegah terjadinya hal-hal yang berisiko, jangan lupa untuk selalu mengecek kondisi kehamilan setelah berolahraga untuk mengontrol perkembangan dan kondisi janin yang berada di dalam kandungan.
Selain itu, Anda tidak disarankan untuk melakukan aktivitas olahraga secara berlebihan. Perhatikan selalu kondisi tubuh dan janin Anda. Jika dirasa memberatkan, maka segeralah beristirahat dari aktivitas olahraga yang dilakukan. Membebani diri untuk melakukan olahraga berat justru akan membahayakan janin Anda. Jangan lupa untuk konsumsi suplemen ibu hamil seperti Blackmores Pregnancy and Breastfeeding Gold 120 Kaps – Vitamin Ibu Hamil dan Menyusui (Rp440.000) untuk memperkuat tubuh dan janin.
Ingin mengetahui informasi kesehatan terpercaya? Daftarkan email anda di Ngovee. Untuk mendapatkan suplemen dan vitamin spesial buat anda, unduh aplikasi Jovee. Tersedia melalui Google Play Store maupun App Store.
Company © 2020 Jovee. All rights reserved.