7 Perubahan Tubuh Pasca Melahirkan pada Wanita

Perubahan pada tubuh wanita tidak hanya pada saat hamil, tetapi juga terjadi pasca melahirkan. Meski ini merupakan kondisi yang normal dan penting untuk terjadi, tak jarang banyak yang merasa tidak percaya diri karena perubahan ini. Perubahan bentuk tubuh setelah melahirkan umumnya bersifat tidak permanen, yang berarti dapat kembali seperti semula. Hanya saja, ada juga beberapa perubahan yang sifatnya menetap atau permanen. Berikut beberapa perubahan tubuh pasca melahirkan pada wanita, yang dikutip dari berbagai sumber.

Perubahan Tubuh Pasca Melahirkan

Setelah melahirkan, tubuh memerlukan waktu untuk sembuh dan menyesuaikan kembali. Maka dari itu, penting bagi ibu untuk mengetahui apa saja yang akan berubah pasca melahirkan.

1. Vagina

Merupakan jalan lahir bayi, vagina merupakan bagian tubuh yang paling banyak terasa perubahannya. Setelah melahirkan, vagina akan mengeluarkan darah nifas atau lokia, yang berlangsung hingga 6 minggu setelah melahirkan. Warna nifas yang pekat akan semakin pudar kekuningan seiring berjalannya waktu, dan seringnya disertai dengan kontraksi rahim.

Kontraksi rahim akan menimbulkan rasa tidak nyaman, yang membantu rahim menyusut kembali ke ukutan semula. Selama sekitar 6 minggu, ukuran rahim akan kembali seperti semula, dan kembali pada posisinya semula di belakang tulang kemaluan.

Jika proses persalinan berlangsung normal, sudah bisa dipastikan selangkangan akan bengkak, memar, dan sakit untuk sementara waktu. Demikian pula pada operasi C-section, di mana bagian perut alami bengkak dan perih pada luka sayat. Kedua hal ini akan membaik secara bertahap selama beberapa minggu.

Selain itu, pada persalinan normal mungkin vagina juga akan terasa lebih longgar. Hal ini akan membaik seiring berjalannya waktu, namun vagina tidak dapat kembali sepenuhnya ke ukuran semula. Senam kegel dapat dilakukan untuk mengencangkan kembali otot vagina dan panggul.

Perubahan pada vagina lainnya adalah vagina yang terasa lebih kering. Ini dikarenakan perubahan hormon pada ibu untuk menyiapkan masa menyusui, yang membuat hormon estrogen jadi lebih sedikit sehingga vagina jadi lebih kering.

2. Perut & kandung kemih

Saat hamil, pembesaran ukuran rahim menyebabkan tekanan pada kandung kemih sehingga bumil jadi sulit menahan buang air kecil. Hal ini juga buat otot panggul jadi melemah sehingga sangat mudah untuk buang air kecil, bahkan jika kamu cuma bersin atau batuk sekalipun.

Sementara itu, perut yang membesar saat melahirkan tidak serta merta langsung menyusut kembali pasca melahirkan ya, Jovians. Diperlukan waktu sekitar 2 bulan bagi rahim untuk kembali ke ukurannya semula. Meski begitu, perut mungkin tidak akan sekencang sebelumnya.

Konstipasi pasca persalinan juga cukup umum terjadi pada minggu pertama karena dehidrasi, efek samping dari obat nyeri, dan operasi caesar. Perbanyak konsumsi makanan berserat, atau konsultasikan ke dokter untuk diresepkan obat pelunak feses.

3. Stretch Mark pada Kulit

Menurut WebMD, stretch mark terjadi ketika tubuh tumbuh lebih cepat akibat adanya peregangan. Hal ini membuat serat elastis yang ada tepat di bawah kulit pecah, sehingga muncul serat garis (stretch mark).

Ukuran rahim yang membesar pada masa kehamilan, membuat kulit perut meregang dengan cepat sehingga muncul stretch mark. Stretch mark juga bisa muncul di paha, bokong, payudara, dan lengan atas. Awalnya stretch mark dapat berwarna gelap, tetapi seiring berjalannya waktu akan berangsung-angsur memudar menjadi putih atau abu-abu.

4. Payudara

Tepat setelah melahirkan, kadar hormon estrogen dan progesteron akan turun sementara hormon prolaktin, yang membantu menghasilkan ASI akan bekerja. Perubahan hormon ini berpengaruh pada ukuran payudara ibu, yang membuatnya jadi lebih besar akibat peningkatan aliran darah dan susu.

Pembengkakan ini akan terasa sakit dan tidak nyaman hingga 3 hari setelah persalinan, dan akan mereda dalam beberapa hari setelah mulai menyusui si Kecil. Jika tidak menyusui pembengkakan mungkin akan memakan waktu hingga 1 minggu untuk reda.

5. Kaki

Bagian tubuh yang berubah setelah melahirkan selanjutnya adalah kaki. Kenaikan berat badan pada masa kehamilan dapat menyebabkan spider veins, varises, dan stretch mark. Meski dapat memudar seiring berjalannya waktu, kebanyakan dari spider veins yang muncul tetap tidak tersamarkan.

6. Rambut

Pasca melahirkan, rambut akan jadi lebih mudah rontok. Berbeda pada saat hamil di mana rambut lebih banyak tumbuh karena kadar hormon tinggi, pasca melahirkan rambutmu akan lebih mudah gugus akibat kadar hormon yang rendah. Kamu bisa konsumsi Blackmores Evening Primrose Oil + Fish Oil (Rp344.800) untuk bantu menguatkan dan menyehatkan akar rambut, yang bisa diperoleh dengan harga spesial di Jovee.

7. Berat Badan

Bahkan beberapa bulan setelah melahirkan, membutuhkan waktu dan usaha ekstra untuk mengembalikan berat badan seperti semula. Sebagian besar wanita kehilangan sekitar 6 kg saat melahirkan, yang merupakan akumulasi dari berat bayi, plasenta, dan cairan ketuban.

Hanya saja, lemak yang menumpuk selama kehamilan tidak akan hilang dengan sendirinya. Namun jangan khawatir, melalui diet dan olahraga yang teratur, bentuk tubuh dapat kembali seperti semula, kok.

Itulah beberapa perubahan tubuh pasca melahirkan pada wanita. Ingin tahu informasi lainnya seputar pasca persalinan? Simak selengkapnya di Jovee, pusat vitamin & suplemen personalmu.