Selenium adalah mineral yang dapat ditemukan di tanah dan air. Meskipun hanya dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit, selenium memainkan peran penting dalam proses metabolisme dalam tubuh. Selenium juga memiliki zat antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Jadi berapa banyak selenium yang harus dikonsumsi setiap harinya?
Kebutuhan akan selenium per hari akan berbeda-beda pada setiap orang. Berikut kebutuhan harian tubuh terhadap selenium di Indonesia berdasarkan kelompok usia.
- 0-5 bulan: 7 mikrogram (mg)
- 6-11 bulan: 10 mg
- 1-3 tahun: 18 mg
- 4-6 tahun: 21 mg
- 7-9 tahun: 22 mg
- 10-12 tahun: 22 mg (pria) dan 19 mg (wanita)
- 13-15 tahun: 30 mg (pria) dan 24 mg (wanita)
- 16-18 tahun: 36 mg (pria) dan 26 mg (wanita)
- 19-29 tahun: 30 mg (pria) dan 24 mg (wanita)
- 30-64 tahun: 30 mg (pria) dan 25 mg (wanita)
- 65 tahun ke atas: 29 mg (pria) dan 24 mg (wanita)
- Ibu hamil: ditambah 5 mg dari kebutuhan normal sesuai usianya
- Ibu menyusui: ditambah 10 mg dari kebutuhan normal sesuai usianya
Semakin bertambahnya usia seseorang, semakin tinggi kebutuhannya terhadap selenium, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui yang memerlukan nutrisi ekstra untuk calon anaknya. Biji-bijian, kacang walnut, kacang Brazil, sayuran berwarna hijau, jamur shitake, dan jamur kancing merupakan sumber selenium organik terbaik yang bisa Anda temukan.
Selenium juga terdapat pada ragi dan produk hewani seperti ikan, hewan-hewan laut, daging sapi, dan ayam. Anda juga dapat menemukan kandungan selenium pada suplemen Bio Calci 72 – Suplemen Vitamin Tulang (Rp93.600).
Apa yang akan terjadi jika tubuh kelebihan selenium?
Suplemen selenium dikatakan dapat mengurangi risiko kanker prostat, namun pernyataan ini masih diragukan. Jika dikonsumsi sesuai dosis yang dianjurkan, tidak ada efek samping yang akan muncul. Tetapi, suplemen selenium yang dikonsumsi berlebihan bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan. Mulai dari napas yang bau, demam, mual, hingga gangguan pada hati, ginjal, serta jantung.
Bahkan dosis selenium yang terlalu tinggi di dalam tubuh akan mengarah pada kematian. Konsumsi selenium, baik organik maupun non-organik, dalam dosis tinggi dan melebihi kebutuhan harian memiliki efek negatif pada tubuh. Tanda-tanda jika asupan selenium melebihi angka kecukupan gizi diantaranya adalah nafas bau bawang dan rasa metal di mulut. Gejala yang umum ditemukan pada penderita selenosis, atau kelebihan selenium, adalah:
- rambut dan kuku rapuh, bahkan mudah patah
- lesi pada kulit dan sistem saraf
- mual
- diare
- ruam pada kulit
- kelelahan
- Gigi bernoda
- Mudah marah
- Gangguan pada sistem saraf
Satu butir kacang Brazil mengandung 68 – 91 mikrogram selenium dan dapat menyebabkan keracunan jika dikonsumsi terlalu sering. Keracunan selenium akut bisa diakibatkan oleh konsumsi obat-obatan bebas dengan kandungan selenium dalam jumlah banyak.
Keracunan selenium akut juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan dan saraf yang parah, sindrom gangguan pernapasan akut, serangan jantung, rambut rontok, tremor, pusing, kemerahan pada wajah, gagal ginjal, sampai pada kematian. Semua hal yang berlebihan bisa berakibat buruk.
Begitu pula dengan selenium yang dikonsumsi dalam jumlah banyak melebihi dosis yang dianjurkan akan menimbulkan efek negatif bagi kesehatan. Maka jagalah pola makan yang sehat dan konsultasikan dengan dokter Anda sebelum mengonsumsi suplemen selenium.
Untuk memenuhi kebutuhan vitamin harianmu, anda juga bisa mengunduh aplikasi Jovee. Jovee adalah aplikasi yang dapat merekomendasikan suplemen sesuai dengan kebutuhan personal. Aplikasi Jovee tersedia melalui Google Play Store maupun App Store.