Penyakit DBD sering terjadi saat musim hujan dan disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Di negara beriklim tropis, seperti Indonesia, penyakit demam berdarah mudah sekali menyebar. Terutama saat musim hujan, di mana kondisi lingkungannya sangat mendukung perkembangbiakan nyamuk. Demam berdarah dapat menjadi sangat berbahaya jika tidak ditangani dengan cepat.
Cara mencegah penyakit DBD di rumah
Prinsip utama dalam pencegahan DBD adalah menghindari gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Hal ini dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan. Salah satu cara membasmi nyamuk yang mungkin sudah sangat familiar adalah 3M alias menguras, menutup, dan mengubur. Cara ini bertujuan untuk mencegah perkembang biakan nyamuk di rumah.
Simak cara-cara pencegahan DBD praktis yang bisa dilakukan di rumah.
1. Kuras penampungan air setiap minggu
Tidak seperti nyamuk Anopheles penyebab malaria, Aedes tidak berkembang biak di genangan air kotor. Nyamuk Aedes justru lebih menyukai genangan air yang bersih, seperti air di dalam bak mandi.
Nyamuk betina akan bertelur pada penampungan air yang sudah terisi. Telur-telur ini akan menetas menjadi larva dan akhirnya nyamuk dewasa dalam waktu 8 – 10 hari pada suhu ruang. Karenanya, menguras dan membersihkan penampungan air paling tidak seminggu sekali adalah cara pencegahan DBD yang paling utama karena dapat memutus siklus hidup nyamuk.
Penampungan air yang harus dikuras bukan hanya bak mandi, tetapi ember, pot, kaleng-kaleng, baskom, dan sebagainya. Perabotan tersebut bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk jika tidak rajin dibersihkan. Setelah itu, tutup rapat wadah air ini. Jika di rumah ada sampah yang bisa menampung air, misalnya kaleng bekas atau ember rusak, segeralah dibuang agar tidak jadi sarang nyamuk.
dr. Irma Lidia, tim dokter Jovee, mengatakan, “Penyebab demam berdarah adalah virus dengue, jadi tidak ada pengobatan khusus. Sebenarnya terapi dapat membantu, tetapi tergantung seberapa parah penyakitnya,”
Ada empat virus dengue (DENV) penyebab demam berdarah. Keempatnya ini sama-sama disebarkan oleh spesies nyamuk yang dikenal sebagai Aedes aegypti, dan lebih jarang oleh nyamuk Aedes albopictus.
Virus ini ditularkan dari nyamuk yang terinfeksi ke manusia. Berdasarkan penjelasan dr. Irma Lidia, nyamuk menggigit orang yang terinfeksi dengue, kemudian virus tersebut ditularkan ke manusia ketika nyamuk itu menggigit orang lain.
“Orang yang sudah pernah sakit DBD, bisa saja terinfeksi virus dengue untuk kedua kalinya. Biasanya infeksi kedua ini membawa risiko menjadi lebih parah. Selain itu juga, tidak ada vaksin yang dapat melindungi dari penyakit demam berdarah sehingga menghindari gigitan nyamuk menjadi satu-satunya cara yang bisa mencegahnya.” kata dr. Irma Lidia lagi.
2. Pasang kasa dan gunakan kelambu
Pasanglah kasa pada tiap lubang ventilasi dan jendela, serta pintu. Hal ini dilakukan untuk mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah. Pilih kasa yang memiliki jaring-jaring rapat yang tipis namun mampu menghalangi nyamuk dari luar.
Pencegahan demam berdarah juga perlu dilakukan dengan memasang kelambu di sekeliling tempat tidur.
3. Rapikan tumpukan baju
Hentikan kebiasaan menumpuk dan menggantung baju. Faktanya, nyamuk menyukai aroma tubuh manusia. Tidak heran jika nyamuk suka hinggap dan beristirahat di gantungan dan tumpukan baju. Segera pindahkan barang-barang Anda ke tempat bersih dan tertutup.
4. Cegah DBD dengan Oleskan losion anti nyamuk
Apabila Anda hendak beraktivitas di tempat terbuka atau di luar rumah, oleskan losion anti nyamuk sebelum berangkat. Sekarang ini sudah banyak merk losion yang memanfaatkan ekstrak serai, lavender, geranium, lemon, atau peppermint sebagai bahannya. Bahan-bahan ini sudah terbukti tidak disukai nyamuk.
Oleskan lotion pada bagian tubuh yang tidak tertutupi pakaian. Jangan lupa untuk mengikuti petunjuk pemakaian yang tertera pada label kemasan. Jika Anda pengguna sunscreen, oleskan losion anti nyamuk setelahnya.
Sebelum mengoleskan losion di tubuh, cobalah dulu di punggung tangan selama 1 – 2 hari untuk memastikan Anda tidak alergi dengan bahan-bahan yang terkandung di dalamnya. Segera cuci bersih area kulit yang dioles dan hentikan pemakaian kalau ada indikasi atau tanda-tanda alergi.
5. Pakai pakaian tertutup saat keluar rumah
Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus biasanya mencari makan pada pagi dan sore hari, sekitar jam 06.00 – 10.00 WIB dan 16.00 – 17.00 WIB. Jika pada waktu-waktu ini Anda sedang melakukan kegiatan di luar rumah atau tempat terbuka, kenakanlah pakaian panjang yang menutupi kulit.
6. Rapikan tanaman liar di pekarangan rumah
Bagi Anda yang memiliki halaman dan pekarangan di rumah, rajin-rajinlah merawatnya. Jangan sampai rerumputan terlalu lebat serta tanaman-tanaman di sana tidak terawat sehingga menjadi tempat beristirahat dan berkembang biak si nyamuk.
Ketika musim hujan, tidak semua airnya akan diserap oleh tanah. Sisa-sisa air tersebut akan tergenang di sela-sela tanaman liar yang tumbuh di pekarangan Anda. Untuk mencegahnya, pangkas rata rumput liar dan rapikan pekarangan di sekitar rumah. Jangan lupa juga untuk menguras setiap pot dan menutup lubang-lubang genangan serta meratakannya dengan tanah.
7. Manfaatkan tanaman antinyamuk alami
Anda bisa menghias rumah dengan tanaman pengusir nyamuk alami seperti serai wangi, bunga lavender dan geranium, serta daun peppermint. Anda pun dapat memasang lilin aromaterapi dengan wewangian dari tanaman pengusir nyamuk tersebut.
8. Perkuat sistem imun dengan konsumsi vitamin C
Tingkatkan imunitas tubuh agar tidak mudah terinfeksi virus merupakan salah satu cara pencegahan yang bisa Anda lakukan. Cara ini bisa Anda terapkan dengan mengonsumsi berbagai nutrisi yang penting, seperti vitamin C.
Daya tahan tubuh yang kuat sering dikaitkan dengan pemenuhan asupan vitamin C. Banyak orang yang mengonsumsi vitamin ini, baik dari makanan seperti buah jeruk atau suplemen, untuk menyembuhkan flu. Meski sebenarnya segelas jus jeruk tidak serta merta menyembuhkan Anda dari flu, ada alasan kenapa vitamin C penting untuk daya tahan tubuh.
Antioksidan yang terkandung di dalam vitamin C melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Vitamin satu ini menunjang kerja sel-sel imun ketika menyerang virus dan bakteri. Beberapa sumber vitamin C adalah buah-buahan sitrus, stroberi, brokoli, taoge, dan jambu biji. Kandungan vitamin C di dalam jambu biji ternyata 4 kali lebih tinggi daripada jeruk.
9. Penuhi kebutuhan zinc
Zinc adalah mineral penting yang dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan merangsang pertumbuhan sel sehat. Selain itu, zinc juga berperan penting untuk meningkatkan jumlah protein interferon dalam sel darah putih untuk melawan virus penyebab DBD. Asupan zinc bisa dipenuhi dari makanan maupun suplemen.
Anda dapat mengonsumsi Angkak Kaplet (Rp72.000) sebagai obat demam berdarah. Ingin tahu tips dan trik seputar kesehatan lainnya? Simak selengkapnya hanya di Jovee. Unduh aplikasi Jovee melalui Google Play Store maupun App Store untuk mendapatkan rekomendasi suplemen. Dapatkan vitamin terbaik hanya dari Jovee.
Company © 2020 Jovee. All rights reserved.