Apa yang dimaksud dengan kifosis? Kifosis adalah kelainan pada tulang belakang yang membuat tulang punggung bagian atas melengkung tidak normal. Sejatinya, tulang belakang memiliki lengkungan alami di leher, punggung atas, dan punggung bawah untuk membantu menopang badan dan kepala. Kifosis adalah kondisi ketika lengkungan alami ini lebih melengkung daripada biasanya.
Pada pasien tulang kifosis, punggung akan terlihat membungkuk dan tinggi bahu yang tidak sejajar. Pada sebagian besar kasus kifosis yang terjadi, hanya sedikit yang memerlukan pengobatan. Pasien penderita kifosis mungkin perlu memakai penyangga punggung atau melakukan terapi fisik untuk memperbaiki postur tubuh.
Namun, kifosis yang parah dapat menyebabkan kelainan tulang belakang yang terlihat jelas, dan menyebabkan masalah pernapasan karena adanya tekanan pada paru-paru. Kifosis dapat menyerang siapa saja, tetapi kelainan ini cukup jarang ditemukan pada bayi.
Penyebab Kifosis
Penyebab terjadinya tulang kifosis tergantung pada jenis kifosis yang dimiliki. Kelainan tulang belakang ini dapat dipicu oleh beberapa hal, yang di antaranya adalah:
1. Fraktur Kompresi
Tulang belakang yang patah atau hancur (fraktur kompresi) dapat mengakibatkan kelengkungan pada tulang belakang. Cedera ini bisa menjadi penyebab utama dari kifosis, terutama jika patah tulang yang kamu alami menyebabkan tulang belakang saling bergesekan.
2. Osteoporosis
Pengeroposan dan penipisan tulang yang dialami oleh penderita osteoporosis juga dapat menjadi penyebab kifosis, terutama jika tulang belakang yang melemah dapat mengakibatkan fraktur kompresi. Osteoporosis paling sering terjadi pada wanita usia lanjut dan pengguna obat kortikosteroid dalam jangka waktu yang lama.
3. Degenerasi Diskus
Diskus adalah jaringan lembut yang berfungsi sebagai bantalan di antara tulang-tulang di tulang belakang. Seiring bertambahnya usia, diskus ini akan mengering dan menyusut, yang dapat memperburuk kifosis.
5. Distrofi Otot
Distrofi otot merupakan kondisi genetik yang menyebabkan lemahnya otot, termasuk otot di sekitar tulang belakang yang dapat memicu terjadinya kifosis.
Jenis-jenis Kifosis
Menurut OrthoInfo, terdapat 3 jenis utama kifosis, yaitu:
1. Kifosis Postural
Kifosis postural adalah bentuk kifosis yang paling umum. Sesuai dengan namanya, kifosis ini disebabkan oleh postur tubuh yang buruk. Kifosis postural berbeda dengan skoliosis. Pada skoliosis, tulang belakang akan melengkung ke satu sisi.
Kifosis postural biasanya terlihat selama masa remaja. Lekukan tulang pada kifosis postural biasnya lebih kasat mata dan tidak menyakitkan, dan karena kurva tidak berkembang, biasanya tidak menimbulkan masalah hingga dewasa.
2. Kifosis Scheuermann
Penyakit Scheuermann atau sering juga disebut dengan kifosis Scheuermann adalah salah satu jenis kifosis yang terjadi pada anak-anak, yang muncul pada sebelum masa pubertas. Diketahui anak laki-laki lebih sering terkena penyakit ini daripada anak perempuan.
Kifosis Scheuermann dapat menyebabkan nyeri punggung dan tungkai yang lebih parah daripada kifosis postural. Bentuk lengkungan yang disebabkan oleh kifosis jenis ini biasanya tajam, bersudut, dan kaku. Tidak seperti pasien dengan kifosis postural, pasien dengan kifosis Scheuermann tidak dapat memperbaiki postur hanya dengan berdiri tegak.
3. Kifosis Kongenital
Kifosis kongenital adalah penyakit kifosis yang terjadi saat lahir. Hal ini disebabkan oleh tulang belakang yang gagal berkembang dengan normal saat masih berada di dalam kandungan. Kifosis kongenital biasanya memburuk seiring bertambahnya usia anak. Sering kali pasien yang lahir dengan kifosis kongenital juga memiliki masalah pada bagian tubuh lainnya, seperti jantung dan ginjal.
Gejala Kifosis
Gejala yang muncul dari tulang kifosis dapat berupa:
- Perbedaan pada tinggi bahu kanan dan kiri
- Punggung terlihat miring saat membungkuk
- Sakit kepala
- Sakit punggung yang ringan
- Punggung atas yang membulat
- Nyeri atau kaku pada tulang belakang
Dalam kasus yang lebih parah, penderita kifosis mungkin juga akan mengalami sesak napas, nyeri dada, atau kesemutan di kaki.
Pengobatan
Kifosis parah dapat menyebabkan nyeri dan merusak bentuk/struktur tubuh. Pengobatan kifosis mungkin termasuk obat-obatan untuk nyeri, terapi fisik, dan terkadang operasi. Pengobatan non-bedah dapat berupa:
- Terapi fisik
- Obat antiinflamasi non-steroid (NSAID)
- Penyangga punggung (braces)
Sementara itu, pasien dengan tulang kifosis kongenital dan pasien kifosis Scheuermann yang memiliki kurva lebih besar dari 70 sampai 75 derajat. Fusi tulang belakang (teknik operasi untuk menggabungkan dua ruas tulang atau lebih) adalah prosedur operasi yang paling umum dipraktekkan untuk mengobati kifosis.
Untuk mencegah terkena kifosis postural dan sebagai perawatan diri untuk kifosis, kamu dapat membiasakan diri duduk tegak saat harus duduk dalam waktu yang lama, tidak membawa tas punggung yang terlalu berat, rutin berolahraga, dan menjaga berat badan tetap ideal untuk menjaga kelenturan tulang punggung.
Demikianlah penyebab, gejala, dan pengobatan dari kifosis. Ingin mengetahui informasi mengenai kesehatan lainnya? Simak selengkapnya di Jovee. Unduh juga aplikasi Jovee melalui Play Store dan App Store serta dapatkan suplemen personalmu. Dapatkan beragam vitamin, dari A hingga Z(inc) hanya di Jovee.