Nama beta carotene berasal dari bahasa Yunani “beta” dan Latin “carota” yang berarti wortel. Beta karoten adalah zat pigmen kuning/oranye yang ada pada sayuran serta buah-buahan. Mikronutrien satu ini merupakan bentuk awal dari vitamin A dan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Beberapa sumber beta karoten alami adalah tumbuh-tumbuhan atau sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam dan kangkung, atau buah berwarna oranye seperti tomat dan blewah.
Seperti yang dijelaskan oleh Kelvin Halim, nutrisionis Jovee, beta carotene akan diubah menjadi bentuk aktif vitamin A yang dapat diserap tubuh, yakni retinol. Retinol sendiri merupakan nutrisi esensial bagi kesehatan kulit dan mata, serta daya tahan tubuh dengan melawan infeksi. Kandungan vitamin A dapat ditemukan pada hati, ikan, yogurt, susu, keju, telur, mentega rendah lemak, susu rendah lemak dan sereal yang sudah difortifikasi atau diberi tambahan vitamin A.
Beta karoten sebagai antioksidan
Sifat antioksidan yang dimiliki beta karoten mampu melawan radikal bebas. Terbentuknya radikal bebas dalam kadar tinggi melalui proses oksidasi di dalam tubuh dapat merusak sel-sel, protein, dan DNA. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan antioksidan bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh, melindunginya dari radikal bebas, dan menurunkan risiko penyakit jantung dan kanker. Seseorang yang memenuhi kebutuhan beta carotene hariannya dari sayuran dan buah-buahan, memiliki risiko terkena penyakit jantung dan kanker yang lebih rendah.
Beta karoten melindungi kulit dari bakaran sinar matahari
Menurut temuan Wolfgang Köpcke dan Jean Krutmann, beta carotene bisa melindungi kulit dari risiko terbakar sinar matahari atau sunburn. Termasuk pada orang yang kulitnya sensitif. Seseorang yang mengonsumsi suplemen beta carotene selama 10 minggu memiliki risiko terbakar sinar matahari lebih rendah.
Beta karoten membantu menurunkan risiko sindrom metabolik
Sindrom metabolik adalah sejumlah gangguan kesehatan yang muncul secara bersamaan. Sindrom ini ditandai oleh tekanan darah dan gula darah yang tinggi, kadar kolesterol yang tidak normal, serta lemak yang menumpuk di bagian pinggang. Kondisi tersebut bisa mengarah pada penyakit kronis seperti gangguan jantung, diabetes, dan stroke.
Temuan Ivonne Sluijs pada Journal of Nutrition menunjukkan bahwa beta carotene dapat menurunkan risiko terjadinya sindrom metabolik, terutama pada orang dewasa tua dan lansia. Studi tersebut menemukan bahwa tingginya kadar beta karoten dalam darah berhubungan dengan lingkar pinggang kecil dan massa lemak perut yang lebih rendah.
Beta carotene menjaga fungsi kognitif
Dalam laporan Harvard Medical School yang dipublikasikan di Archives of Internal Medicine menemukan bahwa pada pria yang diberikan suplemen beta carotene selama > 15 tahun, memiliki risiko penurunan fungsi kognitif yang lebih rendah.
Dalam jangka waktu yang pendek, peneliti tidak menemukan perbedaan antara fungsi kognitif orang yang mengonsumsi beta karoten dan mereka yang tidak. Efek beta karoten terhadap kemampuan kognitif ini baru akan terlihat jelas dalam jangka panjang. Hal ini mungkin dipengaruhi juga oleh faktor-faktor lain.
Beta carotene bagi kesehatan paru-paru
Kemampuan beta karoten dalam melindungi kesehatan paru-paru menuai banyak perdebatan. Penelitian oleh Ziegler yang dipublikasikan Journal of Nutrition menemukan bahwa beta carotene dapat menurunkan risiko kanker paru-paru. Tetapi banyak penelitian terkini yang menunjukkan hubungan keduanya masih lemah.
Pada studi yang dilakukan oleh Institut Linus Pauling, perokok dan mantan pekerja asbestos yang mengonsumsi suplemen beta karoten justru akan berpotensi menderita kanker paru-paru. Bahkan sejumlah dokter menyarankan perokok agar tidak mengonsumsi suplemen beta karoten.
Beta carotene dan vitamin A untuk kesehatan mata
Peran beta karoten bagi fungsi serta kesehatan mata adalah menghambat penuaan pada otot mata sehingga dapat mencegah kebutaan di usia senja. Disamping itu, beta karoten juga bisa membantu mencegah terjadinya rabun ayam. Sedangkan vitamin A merupakan nutrisi penting dalam sel-sel retina yang menstimulasi produksi pigmen agar mata mampu melihat dengan baik.
Vitamin A juga dibutuhkan tubuh untuk menjaga kejernihan kornea dan memproduksi cairan pada lapisan tipis mata (konjungtiva). Hal tersebut bertujuan untuk mencegah mata jadi mudah infeksi dan kering. Banyak sekali manfaat kesehatan yang bisa Anda dapat jika kebutuhan beta karoten dalam tubuh terpenuhi.
Selain dari makanan, asupan beta karoten juga bisa didapatkan dari konsumsi suplemen sebagai pelengkap. KonimexRenovitGold 30 Kaplet – Vitamin Daya Tahan Tubuh (Rp85.599) memiliki kandungan beta karoten. Tapi ingat, konsumsi suplemen yang terlalu tinggi, bisa menimbulkan efek samping yang bahaya termasuk kematian. Karena itulah, sebaiknya konsumsi suplemen dari Jovee. Anda akan mendapatkan manfaatnya yang maksimal dan tidak perlu khawatir akan kelebihan dosis. Suplemen yang direkomendasikan oleh Jovee telah disesuaikan dengan kebutuhan Anda.
Ditulis oleh: Alifia Daariy
Company © 2020 Jovee. All rights reserved.