fbpx
BerandaVitamin & SuplemenMengenal Susu Whey Protein, Apa Bisa Membentuk Otot?

Susu whey protein sering dikonsumsi untuk tujuan membentuk otot. Tak sedikit juga yang menganggap susu whey bisa dijadikan pengganti menu makanan utama. Ada juga yang berpendapat kalau susu ini bisa menyebabkan osteoporosis dan gangguan ginjal. Tapi, apakah hal-hal tersebut memang demikian?

susu-whey-protein

Di artikel kali ini, personal trainer Claudio Alexandro akan mengajak kita untuk mempelajari lebih jauh apa sebenarnya susu whey protein itu. Ia juga akan memberikan tips dan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul ketika membahas susu whey protein.

Apa Sebenarnya Susu Whey Protein itu?

Susu whey protein pada dasarnya merupakan susu yang diperah dari sapi. Kemudian susu itu dimasukkan dalam proses dadih yang sama dengan pembuatan keju. Cairan yang menetes dari dadih itulah yang dinamakan whey protein. Bahan ini diolah lagi menjadi bentuk bubuk yang siap minum. Kadar protein dari whey protein bisa mencapai 70-90%.

Pada dasarnya, fungsi whey protein ini adalah untuk pemenuhan nutrisi harian tubuh. Bila dalam diet kita ingin mengurangi asupan karbohidrat dan mengontrol kalori yang masuk, nutrisi lain yang seharusnya dibutuhkan mungkin saja tidak terpenuhi.

Karena hal tersebut, whey protein cocok dikonsumsi untuk melengkapi protein yang tidak terpenuhi saat sedang menjalani pola diet tertentu. Namun, kita juga harus tahu bahwa sumber protein bisa pula datang dari protein hewani (daging ayam atau sapi), protein nabati (kacang-kacangan), dan protein murni.

Jenis-jenis Susu Whey Protein

Claudio menyebutkan kalau susu whey protein yang sekarang dijual di pasaran ada tiga, yaitu:

  1. Whey protein concentrate (WPC). Jenis ini paling murah dan enak rasanya karena masih digabungkan dengan laktosa, karbohidrat, dan lemak. Tingkat proteinnya sebesar 70-80%.
  2. Whey protein isolate (WPI). Jenis ini lebih bagus dari WPC sebab murni proteinnya dengan kadar 90%. Protein WPI yang masuk di tubuh akan mengalami proses hidrolisis. Proses ini dibutuhkan tubuh untuk mencerna protein yang masuk ke dalam otot.
  3. Whey protein hydrolyzed (WPH). Jika protein produk WPI menghidrolisis proteinnya di dalam tubuh, WPH sudah melakukannya terlebih dulu. Jadi, ketika masuk tubuh ia akan langsung terserap secara maksimal ke dalam otot.

Susu Whey Protein dan Hubungannya dengan Otot

Meski susu whey protein punya andil dalam pembentukan otot, namun konsumsi susu ini tidak begitu saja memberi hasil yang diinginkan secara instan. Claudio menerangkan perlu adanya keseimbangan antara latihan, istirahat, dan pemenuhan nutrisi harian untuk sampai ke tujuan tersebut.

Ada alasan lainnya juga kenapa whey protein sering kali dikaitkan dengan fitness atau gym. Aktivitas fisik yang berat atau berintensitas tinggi memerlukan pasokan protein yang besar. Kadar normal protein harian dari masing-masing orang pun bisa menjadi dua kali lipat lebih banyak karena semakin banyak pergerakan otot yang terjadi ketika berlatih.
Protein itu memang penting sebagai salah satu nutrisi untuk membentuk massa otot. Sumbernya bisa berasal dari protein hewani, nabati, dan protein murni seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Walau begitu, kita perlu mengingat bila masih ada nutrisi lainnya berupa karbohidrat dan serat yang harus dipenuhi juga.

Waktu yang Tepat untuk Minum Susu Whey Protein

Banyak yang salah kaprah soal susu whey protein dapat dijadikan pengganti menu makan utama. Beberapa orang bahkan menggantikan sarapan mereka hanya dengan meminum susu whey protein. Padahal, tubuh tak hanya memerlukan protein untuk bisa mengerjakan aktivitas sehari-hari.

Susu whey protein masih tergolong suplemen. Itu berarti ia difungsikan sebagai pelengkap nutrisi makanan saja. Sebaliknya, nutrisi harian yang diperlukan dan sebaiknya dipenuhi saat makan berat adalah 4 sehat 5 sempurna yang semuanya berasal dari real food. Real food ini mengarah ke makanan langsung dari sumbernya tanpa ada proses olahan pabrik.

Bicara soal latihan, Claudio menjelaskan bila tubuh sebenarnya lebih membutuhkan karbohidrat sebagai nutrisi pemasok energi. Karbohidrat pun menawarkan energi lebih baik dari protein itu sendiri. Protein bahkan masih kalah dengan serat pangan dalam hal ini.

Jadi kapan waktu yang tepat untuk mengonsumsi susu whey protein? Konsumsi whey protein sebaiknya dilakukan bila nutrisi harian telah terpenuhi, karena memang dasarnya ia berupa suplemen.

Produk whey protein bisa diminum 2-3 kali sehari di waktu kapanpun setelah syarat di atas terpenuhi. Sesi setelah latihan jadi waktu terbaik untuk meminumnya karena tubuh telah membakar cukup banyak energi sehingga ia butuh nutrisi baru untuk diisi kembali.

Tips Mengukur Kebutuhan Protein Harian

Claudio memiliki tips untuk mengukur jumlah protein yang diperlukan tubuh dalam satu hari. Setiap orang memerlukan setidaknya 1 gram protein setiap 1 kg berat badan. “Jadi contoh nih. Saya berat badannya 74 kg. 74 kg berarti satu hari saya membutuhkan dasarnya sekurang-kurangnya 74 kg protein.” Hal ini bertambah bila kemudian ada aktivitas berat seperti olahraga.

Hitungan lainnya mengenai takaran nutrisi dalam sekali makan bisa diukur dengan tangan kita sendiri. Karbohidrat diukur sebesar sekepal tangan, serat seberat dua tangan, dan protein sebanyak satu telapak tangan.

Efek Samping dan Mitos Susu Whey Protein

Terdapat mitos kalau minum susu whey protein bisa mengakibatkan osteoporosis dan gangguan ginjal. Namun faktanya tidak begitu, Claudio menerangkan kalau whey protein justru mengurangi risiko osteoporosis. Kalsium yang ada di dalamnya bahkan bisa memperkuat tulang.

Whey protein juga ramah untuk ginjal. Meski umumnya ginjal membutuhkan kinerja yang lebih untuk memproses protein, whey protein bisa lebih mudah dicerna karena ia telah diproduksi sedemikian rupa dan dalam bentuk cepat serat. Namun, konsultasi ahli perlu dilakukan, terlebih bila Anda memiliki riwayat penyakit ginjal.

Namun, Anda tetap harus mengontrol konsumsi whey protein. Tubuh memiliki standar takaran protein yang berbeda-beda. Protein yang berlebih di dalam tubuh akan dikeluarkan melalui saluran pencernaan. Namun, jerawat atau bisul di kulit juga bisa muncul akibat kelebihan protein.

Perlu diperhatikan juga kalau ada orang yang tidak cocok dengan susu whey protein. Reaksi yang ditimbulkan bisa berupa alergi, mual, diare karena alergi laktosa. Jerawat atau bisul yang timbul setelah konsumsi whey protein bisa juga sebagai pertanda alergi pada komposisi produk susu tersebut.

Itu dia pembahasan mendalam seputar susu whey protein. Meski tipe produk ini menawarkan jumlah protein yang besar, kebutuhan nutrisi dalam pola makan atau diet yang benar tidak serta-merta langsung tercukupi. Anda juga perlu memerhatikan nutrisi yang dibutuhkan tubuh secara keseluruhan daripada hanya berfokus pada satu jenis nutrisi.

Selain susu whey protein, Anda juga bisa mencoba suplemen Universal Amino 1900 (Rp 490.000) untuk stamina. Universal amino 1900 adalah suplemen untuk membantu pembentukan otot. Berasal dari sumber amino yang lengkap dan mudah diserap tubuh.

Simak tips lebih jauh seputar whey protein dan info kesehatan lainnya di video Youtube Jovee. Kumpulan artikel kesehatan juga bisa ditemukan di laman Jovee. Temukan pula vitamin terlengkap dengan harga murah di website Jovee dan download aplikasinya di Play Store atau App Store.

Pertanyaan Seputar Jovee

+

Apa itu Jovee?

+

Apa yang membuat Jovee berbeda dengan yang lain?

+

Apa saja metode pembayaran yang tersedia di Jovee?

+

Berapa lama pengiriman vitamin saya?

+

Apakah Jovee memberikan gratis ongkir?

Logo

Dapatkan Vitamin sesuai Kebutuhanmu dengan Konsultasi GRATIS lewat Nutrisionist kami

Yuk, segera

Konsultasi Sekarang

Callback
Logo

Dapatkan Vitamin sesuai Kebutuhanmu dengan Konsultasi GRATIS lewat Nutrisionist kami

Konsultasi Sekarang

Jaminan Jovee untuk Anda

Icon

100% Original

Semua Produk yang kami jual terjamin keasliannya dengan kualitas terbaik.

Icon

Dijamin Lebih Murah

Kami menjamin akan mengembalikan uang dari selisih perbedaan harga.

Icon

Gratis Ongkir

Tak perlu antre. Kami kirim ke alamat Anda. GRATIS*

Artikel Terkait

vitamin untuk mengecilkan kista ovarium

Mengenal Jenis-jenis Makanan, Suplemen, dan Vitamin untuk Mengecilkan Kista Ovarium

Vitamin & Suplemen   16/07/2023
vitamin untuk kebas dan kesemutan

Vitamin Untuk Kebas dan Kesemutan, Wajib Tahu Nih!

Vitamin & Suplemen   15/07/2023
vitamin untuk meningkatkan hormon testosteron

Jenis-jenis Vitamin untuk Meningkatkan Hormon Testosteron

Vitamin & Suplemen   14/07/2023
vitamin untuk kepala kliyengan

Vitamin untuk Kepala Kliyengan, Cewek-cewek Wajib Tahu!

Uncategorized   13/07/2023

Pilihan Rekomendasi Vitamin untuk Ibu Menyusui

Vitamin & Suplemen   27/02/2023