fbpx
BerandaGaya Hidup SehatMental Illness, Penyakit Mental yang Sering Disalahartikan

Mental illness adalah kondisi gangguan jiwa atau psikis yang berdampak pada kehidupan penderitanya. Dampak yang diberikan dari mental illness bisa memengaruhi keadaan mental, jiwa, dan kesehatan fisik penderitanya.

mental-illness

Dalam sesi Ngobrol Bareng Jovee: “Mental Illness with dr Fala Adinda” di kanal Youtube Jovee, dr. Falla Adinda mengajak kita untuk lebih memahami apa itu mental illness dan penanganannya serta persepsi yang salah di masyarakat akan penyakit mental ini. Simak ringkasannya di artikel berikut ini.

Mengenal Apa Itu Mental Illness

Mental illness merupakan gangguan jiwa yang bisa membuat seseorang memiliki emosi yang tidak stabil. Orang yang mengidap kondisi ini biasanya akan terasa terganggu dalam mengerjakan aktivitasnya sehari-hari. Kondisi ini bisa dipicu oleh faktor traumatik atau penyebab stres (stresor) yang terjadi secara gradual atau repetitif.

Hal yang dapat terlihat dari orang yang menderita gangguan jiwa adalah dari caranya menanggapi suatu keadaan. Penderita gangguan jiwa umumnya akan merespon suatu hal yang biasa dengan cara yang berlebihan. Mereka akan merasakan rasa sedih yang berlebihan hingga emosi yang meledak-ledak.

Pandangan Mental Illness yang Sering Disalahartikan

Mental illness memang sering diberi stigma negatif dan dikaitkan dengan “orang gila”. Sementara, dr. Falla menyebut bila istilah tersebut tidak dapat dipakai lagi. “Kita harus menyebutnya dengan ‘Orang dengan Gangguan Jiwa’ atau ODGJ.”

Sering kali di masyarakat, para penderita mental illness diperlakukan dengan cara yang justru malah semakin memperburuk keadaan mereka. Ada yang menanggapi bila mereka bersikap terlalu berlebihan. Tidak sedikit pula orang yang menasehati dengan perkataan yang membebani perasaan penderita bahkan ada pula yang hingga melakukan praktik ruqiyah.

Sebaliknya dalam sisi medis, dr. Falla menegaskan bila mental illness adalah hal yang wajar, seperti halnya penyakit umum lainnya. “Itu kayak problem hari-hari aja, kayak kamu kena hipertensi…Mental illness itu biasa banget…dan curable, treatable.”

Pada dasarnya, penderita mental illness memerlukan dukungan dari orang terdekat. Dukungan ini sangatlah penting untuk proses pemulihan mereka. Tahanlah untuk tidak menghakimi atau juga menasihati mereka yang menderita penyakit psikis ini.

Penyebab Mental Illness

1. Pengalaman Traumatik

Ada kemungkinan penyebab yang mendasari respon penderita mental illness. Salah satunya adalah faktor stresor atau pengalaman traumatik yang terjadi secara terus-menerus. Seperti halnya yang dijelaskan dr. Falla terkait pengalaman temannya sendiri:

“Saya punya temen…dia itu bertahun-tahun kena macet, lebih dari 5 jam per hari…Orang kalau macet bisa controlling dirinya sendiri ya…Tapi, kalau teman aku gak bisa. Dia benar-benar kayak mau meledak…bahkan trigger-nya hanya macet gitu aja. Itu bisa bikin dia nangis.”

Tekanan yang terus terjadi pada teman dr. Falla pada akhirnya membuat otaknya kacau, sampai di kondisi ia tidak bisa lagi mengendalikannya. Kejadian tersebut merupakan contoh dari pengalaman traumatik.

Trauma yang dialami berulang kali itulah yang menimbulkan pengalaman buruk. Alhasil, emosi tidak bisa lagi dikendalikan oleh manusia dengan akal sehat.

2. Faktor Keturunan

Selain pengalaman traumatik atau terkena stresor, faktor keturunan juga bisa jadi penyebab seseorang menderita mental illness. Jika ada anggota keluargamu yang menderita gangguan jiwa, kamu pun punya potensi lebih besar terkena dibandingkan orang yang tidak memiliki faktor keturunan tersebut.

3. Zat Psikotropika

Gangguan mental juga bisa diakibatkan konsumsi zat psikotropika yang dapat dijumpai di dalam alkohol dan obat-obatan tertentu. Bahan-bahan tersebut dikenal dapat memicu terjadinya perubahan mental dan perilaku seseorang.

Identifikasi Penyakit Mental

Kekeliruan yang dialami kebanyakan orang adalah mental illness dapat diidentifikasi sendiri. Padahal, hal tersebut hanya dapat dilakukan oleh profesional, yaitu psikiater dan psikolog. Oleh karena itu, ada baiknya orang yang menderita gangguan jiwa mencari bantuan ahli yang lebih mengerti dan dapat melakukan identifikasi terhadap masalah mental yang sedang dialami.

Dalam hal metode identifikasi ahli, dr. Fala menjelaskan, “Mereka akan menggali sumber masalahnya apa, mencari terapinya bagaimana, bagaimana kamu harus menghadapinya (penyakit mental), bagaimana kamu harus bersikap menghadapi ini, bagaimana keluarga harus men-support kamu sebagai caregiver.”

Penanganan Penyakit

Ketika memeriksakan diri ke psikiater atau psikolog, kamu bisa memperoleh penanganan yang lebih tepat untuk kesembuhan penyakit mentalmu. Perlu diketahui bila masing-masing ahli memberikan perawatan yang berbeda.

Kalau psikiater dapat meresepkan obat yang dibutuhkan pasien, psikolog lebih menerapkan cognitive behaviour therapy (CBT) yang menekankan pada perilaku pasiennya. Jika misalnya kamu salah mendatangi salah satunya, biasanya ahli tersebut akan menyarankanmu untuk berkonsultasi ke ahli yang lainnya.

Tanda-tanda Perlunya Perawatan Profesional

Meski identifikasi mental illness tidak bisa dilakukan sendiri, ada tanda-tanda atau garis batas yang bisa jadi penentu ketika kamu sudah butuh bantuan ahli. Di antaranya adalah:

  • Kualitas hidup berkurang
  • Tidak semangat hidup
  • Emosi labil atau cepat marah
  • Lebih banyak muram atau bersedih
  • Mengurung diri atau enggan bersosialisasi
  • Tidak berminat lagi dengan hobi atau hal yang disukai

Itulah informasi seputar mental illness dan penanganan yang perlu dilakukan. Ingatlah bahwa gangguan kejiwaan yang menimpa seseorang itu terjadi karena ada faktor yang memicunya, dan hal ini bisa menimpa siapa saja. Karenanya, penderita penyakit mental perlu didukung penuh agar bisa pulih dan bisa beraktivitas seperti biasanya lagi.

Jovee menyediakan Blackmores Executive B (Rp267.703) yang dapat membantu mengurangi gejala stres. Komposisi vitamin B dan magnesium di dalamnya berguna untuk mendukung respon stres yang sehat di dalam tubuh. Cek vitamin kesehatan otak dari brand terpercaya hanya di Jovee.

Baca juga

Psikosomatik: Saat Sakit Fisik Diakibatkan Stres

Stres saat Usia Remaja, Apa Dampaknya Bagi Kesehatan?

Sedang Dilanda Stres? Coba Konsumsi 10 Makanan Ini!

Bahagia dan Sehat Bareng Jovee

Tonton perbincangan seputar kesehatan bersama narasumber menarik di kanal Youtube Jovee. Download aplikasinya juga untuk mendapatkan suplemen dan vitamin personal dalam kemasan praktis.

Pertanyaan Seputar Jovee

+

Apa itu Jovee?

+

Apa yang membuat Jovee berbeda dengan yang lain?

+

Apa saja metode pembayaran yang tersedia di Jovee?

+

Berapa lama pengiriman vitamin saya?

+

Apakah Jovee memberikan gratis ongkir?

Logo

Dapatkan Vitamin sesuai Kebutuhanmu dengan Konsultasi GRATIS lewat Nutrisionist kami

Yuk, segera

Konsultasi Sekarang

Callback
Logo

Dapatkan Vitamin sesuai Kebutuhanmu dengan Konsultasi GRATIS lewat Nutrisionist kami

Konsultasi Sekarang

Jaminan Jovee untuk Anda

Icon

100% Original

Semua Produk yang kami jual terjamin keasliannya dengan kualitas terbaik.

Icon

Dijamin Lebih Murah

Kami menjamin akan mengembalikan uang dari selisih perbedaan harga.

Icon

Gratis Ongkir

Tak perlu antre. Kami kirim ke alamat Anda. GRATIS*

Artikel Terkait

gejala-kanker-ovarium

Kanker Ovarium: Pahami Gejala dan Penyebabnya

Gaya Hidup Sehat   23/11/2022
infeksi-superbug

Infeksi Superbug: Bakteri Super yang Kebal Antibiotik

Gaya Hidup Sehat   16/11/2022
dampak-resistensi-antibiotik

Dampak Resistensi Antibiotik: Penyebab, Gejala, Cara Mencegah

Gaya Hidup Sehat   15/11/2022
manfaat-deep-talk

Perkuat Hubungan, Ini 5 Manfaat Deep Talk

Gaya Hidup Sehat   08/11/2022
manfaat-meditasi-pernapasan

Kurangi Stres, Kenali Beragam Manfaat Meditasi Pernapasan

Gaya Hidup Sehat   07/11/2022