Tidur adalah bagian penting dari rutinitas setiap orang dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pola hidup sehat. Penelitian menunjukkan pentingnya tidur dalam mencegah penyakit flu hingga meningkatkan performa belajar di sekolah. Tidak cuma itu, anak-anak yang memiliki waktu tidur cukup setiap harinya terbukti memiliki atensi, perilaku, daya ingat, kemampuan belajar, serta status kesehatan yang lebih baik. Sebaliknya, kurang tidur dapat mengarah ke masalah-masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, obesitas, bahkan depresi.

Namun, waktu tidur saja tidak cukup. Si kecil juga membutuhkan kualitas tidur yang baik. Lantas, apa saja yang perlu dilakukan?
Mengapa istirahat penting bagi tumbuh kembang anak?
Anak-anak membutuhkan waktu istirahat yang lebih banyak dibandingkan orang dewasa. Waktu istirahat ideal yang dibutuhkan anak akan berbeda-beda, tergantung umur dan tahap perkembangannya. Istirahat untuk anak tak hanya berguna untuk mengembalikan energi, tapi juga berperan penting dalam proses tumbuh kembang anak.
Memperoleh tidur berkualitas sama pentingnya dengan memenuhi kebutuhan nutrisi bergizi untuk tubuh. Dilansir dari situs IDAI, tidur akan memperbaiki kemampuan anak untuk fokus dan berkonsentrasi, menghilangkan lelah, serta memelihara daya tahan tubuh. Makanya, tidur ini berperan besar dalam perkembangan dan kematangan otak pada tahun-tahun pertama kehidupan.
Apabila anak memperoleh waktu istirahat yang cukup setiap harinya, ia akan menunjukkan perkembangan kemampuan kognitif seperti nalar, daya ingat, dan fokus yang lebih pesat. Temuan Wei Cheng membuktikan anak-anak usia 9 – 11 tahun yang tidur lebih lama setiap harinya menunjukkan nilai kognitif yang lebih tinggi. Cheng dan rekan-rekannya mengukur nilai kognitif tersebut dengan bantuan sebuah alat yang membaca volume area di struktur otak anak.
Peneliti juga menunjukkan dampak jangka panjang dari jam tidur yang lebih pendek pada perkembangan emosi anak. Makin singkat jam tidurnya, anak akan lebih rentan mengalami gangguan kesehatan emosi dan mental. Tidak heran jika perilaku anak cenderung lebih hiperaktif saat ia kurang tidur.
Ketika tidur juga, tubuh akan memproduksi hormon pertumbuhan. dr. Irma Lidia, tim dokter Jovee, menjelaskan growth hormon ini dibuat di kelenjar hipofisis dan merupakan hormon yang paling penting untuk pertumbuhan.
“Growth hormon dapat memengaruhi tinggi badan. Selama tidur nyenyak, tubuh melepaskan growth hormon yang dibutuhkan untuk tumbuh. Karena itu, cukup tidur memungkinkan pertumbuhan yang optimal pada anak.” katanya.
Kamu juga bisa memberikan asupan suplemen FRUIT BLEND 18 JUNIOR – Suplemen Anak Untuk Mencegah Batuk Pilek dan Melancarkan BAB (Rp152.600) untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak.
Berapa lama waktu tidur yang ideal?
Setiap anak memerlukan waktu istirahat yang berbeda setiap harinya tergantung dari usianya. Seiring bertambahnya usia, waktu tidur makin berkurang. Menurut American Academy of Pediatrics, rekomendasi waktu tidur untuk anak adalah sebagai berikut:
- Bayi < 1 tahun: 12 – 16 jam
- Anak usia 1 – 2 tahun: 11 – 14 jam
- Anak usia 3 – 5 tahun: 10 – 13 jam
- Anak usia 6 – 12 tahun: 9 – 12 jam
- Remaja 13 – 18 tahun: 8 – 10 jam
Anak-anak bisa memenuhi kebutuhan istirahatnya dari tidur siang, tidur di malam hari, bahkan saat sekadar santai di sela-sela aktivitas. Waktu tidur siang ideal yaitu sekitar 2 – 3 jam yang disesuaikan dengan jam tidur di malam hari supaya pola tidurnya tidak terganggu.
Bagaimana cara meningkatkan kualitas dan waktu tidur anak?
Untuk memperoleh manfaat yang maksimal, anak juga harus mendapatkan kualitas istirahat, seperti kedalaman tidur, yang baik. Jam tidur yang berantakan bisa memengaruhi kualitas tidur si kecil sehingga banyak sekali kejadian anak susah tidur.
Di sinilah letak pentingnya pengaturan waktu tidur yang teratur. Orang tua harus perlu memastikan si kecil tidur dan bangun di jam yang sama setiap harinya. Apabila mereka kesulitan untuk tidur, jauhkan berbagai hal, seperti mainan atau gawai, yang dapat mengganggu pikirannya menjelang tidur.
Untuk membantu meningkatkan kualitas tidur anak, cobalah terapkan kebiasaan tidur sehat atau sleep hygiene. Dengan melakukan kebiasaan ini secara rutin setiap harinya, si kecil bisa tidur lebih pulas. Beberapa kebiasaan tersebut ialah:
- Mandi air hangat sebelum tidur. Cara ini akan membantu si kecil untuk relaks.
- Ciptakan suasana kamar tenang dengan meredupkan cahaya lampu. Lampu yang redup akan memicu produksi hormon tidur, melatonin.
- Mendengarkan lagu yang relaxing atau membaca cerita bersama orang tua.
- Melakukan latihan pernapasan.
Bentuk pola tidur yang baik
Mengingat pentingnya tidur yang cukup pada bayi dan anak, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua untuk membentuk pola tidur yang baik, yakni:
- Kenali isyarat terang-gelap pada bayi usia 2 bulan untuk melatih irama tubuhnya.
- Perbanyaklah interaksi saat bayi terbangun pada pagi hingga sore hari dengan berbicara, bermain, maupun bernyanyi. Sementara di malam hari, kurangi interaksi tersebut dengan meredupkan cahaya lampu dan mengecilkan suara. Berinteraksilah sesuai kebutuhan bayi saja, misalnya saat menyusui.
- Kenali tanda-tanda bayi mulai mengantuk dan berikan respons sewajarnya. Hal ini dimaksudkan agar bayi dapat belajar tidur sendiri. Waktu terbaik untuk meletakkan bayi di tempat tidurnya adalah saat ia dalam keadaan mengantuk, namun masih terjaga.
- Terapkan waktu tidur yang konsisten. Waktu tidur ideal bagi anak adalah sebelum jam 9 malam.
- Apabila anak mengalami mimpi buruk atau teror tidur, tenangkan kemudian bantu anak untuk tidur kembali. Jika perlu, pindahkan benda-benda yang berbahaya di sekitar tempat tidurnya.
Penasaran dengan tips dan trik kesehatan lainnya? Simak selengkapnya hanya di Ngovee. Unduh aplikasi Jovee melalui Google Play Store maupun App Store. Dapatkan vitamin terbaik hanya dari Jovee.