fbpx
Beranda › Kesehatan Lainnya › Seberapa Bahayanya Obesitas pada Anak?

Obesitas pada anak-anak menjadi salah satu masalah kesehatan dunia yang kasusnya banyak ditemui di negara maju maupun berkembang. Kondisi kegemukan dan obesitas diketahui sebagai faktor risiko berbagai masalah kesehatan, baik fisik dan psikologis mulai dari diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, hingga depresi dan menurunnya kepercayaan diri.

Seberapa Bahayakah Obesitas pada Anak?

Bahkan, studi tahun 2019 menunjukkan bahwa obesitas berdampak negatif bagi perkembangan otak anak, terutama fungsi kognitifnya. Bagaimana bisa?

Masalah obesitas pada anak

Anak-anak yang terlanjur gemuk dan mengalami obesitas kemungkinan akan tetap obesitas hingga dewasa nanti. Pertanyaan mengenai obesitas anak juga muncul semakin banyak akhir-akhir ini, mengingat mereka lebih berisiko untuk mengidap penyakit tidak menular kronis, termasuk diabetes dan kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah) di usia muda.

Lebih jelasnya, dr. Irma Lidia, tim dokter Jovee, menyebutkan sejumlah komplikasi yang bisa disebabkan oleh obesitas, yakni:

  • Diabetes tipe 2. Obesitas dan gaya hidup yang tidak banyak bergerak meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
  • Masalah kardiovaskular. Obesitas membuat anak Anda berisiko terkena penyakit jantung, stroke atau masalah kesehatan jantung lainnya, termasuk tekanan darah tinggi, trigliserida tinggi, kolesterol HDL rendah dan lemak perut berlebih.
  • Asma. Anak-anak yang kelebihan berat badan atau obesitas mungkin lebih mungkin menderita asma dan obstructive sleep apnea, yaitu keadaan di mana pernapasan anak berulang kali berhenti atau terganggu saat tidur.
  • Penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD). Gangguan ini, yang biasanya tidak menimbulkan gejala, menyebabkan penumpukan lemak di hati, jaringan parut serta kerusakan hati.
  • Fraktur tulang. Anak-anak obesitas lebih mungkin mengalami patah tulang dibandingkan anak-anak dengan berat badan normal.

Sampai saat ini, penyebab pasti obesitas belum diketahui. Tetapi, ada banyak faktor yang diyakini memengaruhi kondisi tersebut, seperti lingkungan, gaya hidup, genetik, serta sosial budaya.

Secara keseluruhan, faktor gaya hidup di balik kondisi kelebihan berat badan dan obesitas adalah konsumsi makanan yang melebihi kebutuhan kalori per harinya. Disamping itu, beberapa faktor lain yang turut berkontribusi terhadap peningkatan kasus obesitas di seluruh dunia, yaitu:

  • Konsumsi makanan berlemak yang berlebihan
  • Asupan makanan dan minuman manis, misalnya soda, yang berlebihan
  • Porsi makanan terlalu besar
  • Kurangnya aktivitas fisik

Obesitas semasa muda akan sangat berdampak pada kesehatan fisik, sosial, emosional, serta penghargaan diri atau self-esteem. Bukan cuma itu, obesitas juga dipercaya dapat menurunkan prestasi akademis dan kualitas hidup si kecil.

Sejumlah penyakit penyerta, seperti gangguan metabolik, penyakit jantung, tulang dan sendi, saraf, hati, paru-paru, serta ginjal pun sering terlihat pada anak yang mengalami kelebihan berat badan dan obesitas. Kenali dampaknya, berikut ini sejumlah jawaban dari pertanyaan sulit tentang obesitas pada anak yang perlu Moms ketahui.

Apa hubungan obesitas dan perkembangan otak anak?

Anak-anak yang mengalami obesitas cenderung mempunyai pola makan yang tidak sehat. Menurut Jennifer SL. beserta rekan-rekannya dari University of Vermont, Amerika Serikat, obesitas dikaitkan dengan penurunan fungsi eksekutif otak yang berdampak terhadap kemampuan mengambil keputusan yang buruk.

Mereka pun melakukan penelitian untuk mengetahui apakah obesitas memengaruhi fungsi kognitif anak. Hasil studi menunjukkan bahwa ternyata obesitas berhubungan dengan perkembangan otak si kecil. Anak-anak dengan indeks massa tubuh (IMT) tinggi cenderung mempunyai korteks serebrum yang lebih tipis, khususnya pada area prefrontal.

Otak manusia terdiri dari 3 bagian utama, yaitu otak besar dan kecil, serta batang otak. Korteks serebrum adalah bagian terbesar otak manusia yang dibagi lagi menjadi beberapa bagian, salah satunya lobus prefrontal. Lobus prefrontal terletak di bagian depan otak dan berfungsi dalam proses berpikir, penalaran, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan perencanaan.

Korteks serebrum yang lebih tipis bisa saja memengaruhi kemampuan anak dalam mengambil keputusan, termasuk saat memilih makanan. Bukannya mengonsumsi sayur dan buah, mereka malah lebih memilih makanan tinggi gula dan lemak jenuh.

Sayangnya, temuan ini masih perlu dikaji karena belum menampilkan efek kausalitas antara obesitas dan penipisan otak. Artinya, hasil studi belum menjelaskan manakah yang terjadi lebih dulu, obesitas atau penipisan korteks otak.

Apa dampaknya bagi kesehatan mental?

Pertanyaan tentang obesitas anak yang paling banyak ditanyakan selanjutnya adalah dampak obesitas bagi kesehatan mental anak. Masalah berat badan bisa menjadi hal sulit bagi anak-anak usia 8 – 12 tahun karena lingkungan sosial budayanya yang terlalu menghakimi. Beberapa masalah mental yang bisa muncul karena obesitas adalah:

1. Self-esteem yang rendah dan tidak PD

Tidak percaya diri adalah salah satu dampak obesitas terhadap kesehatan mental anak yang paling sering muncul. Anak-anak obesitas seringkali dibanding-bandingkan dengan orang lain, terutama karena berat badan serta bentuk tubuhnya.

Anak-anak yang mengalami obesitas mungkin merasa tidak cocok berada di suatu lingkungan karena teman-teman sebayanya tidak seperti dirinya, alias lebih kurus. Akibatnya, mereka merasa sendirian dan tidak berharga. Tidak sedikit pula mereka yang menjadi depresi.

Hal ini memang tidak mengherankan karena beberapa studi menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan diri anak yang mengalami obesitas cenderung lebih rendah. Dengan kata lain, obesitas pada anak membuat mereka tidak bahagia dengan diri mereka sendiri dalam berbagai cara, termasuk penampilan dan cara berpakaian.

Baca juga: Mengenali Dampak Negatif Obesitas pada Anak

2. Perilaku yang bermasalah

Hampir semua remaja mengalami fase pubertas yang membuat mereka ingin mencoba semuanya dan tidak jarang menimbulkan masalah. Namun, anak-anak dengan kondisi obesitas cenderung lebih bermasalah dibandingkan dengan mereka yang berat badannya normal.

Mereka kesulitan untuk mengungkapkan perasaannya sehingga memicu risiko depresi, rasa cemas yang berlebihan, hingga gangguan makan. Tidak sedikit juga mereka yang mengekspresikan kemarahannya dengan cara yang tidak sesuai, misalnya menolak atau membantah saat diberitahu.

Banyak pula orang tua yang mengeluhkan prestasi akademis anak mereka kurang dan tidak memiliki banyak teman. Kebanyakan anak obesitas cenderung memiliki nilai ujian yang rendah dan tidak masuk dalam perguruan tinggi favorit, terutama perempuan. Hal ini bisa saja terjadi karena anak merasa tidak nyaman berada di lingkungan tersebut.

Cegah obesitas dari sekarang

Jika dibiarkan, pola makan tidak sehat ini dapat berlanjut hingga anak beranjak dewasa. Obesitas juga akan bertambah parah dan makin meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan yang lebih berat.

Karenanya, Anda sebagai orang tua perlu mencegah terjadinya hal ini dengan mengajak si kecil menjalani pola makan sehat. Beberapa langkah yang dapat dilakukan, diantaranya adalah:

  • Memberikan sumber protein yang bervariasi seperti daging, ayam, ikan, telur, dan kacang-kacangan
  • Membiasakan anak mengonsumsi beragam sayur dan buah-buahan dan minum air mineral
  • Memberikan makanan dengan porsi yang cukup
  • Membatasi makanan tinggi gula dan lemak jenuh
  • Membuatkan camilan yang menyehatkan

Mengingat obesitas pada anak bisa berdampak negatif terhadap kesehatan fisik dan mental mereka, maka tidaklah berlebihan jika peran orang tua sangat dibutuhkan untuk mencegahnya dengan mengajak anak untuk menerapkan pola makan serta gaya hidup sehat.

Cek artikel seputar kesehatan lainnya hanya di Jovee. Follow juga media sosial Jovee, @jovee.id di Instagram dan Tiktok untuk dapatkan promo menarik dan informasi kesehatan lainnya.

Apa Itu Jovee?

Jovee adalah pusat suplemen dan vitamin yang menawarkan produk original, lengkap, dengan harga yang murah. Kamu bisa temukan vitamin dan suplemen berdasarkan kebutuhan nutrisi tubuh dengan harga yang lebih murah dan gratis ongkir.

Setiap vitamin dan suplemen yang dijual di Jovee telah mendapatkan nomor BPOM, sehingga dijamin keaslian produknya. Jovee menawarkan pengalaman beli vitamin dan skincare yang mudah, hemat, dan gratis ongkir.

Kamu bisa membeli vitamin dan kebutuhan kesehatan melalui Jovee Official Store di Shopee, Tokopedia, dan Lazada. Nikmati belanja lebih mudah, promo lebih banyak, serta gratis ongkir hanya di Jovee Official Store melalui platform e-commerce ternama dan terbesar di Indonesia.

Referensi

Pertanyaan Seputar Jovee

+

Apa itu Jovee?

+

Apa yang membuat Jovee berbeda dengan yang lain?

+

Apa saja metode pembayaran yang tersedia di Jovee?

+

Berapa lama pengiriman vitamin saya?

+

Apakah Jovee memberikan gratis ongkir?

Logo

Dapatkan Vitamin sesuai Kebutuhanmu dengan Konsultasi GRATIS lewat Nutrisionist kami

Yuk, segera

Konsultasi Sekarang

Callback
Logo

Dapatkan Vitamin sesuai Kebutuhanmu dengan Konsultasi GRATIS lewat Nutrisionist kami

Konsultasi Sekarang

Jaminan Jovee untuk Anda

Icon

100% Original

Semua Produk yang kami jual terjamin keasliannya dengan kualitas terbaik.

Icon

Dijamin Lebih Murah

Kami menjamin akan mengembalikan uang dari selisih perbedaan harga.

Icon

Gratis Ongkir

Tak perlu antre. Kami kirim ke alamat Anda. GRATIS*

Artikel Terkait

hatha yoga untuk kecantikan

Manfaat Hatha Yoga untuk Kecantikan dan Kesehatan Perempuan

Kesehatan Lainnya   18/12/2023
cara cepat hamil setelah menikah

Cara Cepat Hamil Setelah Menikah

Kesehatan Lainnya   14/12/2023

Penyebab Menguap dan Fakta-fakta yang Menarik Diketahui

Kesehatan Lainnya   11/12/2023
manfaat daun binahong merah untuk wajah

Mengenal Manfaat Daun Binahong Merah untuk Wajah dan Kesehatan Tubuh

Kesehatan Lainnya   28/11/2023
efek bleaching rambut

Hal-hal yang Perlu Kamu Tahu Seputar Efek Bleaching Rambut

Kesehatan Lainnya   26/11/2023