Pernahkah Anda merasa marah, sedih, lalu tiba-tiba jadi senang tanpa alasan yang jelas, menjelang waktu menstruasi? Gejolak emosi ini merupakan gejala dari premenstrual syndrome (PMS) yang wajar. Perubahan mood yang tiba-tiba dan drastis tersebut seolah-olah terjadi tanpa alasan. Namun sebenarnya, ada beberapa hal yang mungkin menyebabkan mood swing saat PMS.
Apa sih yang menyebabkan mood swing saat PMS?
Biasanya, mendekati waktu haid, kebanyakan wanita menjadi cenderung lebih sensitif, cemas, melankolis, bahkan bisa depresi. Beberapa ahli mengatakan bahwa ketidakseimbangan hormon dan sejumlah senyawa kimia di otak yang mengatur mood, bisa jadi salah satu faktor penyebabnya.
Hormon yang naik-turun
Saat menstruasi, lapisan dinding rahim akan luruh akibat penurunan kadar estrogen dan progesteron. Setelah haid selesai, hormon estrogen kembali naik secara perlahan. Dua minggu kemudian, estrogen akan mencapai puncak tertingginya lalu turun lagi menjelang jadwal menstruasi berikutnya.
Estrogen berperan dalam produksi dan kerja hormon endorfin, yaitu senyawa kimia di otak yang mengatur rasa nyaman dan bahagia. Estrogen juga dapat mempengaruhi kadar hormon serotonin yang mengatur nafsu makan, mood serta pola tidur.
Fluktuasi kadar hormon estrogen ini otomatis akan turut berdampak pada jumlah dan fungsi hormon-hormon tersebut sehingga menyebabkan munculnya gejala PMS, termasuk mood swing.
Seperti yang dijelaskan oleh salah satu tim dokter Jovee, dr. Falla Adinda, bahwa PMS memang menjadi masalah bagi para wanita. “Gejalanya bisa berupa badan terasa tidak enak, sakit kepala hingga perubahan mood atau naik-turunnya suasana hati.” katanya
“Sebenarnya hal ini wajar terjadi karena pengaruh hormonal. Namun, bila sangat mengganggu ada baiknya dikonsultasikan lebih lanjut dan ditangani lewat meditasi, olahraga ataupun konsumsi suplemen yang berfungsi untuk menyeimbangkan hormon.” tambahnya lagi.
Faktor penyebab dari luar
Beberapa faktor eksternal yang dikatakan ikut mempengaruhi perubahan emosi saat PMS adalah:
- Cuaca buruk. Dilansir dari Web MD, ternyata cuaca yang mendung bisa membuat seseorang cenderung menjadi galau, sedih atau merasa kesepian. Perubahan mood negatif ini terjadi karena, lagi-lagi, penurunan kadar endorfin di dalam tubuh.
- Stres. Ketika seseorang stres, artinya kadar hormon serotonin mengalami penurunan. Hal ini akan memicu gejala mood swing saat haid, seperti depresi, mudah tersinggung, dan rasa ingin makan.
Apa gejalanya?
Pada dasarnya, keluhan saat PMS yang dialami bisa berbeda pada setiap wanita. Tetapi gejala emosional yang umum muncul diantaranya adalah:
- Cenderung lebih sensitif
- Mudah marah dan tersinggung
- Menangis
- Sedih dan putus asa
- Panik dan cemas
- Penurunan minat dalam melakukan aktivitas
- Depresi
Biasanya gejala ini muncul dan menetap sekitar 1 – 2 minggu menjelang menstruasi, yaitu sesudah siklus ovulasi. Namun, perubahan mood akan berhenti satu atau dua hari setelah periode haid dimulai.
Bagaimana mengatasi mood swing saat PMS?
Sebetulnya, perubahan mood saat PMS ini tidak bisa dicegah. Meski begitu, Anda dapat mengendalikannya dengan melakukan hal-hal berikut ini, antara lain:
- Jagalah pola makan sehat. Konsumsi banyak serat, kacang-kacangan, serta batasi gula dan garam.
- Cobalah ngemil makanan sehat di sela-sela jadwal makan.
- Penuhilah kebutuhan cairan tubuh, terutama air mineral atau susu. Sebisa mungkin hindari minuman bersoda atau kafein selama haid.
- Terapkan gaya hidup sehat dengan tidak merokok dan minum alkohol
- Rutin melakukan aktivitas fisik dan olahraga ringan, misalnya aerobik
- Relaksasi dan istirahat yang cukup
- Hindari situasi yang memicu stres
- Atasi stres dengan teknik napas dalam atau meditasi.
Selain cara-cara di atas, Anda juga bisa mengonsumsi suplemen tambahan, seperti Mood Booster by Nuniek Tirta. Kandungan multivitamin, mineral, minyak ikan, dan evening primrose oil di dalamnya mampu membantu meredakan mood swing saat PMS. Suplemen ini bisa didapatkan di Shopee Official Store PT. ITMI.
Kesimpulannya adalah, perubahan mood menjelang waktu menstruasi erat kaitannya dengan fluktuasi hormon estrogen. Naik-turunnya estrogen juga mempengaruhi kadar hormon lain sehingga memicu gejala-gejala PMS.
Sejatinya, mood swing tidak bisa dicegah. Namun, Anda bisa mengendalikannya dengan menerapkan pola makan serta gaya hidup sehat. Apabila gejala PMS sangat mengganggu atau tidak juga hilang setelah haid selesai, segera konsultasikan ke dokter.
Ingin mengetahui informasi kesehatan terpercaya? Daftarkan email anda di Ngovee. Untuk mendapatkan suplemen dan vitamin spesial buat anda, unduh aplikasi Jovee. Tersedia melalui Google Play Store maupun App Store. Dapatkan vitamin terbaik hanya dari Jovee.
Ditulis oleh: Alifia Daariy
Referensi:
- Julie T. 2020. Can Rainy Days Really Get You Down?
- Kimberly H. 2019. What Causes Extreme Mood Shifts in Women?
- Stephanie W. 2019. How to Deal with Premenstrual Mood Swings.
- Colette B. 2008. Changing Hormones and Mood Swings: What You Can Do.