Di masa kehamilan, ibu hamil mungkin mendapati adanya perubahan pada kondisi kulitnya. Perubahan kondisi kulit ini bisa bermacam-macam. Dari yang kulitnya menjadi glowing dan sehat (atau yang seringkali disebut dengan “pregnancy glow”) hingga yang mengalami kulit bermasalah seperti jerawat, flek, dan kulit yang sangat berminyak.

Jika Anda mengalami masalah kulit saat sebelum hamil, mungkin Anda akan langsung mencari skincare di pasaran yang dapat membantu mengatasi masalah kulit yang dihadapi. Tetapi, saat hamil, Anda perlu berhati-hati dalam memilih perawatan kulit ibu hamil. Pasalnya, ada bahan-bahan dalam produk skincare yang perlu diwaspadai karena dikhawatirkan berpengaruh pada kesehatan janin.
Secara umum, rutinitas perawatan kulit ibu hamil tidaklah berbeda dengan perawatan kulit sebelum hamil. Namun, Anda mungkin harus lebih ekstra teliti membaca kandungan bahan dalam skincare yang akan digunakan: Amankah untuk perawatan kulit ibu hamil?
Berikut ini Jovee merangkum bahan-bahan perawatan kulit ibu hamil yang aman digunakan dan mana yang harus dihindari. Yuk simak!
Kandungan Bahan Perawatan Kulit Ibu Hamil yang Relatif Aman Digunakan
Di awal kehamilan, sebagian ibu hamil mengalami jerawat kehamilan yang disebabkan karena perubahan hormon. Kondisi ini cenderung membaik pada tahap akhir kehamilan.
Kandungan bahan perawatan kulit ibu hamil semester 1 yang dapat membantu mengatasi jerawat yang dianggap aman, antara lain:
- Antibiotik topikal
- Antibiotik oral, termasuk Azitromisin dan Klaritromisin
- Asam azelat
- Benzoil peroksida, dalam jumlah terbatas (perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter)
Untuk membantu mencegah dan mengatasi jerawat selama kehamilan, Anda juga dapat melakukan rutinitas perawatan kulit ibu hamil yang cukup sederhana ini:
- Cuci wajah dua kali sehari, di pagi dan malam hari sebelum tidur, menggunakan pembersih wajah yang lembut dan aman untuk ibu hamil.
- Gunakan pembersih ringan.
- Keramaslah segera jika rambut terasa berminyak.
- Jauhkah rambut dari wajah karena produk perawatan rambut yang terkena kulit wajah dapat menyumbat pori-pori.
- Hindari memencet jerawat karena dapat menimbulkan infeksi dan menimbulkan jaringan parut dan bekas jerawat.
- Pilih produk perawatan kulit ibu hamil yang bebas minyak serta non komedogenik.
Untuk produk sunscreen, pilih sunscreen yang mengandung titanium dioxide dan zinc oxide. Keduanya adalah sunscreen yang berbahan dasar mineral, yang sifatnya hanya melapisi permukaan kulit tanpa terserap ke dalam kulit. Sunscreen seperti ini dikenal di pasaran dengan nama physical sunscreen.
Kandungan Bahan Skincare yang Harus Dihindari Saat Hamil
Beberapa kandungan bahan dalam skincare ini ditengarai dapat menyebabkan komplikasi kehamilan sehingga harus dihindari, yaitu:
Retinol
Ibu hamil sebaiknya menghindari produk skincare yang mengandung retinol karena dapat mengakibatkan cacat bawaan lahir pada janin, seperti fetal retinoid syndrome.
Hydroquinone
Hydroquinone biasanya terdapat dalam produk skincare yang ditujukan untuk mencerahkan kulit.
Penelitian dari tahun 2021 melaporkan bahwa kulit menyerap sekitar 35–45% hidrokuinon dalam produk skincare ini. Meskipun hal ini tidak menimbulkan efek buruk, ahli kesehatan menyarankan untuk menghindari bahan ini selama kehamilan dan menyusui.
Formaldehida
Formaldehida tidak lagi menjadi bahan umum dalam kosmetik karena diketahui meningkatkan risiko kanker dan keguguran.Namun, beberapa kosmetik mengandung bahan kimia yang disebut “pelepas formaldehida” (formaldehyde releasers), yang lama kelamaan akan terurai dan berubah menjadi molekul formaldehida.
Bahan kimia tersebut meliputi:
- 5-bromo-5-nitro-1,3-dioxane
- Bronopol, juga disebut dengan 2-bromo-2-nitropropane-1,3-diol
- Diazolidinyl urea
- DMDM hydantoin
- Hydroxymethylglycinate
- Imidazolidinyl urea
- Quaternium-15
Penting untuk memeriksa daftar bahan skincare sebelum membeli dan menggunakannya di masa kehamilan.
Phthalate
Kandungan phthalates dapat mengganggu hormon tubuh. Bahan kimia ini berbahaya bagi janin, dan jika memungkinkan, anak-anak dan orang dewasa harus menghindari bahan kimia ini.
Penelitian di tahun 2020 melaporkan bahwa paparan phthalate sebelum melahirkan dapat mengganggu tingkat:
- Hormon tiroid
- Hormon seks
- 25-hidroksivitamin D
Hal ini dapat menyebabkan:
- Kelahiran prematur
- Preeklamsia
- Kelainan glukosa pada ibu
- Kriptorkismus bayi, yaitu ketika testis tidak berada pada posisi yang benar
- Hipospadia bayi, yaitu ketika uretra tidak berada pada posisi yang benar di penis
- Jarak yang lebih pendek antara anus dan alat kelamin pada bayi baru lahir
- Pembatasan pertumbuhan
Melihat begitu besarnya dampak kandungan bahan dalam skincare terhadap kesehatan ibu hamil dan janinnya, maka kami menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan menggunakan produk perawatan kulit ibu hamil apapun. Lebih baik waspada daripada terjadi sesuatu yang tidak diinginkan terhadap ibu maupun janinnya.
Demikianlah tips perawatan kulit ibu hamil yang dapat Anda terapkan. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Cek artikel seputar kesehatan lainnya hanya di Jovee. Follow juga media sosial Jovee, @jovee.id di Instagram dan Tiktok untuk dapatkan promo menarik dan informasi kesehatan lainnya.
Apa Itu Jovee?
Jovee adalah pusat suplemen dan vitamin yang menawarkan produk original, lengkap, dengan harga yang murah. Kamu bisa temukan vitamin dan suplemen berdasarkan kebutuhan nutrisi tubuh dengan harga yang lebih murah dan gratis ongkir.
Setiap vitamin dan suplemen yang dijual di Jovee telah mendapatkan nomor BPOM, sehingga dijamin keaslian produknya. Jovee menawarkan pengalaman beli vitamin dan skincare yang mudah, hemat, dan gratis ongkir.
Kamu bisa membeli vitamin dan kebutuhan kesehatan melalui Jovee Official Store di Shopee, dan Tokopedia. Nikmati belanja lebih mudah, promo lebih banyak, serta gratis ongkir hanya di Jovee Official Store melalui platform e-commerce ternama dan terbesar di Indonesia.