Pasca pelonggaran aturan pemakaian masker, kini kasus positif COVID-19 kembali naik hampir 100 persen. Tercatat pada 13 Juni lalu, telah bertambah sebanyak 591 kasus positif COVID-19, dilansir dari sosial media resmi Kementerian Kesehatan Indonesia.
Diduga, kenaikan kasus positif ini dikarenakan telah masuk varian COVID-19 terbaru, Omicron BA.4 dan BA.5. Hal ini juga sudah dinyatakan langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dikutip dari CNBC Indonesia, “Nah, untuk informasi teman-teman itu memang sudah ditemukan di Indonesia kemarin di Bali sudah ada 4 orang yang terkena BA.4 dan BA.5. Kita sekarang sudah monitor karena memang ini bisa menghindari imunitas vaksin, penyebarannya juga cepat sama seperti varian Omicron.”
Meski kenaikannya cukup drastis, ia juga menambahkan bahwa kondisi ini masih terpantau baik dikarenakan angka positivity rate dan penularan yang dilaporkan rendah. Sejauh ini, DKI Jakarta menyumbang kasus terbesar, dengan angka positivity rate pada 3 persen. Sementara secara nasional angka positivity rate masih berada pada 1,1 persen.
Mengenal Varian COVID-19 Baru, Omicron BA.4 dan BA.5
Corona BA.4 dan BA.5 pertama kali dideteksi di Afrika Selatan pada Januari dan Februari 2022, yang kemudian menjadi varian corona yang paling dominan di Afrika Selatan. Varian baru ini juga menyebar cepat ke sejumlah negara, seperti Inggris dan Amerika.
Dari pengamatan hingga saat ini, diketahui omicron BA.4 dan BA.5 ini dapat menular lebih cepat daripada varian sebelumnya. Hanya saja, belum ada indikasi yang menunjukkan gejala dan efek yang lebih parah dibandingkan varian omicron lainnya.
Lalu, mengapa varian ini sangat perlu diwaspadai? WHO menuturkan bahwa varian baru ini memiliki kemampuan untuk menghindar dari sistem kekebalan tubuh (immune escape). Ini membuat virus bisa tidak terdeteksi pada diri seseorang yang sudah vaksinasi maupun kekebalan dari infeksi sebelumnya.
Jubir Kemenkes, Mohammad Syahril, dikutip dari Kumparan News juga menuturkan hal yang sama, “Tetapi tadi diingatkan oleh WHO bahwa BA.4 BA.5 ini punya kemampuan untuk menghindari imunitas yang akan di tubuh manusia. jadi mengapa dia meningkat karena dia bisa lolos, menyelinap. sehingga dia bisa menyerang orang itu.”
Tak hanya itu, turunan omicron yang satu ini juga memiliki mutasi yang dimiliki oleh jenis COVID-19 varian delta. Inilah mengapa corona BA.4 dan BA.5 ini sangat mudah menular bahkan pada seseorang yang sudah divaksinasi sekalipun.
Puncak Corona BA.4 dan BA.5 pada Juli 2022
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah memprediksi puncak penyebaran kasus corona BA.4 dan BA.5 akan terlihat pada pekan kedua hingga ketiga bulan Juni mendatang.
Dikutip dari CNN Indonesia, ia menuturkan dalam konferensi pers, “Pengamatan kami gelombang BA.4 dan BA.5 biasanya puncaknya tercapai sebulan setelah penemuan kasus pertama. Jadi harusnya di minggu ke 2-3 Juli kita akan lihat puncak kasus dari BA.4 dan BA.5 ini.”
Sehingga, pemerintah memperingatkan masyarakat untuk tetap waspada pada penularan varian baru ini. Pasalnya, kasus positif di sejumlah negara seperti Eropa dan Afrika telah didominasi oleh varian corona BA.4 dan BA.5 ini.
Cegah dengan Vaksinasi Booster
Hingga saat ini, telah ditemukan 8 kasus subvarian BA.4 dan BA.5 di Indonesia yang tersebar pada wilayah DKI Jakarta dan Bali. Tiga orang yang teridentifikasi merupakan imported case dari Mauritius, Amerika Serikat (AS) dan Brasil. Dari kedelapan pasien ini, hanya satu orang yang bergejala sedang lantaran belum mendapatkan booster.
“Pemerintah mendorong masyarakat untuk vaksinasi lengkap dan vaksinasi booster, serta tetap menjalankan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah,” ucap Budi dalam konferensi pers usai rapat terbatas, dikutip dari CNN Indonesia.
Dengan begitu, pemerintah menekankan pentingnya vaksin booster bagi masyarakat. Ini karena vaksin dosis ketiga dinilai dapat menekan lonjakan kasus penyebaran. Per tanggal 13 Juni 2022, jumlah vaksin booster yang diberikan telah mencapai angka 47.759.221.
Sementara itu, berkat masuknya corona BA.4 dan BA.5 ini, aturan penggunaan masker mungkin akan kembali diperketat sebagai upaya pencegahan dan perlindungan pada masyarakat.
Oleh sebab itu, masyarakat dihimbau untuk tetap taat prokes 3M, menggunakan masker, menjaga jarak, dan menghindari keramaian. Terapkan pola hidup sehat, rutin olahraga dan konsumsi makanan bergizi seimbang.
Selain itu, konsumsi juga suplemen daya tahan tubuh untuk meningkatkan kekebalan sistem imun, seperti Blackmores Bio C 1000 mg – 90 Tab (Rp299.935) yang bisa diperoleh dengan harga hemat dan gratis ongkir di Jovee, pusat vitamin harian personalmu.