Bunda, Begini Cara Menghangatkan ASI Beku

Cara menghangatkan ASI beku yang tepat sangat penting agar nutrisinya tidak hilang. Ketahui cara menghangatkan ASI yang baik untuk berikan nutrisi maksimal pada sang buah hati. Meski preferensi bayi berbeda-beda, menyimpan ASI sering dilakukan ibu menyusui agar pemberian ASI eksklusif tetap berjalan. Nah, berikut ini Jovee akan menjelaskan mengenai cara menghangatkan ASI beku dari freezer yang baik. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

Cara menghangatkan ASI

Tahukah bunda, bahwa kandungan ASI dapat rusak jika dihangatkan dengan cara yang salah? Selain nutrisinya berkurang, suhu ASI yang terlalu panas juga dapat membahayakan si Kecil. Stok ASI biasanya dilakukan oleh para ibu untuk mengurangi bengkak pada payudara akibat ASI yang menumpuk. Selain mengurangi nyeri, hal ini juga membantu produksi ASI tetap lancar. Stok ASI juga memudahkan ibu untuk beraktivitas, karena anak tetap bisa mendapatkan ASI eksklusif.

Dilansir dari Mayo Clinic, ASI yang disimpan di dalam freezer bersuhu -20 hingga -18 derajat celcius (deep freezer) dapat bertahan hingga 12 bulan lho, Jovians! Hanya saja, sebaiknya bunda hanya gunakan ASI beku dengan lama penyimpanan maksimal 6 bulan.

Perlu diingat, bahwa penelitian juga menunjukkan semakin lama ASI disimpan, maka semakin besar juga peluang ASI kehilangan vitamin C di dalamnya. Berikut ini cara menghangatkan ASI beku yang baik.

• Pilih susu dengan usia paling tua. Bunda bisa memindahkan ASI dari freezer ke lemari es bagian bawah untuk mencairkan ASI dengan perlahan
• Jangan memanaskan ASI di microwave atau dipanaskan di atas kompor. Selain membuat suhu ASI jadi terlalu panas, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa pemanasan yang cepat dapat mempengaruhi kandungan ASI.
• Sebaiknya, buang ASI yang tidak digunakan 24 jam setelah dicairkan. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut tentang penggunaan ASI yang dibekukan kembali setelah dicairkan, jadi sebaiknya hindari melakukan hal ini untuk menghindari hal yang tidak diinginkan pada si Kecil.

Bunda juga bisa menghangatkan ASI beku dengan air hangat, yakni dengan cara merendam kantong ASI di dalam semangkuk air hangat bersuhu sekitar 37 derajat celcius selama kurang lebih 20 menit. Saat merendam, pastikan air tidak masuk ke dalam kantong ASI ya, Bunda.

Cara menghangatkan ASI lainnya yakni dengan air mengalir. Caranya ini sangatlah mudah, yakni dengan memegang kantong ASI di bawah air mengalir. Menurut Flo, sebenarnya ASI tidak perlu dihangatkan. Selama ASI telah dalam bentuk cair dan tidak ada kristal es lagi, maka ASI aman dikonsumsi bayi. Hanya saja, banyak bayi yang lebih menyukai ASI yang hangat, karena suhunya yang mirip dengan ASI langsung dari ibu.

Warna ASI berubah setelah dihangatkan? Tak perlu khawatir ya Bunda, perubahan warna pada ASI setelah dicairkan merupakan hal yang biasa. Setelah ASI dibekukan, lemak ASI akan berpisah dengan cairannya. Makanya, setelah dihangatkan warna ASI mungkin akan berubah menjadi kuning, kebiruan, atau bahkan cokelat.

Tips menyimpan ASI yang baik

Agar ASi dapat terjaga kualitasnya dan bertahan lama, Bunda dapat ikuti tips menyimpan ASI yang dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) berikut ini.

• Sebelum melakukan stok ASI, pastikan tangan telah dicuci bersih untuk menghindari perpindahan bakteri di tangan.
• Gunakan kantong khusus penyimpanan ASI atau wadah yang telah memenuhi standar food grade. Pastikan wadah terbuat dari kaca atau plastik yang memiliki tutup yang rapat.
• Hindari botol dengan simbol daur ulang nomor 7, yang menunjukkan bahwa wadah mungkin terbuat dari plastik yang mengandung BPA.
• Jangan menyimpan ASI dalam botol sekali pakai atau kantong plastik yang tidak ditujukan untuk menyimpan ASI.
• Beri label kapan ASI dipompa pada kantong atau wadah penyimpanan ASI
• Jangan simpan ASI di pintu lemari es atau freezer. Ini akan membantu melindungi nutrisi ASI dari perubahan suhu saat membuka dan menutup pintu.
• Selalu cairkan ASI terlama terlebih dahulu, karena seiring berjalannya waktu kualitas ASI dapat menurun.
• Jika ASI yang dipompa diperkirakan tidak akan digunakan dalam kurun waktu 4 hari, segera bekukan untuk melindungi nutrisi ASI.

Sementara, masa penyimpanan ASI berbeda-beda tergantung pada metode penyimpanan. Untuk menghemat waktu, Bunda bisa simpan ASI yang akan digunakan dalam kurun waktu 2 hari di lemari es bagian bawah dengan suhu 4 derajat Celcius. Namun, sesuai dengan pedoman dari CDC, ASI yang diperkirakan tidak akan digunakan dalam kurun waktu 4 hari sebaiknya segera dibekukan di dalam freezer. Berikut ini paduan temperatur suhu penyimpanan ASI dan masa simpannya.

• Suhu ruang (27 hingga 32 derajat Celcius), tahan selama 3 hingga 4 jam
• Cooler bag (-15 hingga 4 derajat Celcius), tahan hingga 24 jam
• Lemari es (4 derajat Celcius), tahan selama 3 hingga 4 hari
• Freezer (-15 derajat Celcius), tahan selama 2 minggu
• Freezer 2 pintu (-18 hingga 4 derajat Celcius), tahan selama 3 hingga 6 bulan.
• Deep freezer (-20 hingga -18 derajat Celcius), tahan selama 6 hingga 12 bulan

Itulah sejumlah cara menghangatkan ASI yang bisa Bunda pilih. Simpan stok ASI sesuai pedoman akan mempertahankan kualitas ASI untuk si Kecil. Jika Bunda kesulitan produksi ASI yang cukup, Bunda bisa coba konsumsi ASI Booster dari daun katuk dan kacang almond seperti AFIS – Susu Almond Pelancar ASI (Rp42.215). Dapatkan tips menyusui lainnya hanya di Jovee, pusat vitamin harian personalmu.