fbpx
Beranda › Gaya Hidup Sehat › Stres dan Depresi, Apa Perbedaanya?

Masalah berat dan tekanan di kehidupan sehari-hari bisa memberikan stres yang berlebih. Tidak semua stres itu jahat lho, Jovians. Namun, jika kamu alami stres berkepanjangan, ini pastinya akan berdampak pada kesehatan mental dan fisik. Stres yang terlalu lama bisa mengarah pada depresi. Hanya saja, masih banyak yang belum menyadari perbedaan stres dan depresi. Berikut ini Jovee akan menjelaskan mengenai perbedaan stres dan depresi, yang dirangkum dari berbagai sumber. Yuk simak selengkapnya!

perbedaan-stres-dan-depresi

Pengertian stres

Stres adalah reaksi tubuh terhadap tekanan, kesulitan, atau tantangan. Gejala umum stres meliputi otot tegang, detak jantung yang cepat, keringat berlebih, mudah marah, dan kesulitan bernapas.

Tidak semua stres itu jahat lho, Jovians. Stres yang baik dapat membantu kamu untuk menghadapi tantangan atau merespon terhadap situasi bahaya. Namun, stres yang baik ini tidak berlangsung lama.

“Respons stres manusia cukup baik dalam jangka pendek, tetapi tidak dalam jangka panjang. Jika kita berada di bawah tekanan terus menerus, respon stres fisiologis akan bekerja berlebihan dan mulai merusak tubuh,” ucap David Prescott, PhD, seorang profesor Kesehatan Masyarakat, dilansir dari Medical News Today.

Menurut Psychology on Parade, stres biasanya ditandai dengan perasaan kewalahan. Perasaan ini mungkin muncul karena seseorang berada di bawah tekanan terlalu lama dan membuat tubuh dan pikiran lelah.

Mengenal apa itu depresi

Dari sudut pandang medis, depresi didefinisikan sebagai gangguan suasana hati yang menyebabkan kesedihan yang terus menerus, dan sering kali membuat penderita kehilangan minat terhadap hal-hal yang mereka senangi atau sukai.

Depresi adalah salah satu gangguan mental yang paling sering ditemukan. Menurut World Health Organization (WHO), diperkirakan ada 5 persen laki-laki dan 9 persen wanita dari total populasi yang mengalami depresi pada tahun-tahun tertentu.

Dilansir dari Verywell Mind, depresi mempengaruhi cara berpikir, merasa, dan bersikap dan dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk berfungsi dan beraktivitas sehari-hari. Ada banyak penyebab depresi, namun beberapa di antaranya tidak dapat dipastikan. Ada 7 jenis depresi, yang meliputi:

  • Major depressive disorder (MDD)
  • Persistent depressive disorder (PDD)
  • Bipolar disorder
  • Postpartum depression
  • Premenstrual dysphoric disorder (PMDD)
  • Seasonal affective disorder (SAD)
  • Atypical depression

Dua gejala depresi yang paling utama adalah suasana hati yang buruk dan kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya disenangi atau disukai. Selain itu, gejala lainnya yang juga bisa muncul yakni:

  • Perubahan nafsu makan
  • Sulit tidur
  • Kelelahan terus menerus
  • Perasaan bersalah dan tidak enak
  • Sulit berkonsentrasi
  • Memiliki pikiran untuk bunuh diri

Depresi dapat menyerang siapa saja, tidak peduli ras, suku, jenis kelamin, dan usia. Gejala depresi yang muncul juga dapat berbeda-beda pada setiap orang. Meski hanya tenaga profesional seperti psikolog atau psikiater yang dapat mendiagnosis hal ini, beberapa gejala dapat menjadi pertanda untuk mengidentifikasi seseorang alami depresi.

Perbedaan stres dan depresi

Lalu, apa perbedaan stres dan depresi? Sebenarnya, kedua hal ini sangat berkaitan satu sama lain. Menurut Medical News Today, stres dapat menjadi pemicu depresi, begitu juga sebaliknya. Hanya saja, stres masih punya beberapa manfaat, sedangkan depresi merupakan hal yang sebaliknya. Depresi merupakan kondisi yang lebih serius, dan seringnya berlangsung lebih lama dan membutuhkan bantuan dari tenaga profesional.

Perbedaan stres dan depresi yang paling mencolok ada pada gejala yang muncul. Gejala depresi biasanya lebih intens, dan berlangsung setidaknya selama dua minggu yang menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrem. Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini tabel perbedaan stres dan depresi.

Stres

Depresi

  • Sulit tidur
  • Merasa kewalahan
  • Sulit mengingat dan berkonsentrasi
  • Perubahan pada nafsu makan
  • Merasa cemas dan gugup
  • Mudah marah dan frustasi
  • Burn out
  • Merasa gagal dan tidak dapat mengatasi masalah
  • Otot terasa tegang
  • Jantung berdegup kencang
  • Sakit kepala, pusing
  • Kesulitan merencanakan dan memutuskan sesuatu
  • Menarik diri dari lingkungan sosial
  • Merasa sedih dan hampa
  • Tidak memiliki energi dan motivasi untuk melakukan apa pun
  • Kesulitan dalam memutuskan sesuatu
  • Terus merasa lelah meski sudah istirahat sekalipun
  • Makan terlalu banyak atau terlalu sedikit daripada biasanya
  • Tidur lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya
  • Kesulitan mengingat dan berkonsentrasi
  • Merasa bersalah dan pemikiran buruk mengenai diri sendiri
  • Mudah marah
  • Merasa gagal dan tidak dapat mengatasi kesulitan dalam hidup
  • Kesulitan menjalankan aktivitas sehari-hari
  • Memiliki pemikiran untuk bunuh diri

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), depresi dua kali lebih umum terjadi pada wanita daripada pria. Selain itu, ada juga beberapa jenis depresi yang hanya terjadi pada wanita, seperti postpartum depression dan premenstrual depression.

Cara mengatasi stres

Berbeda dengan depresi, jika kamu merasa alami gejalanya sebaiknya konsultasikan segera pada psikolog atau psikiater untuk mendapatkan bantuan dan penanganan yang tepat. Mengelola stres dengan baik akan mengurangi tingkat stres dalam tubuh. Berikut ini sejumlah cara positif yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi stres.

  • Buat rutinitas harian yang sehat, seperti olahraga dan tidur yang cukup
  • Buat tujuan yang realistis
  • Minta bantuan jika merasa kesulitan dalam memutuskan sesuatu
  • Miliki support system yang sehat
  • Hindari alkohol
  • Berani berkata tidak

Mengonsumsi makanan sehat yang kaya vitamin B kompleks juga dapat membantu menangani respon stres yang berlebihan. Bila diperlukan, asupan vitamin B bisa didapatkan melalui konsumsi suplemen Blackmores Multi B Performance – 62 Kaplet (Rp267.703).

Terapkan pola hidup sehat dan berikan afirmasi positif pada diri untuk mencegah stres berlebih. Demikianlah penjelasan mengenai perbedaan stres dan depresi yang perlu kamu ketahui. Simak informasi seputar kesehatan lainnya hanya di Jovee, pusat vitamin harian personalmu.

Referensi

Pertanyaan Seputar Jovee

+

Apa itu Jovee?

+

Apa yang membuat Jovee berbeda dengan yang lain?

+

Apa saja metode pembayaran yang tersedia di Jovee?

+

Berapa lama pengiriman vitamin saya?

+

Apakah Jovee memberikan gratis ongkir?

Logo

Dapatkan Vitamin sesuai Kebutuhanmu dengan Konsultasi GRATIS lewat Nutrisionist kami

Yuk, segera

Konsultasi Sekarang

Callback
Logo

Dapatkan Vitamin sesuai Kebutuhanmu dengan Konsultasi GRATIS lewat Nutrisionist kami

Konsultasi Sekarang

Jaminan Jovee untuk Anda

Icon

100% Original

Semua Produk yang kami jual terjamin keasliannya dengan kualitas terbaik.

Icon

Dijamin Lebih Murah

Kami menjamin akan mengembalikan uang dari selisih perbedaan harga.

Icon

Gratis Ongkir

Tak perlu antre. Kami kirim ke alamat Anda. GRATIS*

Artikel Terkait

cara menghitung kebutuhan kalori pria

Cara Menghitung Kebutuhan Kalori Pria dan Wanita

Gaya Hidup Sehat   16/12/2023
manfaat minum air putih banyak untuk wajah

Manfaat Minum Air Putih Banyak Untuk Wajah

Gaya Hidup Sehat   23/11/2023
bekam untuk wanita

Manfaat Bekam untuk Wanita, Tertarik Mencoba?

Gaya Hidup Sehat   20/10/2023
kenapa badan terasa lemas

Kenapa Badan Terasa Lemas Sepanjang Hari?

Gaya Hidup Sehat   03/10/2023
shampoo conditioner

Rekomendasi Shampoo Conditioner untuk Rambut Halus dan Lembut

Gaya Hidup Sehat   08/08/2023