Penyebab dan Cara Mengatasi Sesak Napas Saat Hamil

Kehamilan turut mengubah banyak hal dalam kehidupan seorang perempuan. Yang paling terlihat dan terasa adalah kondisi tubuh. Saat hamil, stamina ibu hamil mungkin tidak sekuat sebelumnya. Banyak ibu hamil yang mengeluhkan dirinya merasa sesak napas saat hamil.

Merasa kesulitan bernapas adalah hal yang biasa selama kehamilan. Sesak napas sering terjadi selama kehamilan normal. Sekitar setengah dari wanita yang tidak memiliki riwayat gangguan jantung dilaporkan mengalami sesak napas pada kehamilan dan 76% mengeluhkan gejala ini pada minggu ke-31 kehamilan.

Sesak napas saat hamil tua biasanya terjadi seiring dengan membesarnya rahim, volume darah yang meningkat, dan juga tubuh yang sedang beradaptasi dengan perubahan hormonal. Namun, dalam kasus yang cukup jarang terjadi, sesak napas saat hamil bisa menjadi pertanda komplikasi yang serius, seperti anemia, penyakit jantung, ISPA, dan asma.

Berikut ini Jovee merangkum penyebab sesak napas saat hamil dan cara mengatasinya:

Apa Penyebab Sesak Napas Saat Hamil?

Di awal kehamilan, sesak napas saat hamil trimester 1 seringkali terjadi. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan kadar progresteron. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 60% hingga 70% ibu hamil mengalami gejala sesak napas saat hamil ini.

Pada trimester pertama, pernapasan akan terasa lebih berat karena tubuh sedang menyesuaikan diri dengan kadar hormon yang baru. Seringkali gejala sesak napas saat hamil ini akan hilang setelah beberapa minggu, kemudian muncul kembali pada trimester kedua atau ketiga.

Saat bayi bertumbuh semakin besar di dalam perut, organ-organ tubuh ibu yang lain akan terjepit dan bergeser. Paru-paru ibu hamil mungkin tidak memiliki cukup ruang untuk mengembang saat mengambil napas penuh. Begitu pula diafragma ibu hamil tidak dapat memberikan banyak bantuan karena posisinya yang tertekan.

Dengan asumsi tidak ada penyebab yang mendasari selain kehamilan, sesak napas saat hamil bukanlah tanda adanya masalah kesehatan, dan kompresi pada paru-paru tidak menyebabkan kerusakan permanen. Setelah bayi lahir, organ tubuh ibu akan kembali ke posisi sebelum hamil.

Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil mengalami kelegaan dari sesak napas ini sebelum melahirkan. Saat kepala bayi memasuki jalan lahir, biasanya sekitar dua atau tiga minggu sebelum melahirkan, ibu hamil akan memiliki lebih banyak ruang untuk diafragma dan bernapas lebih mudah.

Cara Mengatasi Sesak Napas saat Hamil

Sesak napas sering terjadi selama kehamilan, dan seringkali tidak mengkhawatirkan.

Meskipun ibu hamil merasa seolah-olah kekurangan udara saat mengalami dispnea terkait kehamilan, kadar progesteron yang tinggi akan membantu untuk menarik napas lebih dalam untuk mendapatkan cukup oksigen ke dalam darah; dan karena volume darah ibu lebih tinggi selama kehamilan, lebih banyak oksigen yang mengalir melalui plasenta saat Anda menarik dan membuang napas.

Anda dapat meredakan gejala dengan memberikan ruang bernapas sebanyak mungkin pada diri sendiri dan paru-paru Anda. Cobalah sesuaikan posisi tubuh Anda. Berdiri tegak, duduk tegak, dan tidur dengan bertumpu pada bantal untuk memperluas ruang di rongga perut.

Saat Anda merasa sesak napas, pelan-pelan saja. Tergesa-gesa membuat jantung dan paru-paru Anda bekerja lebih keras. Anda juga dapat bernapas secara sadar dengan cara mengangkat tulang rusuk Anda: Pastikan tulang rusuk Anda menonjol ke arah tangan saat Anda menarik napas dalam-dalam.

Kapan Saatnya Memeriksakan Diri ke Dokter?

Jika Anda mengalami sesak napas, pastikan untuk memberitahukan kondisi yang Anda alami dan gejala lain yang menyertai, ke dokter saat melakukan pemeriksaan rutin. Selain itu, jika Anda khawatir, segera hubungi dokter.

Jika Anda mengalami sesak napas yang tiba-tiba, parah, atau disertai nyeri dada atau denyut nadi yang lebih cepat, segera dapatkan bantuan medis. Gumpalan darah bisa saja menetap di paru-paru. Situasi ini (disebut emboli paru) jarang terjadi, tetapi berbahaya pada ibu hamil, terutama pada ibu hamil yang mengalami penggumpalan darah di kakinya.

Perlu diketahui juga bahwa masalah pernapasan bisa disebabkan oleh pneumonia. Biasanya kondisi ini disertai demam, nyeri dada, dan batuk, pneumonia adalah penyebab kematian ketiga pada ibu hamil, kata Dr. Riley. Pneumonia dapat disebabkan oleh virus atau bakteri, dan pada kedua jenis tersebut, potensi komplikasinya dapat berupa gagal napas, persalinan prematur, atau infeksi yang dapat membahayakan Anda dan bayi.

Demikianlah serba-serbi mengenai sesak napas saat hamil yang penting untuk diketahui. Semoga informasi ini bermanfaat.

Cek artikel seputar kesehatan lainnya hanya di Jovee. Follow juga media sosial Jovee, @jovee.id di Instagram dan Tiktok untuk dapatkan promo menarik dan informasi kesehatan lainnya.

Apa Itu Jovee?

Jovee adalah pusat suplemen dan vitamin yang menawarkan produk original, lengkap, dengan harga yang murah. Kamu bisa temukan vitamin dan suplemen berdasarkan kebutuhan nutrisi tubuh dengan harga yang lebih murah dan gratis ongkir.

Setiap vitamin dan suplemen yang dijual di Jovee telah mendapatkan nomor BPOM, sehingga dijamin keaslian produknya. Jovee menawarkan pengalaman beli vitamin dan skincare yang mudah, hemat, dan gratis ongkir.

Kamu bisa membeli vitamin dan kebutuhan kesehatan melalui Jovee Official Store di Shopee, dan Tokopedia. Nikmati belanja lebih mudah, promo lebih banyak, serta gratis ongkir hanya di Jovee Official Store melalui platform e-commerce ternama dan terbesar di Indonesia.