Pilek karena alergi sering terjadi pada anak-anak mulai dari usia dini. Penyebabnya bervariasi, bisa karena alergi biasa, sinusitis, asma, atau berbagai penyakit pernapasan lainnya. Penanganan yang tepat perlu dilakukan agar gejala yang muncul tidak semakin parah. Jika anak terserang pilek yang tak kunjung sembuh, sebaiknya segera periksakan ke dokter karena bisa jadi anak memiliki polip hidung.
Polip hidung adalah benjolan jaringan non-kanker berbentuk seperti tetesan air mata atau anggur yang tumbuh pada lapisan saluran hidung atau sinus. Polip hidung pada tidak akan hilang atau sembuh dengan sendirinya tanpa bantuan medis. Sering kali gejala polip hidung tidak terlihat hingga ia tumbuh besar, karena umumnya hal ini tidak begitu mengganggu dan tidak berbahaya bagi anak. Lalu apa penyebab, gejala, dan cara mengatasi polip hidung pada anak? Mari simak penjelasan lengkap dari Jovee berikut ini.
Penyebab Polip Hidung Anak
Polip hidung tumbuh di jaringan mukosa hidung yang meradang. Mukosa adalah lapisan hidung yang membantu melindungi bagian dalam hidung dan sinus serta melembabkan udara yang dihirup. Selama infeksi atau alergi, mukosa akan menjadi bengkak dan merah. Iritasi yang berlangsung lama inilah yang akan memicu terbentuknya polip hidung pada anak. Jika pertumbuhan polip membesar, hal ini dapat menyumbat saluran hidung dan menyebabkan gangguan pernapasan.
Penyebab dari polip hidung hingga saat ini belum dapat dipastikan, tetapi sejumlah kondisi atau penyakit pernapasan sering dihubungkan dengan tumbuhnya polip hidung. Berikut ini beberapa kondisi yang dapat memicu tumbuhnya polip hidung, yang dilansir dari Verywellhealth:
1. Asma
Anak-anak lebih mungkin terserang asma jika sering mengalami infeksi virus pada pernapasan. Hal ini sering dikaitkan dengan polip hidung, karena polip hidung pada anak dapat berkembang dari peradangan kronis pada paru-paru.
2. Fibrosis Kistik
Fibrosis kistik adalah penyakit genetik yang menyebabkan lendir di paru-paru menjadi sangat kental, sehingga menyebabkan infeksi kronis dan kesulitan bernapas.
3. Infeksi Kronis pada Sinus
Infeksi pada sinus menyebabkan sinus memproduksi lendir yang kental. Bakteri yang menumpuk di lendir dapat menyebabkan infeksi kronis, yang memicu tumbuhnya polip hidung pada anak.
4. Rhinitis Alergi
Anak-anak yang memiliki alergi musiman lebih rentan untuk mengembangkan polip hidung. Alergi menyebabkan peradangan kronis dan pembengkakan pada saluran hidung, yang dapat memicu tumbuhnya polip.
5. Alergi Aspirin
Polip hidung dapat terbentuk sebagai reaksi alergi dari obat aspirin dan obat antiinflamasi non steroid lainnya, atau NSAID seperti ibuprofen.
Gejala Polip Hidung pada Anak
Beberapa gejala umum yang disebabkan oleh polip hidung adalah:
- Hidung tersumbat
- Pilek
- Penurunan indra penciuman
- Mendengkur
- Tenggorokan terasa sakit atau gatal
- Rasa penuh di wajah atau dahi
- Munculnya dahak di tenggorokan
Meskipun polip hidung pada anak tidak berbahaya, segera periksakan anak ke dokter jika gejala yang muncul semakin parah atau diikuti dengan demam tinggi, kesulitan bernapas, dan lendir hidung kental berwarna kuning/hijau.
Cara Mengatasi Polip Hidung Anak
Pengobatan pada polip anak dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan obat-obatan dan operasi. Diagnosis akan dilakukan dengan memeriksa saluran hidung dengan otoskop/nasoskop. Jika polip tumbuh di bagian hidung yang lebih dalam, endoskopi hidung mungkin akan dilakukan untuk melihat posisi polip hidung pada anak.
Selain endoskopi, tes alergi mungkin juga akan dilakukan oleh dokter untuk menentukan penyebab pasti dari peradangan hidung. Obat-obatan yang membantu mengurangi inflamasi pada hidung dapat diberikan untuk mengurangi ukuran polip. Namun, gejala dapat kembali jika anak berhenti mengonsumsi obat.
Jika gejala polip hidung pada anak tidak kunjung membaik, operasi dapat dilakukan untuk menghilangkan polip secara total. Jenis operasi yang dilakukan akan tergantung pada ukuran polip. Setelah operasi, rutin melakukan irigasi hidung dapat dilakukan untuk mencegah polip kembali. Secara umum, mengurangi peradangan pada saluran hidung dengan irigasi hidung dan obat anti alergi dapat membantu mencegah berkembangnya polip hidung.
Selain itu, beberapa hal berikut ini dapat dilakukan untuk mengurangi kemungkinan polip hidung pada anak tumbuh atau kambuh setelah perawatan.
1. Hindari pemicu alergi anak
Menghindari pemicu alergi pada anak dapat membantu polip hidung tidak berkembang menjadi semakin parah. Selalu siap sedia obat alergi atau asma untuk mengatasi peradangan pada pernapasan dengan cepat.
2. Jaga selalu kebersihan
Lakukan irigasi hidung (membilas saluran hidung dengan larutan garam steril) dapat membantu mengurangi bakteri dan penyumbatan di saluran hidung anak, sehingga anak dapat bernapas dengan lebih baik. Irigasi hidung dapat dilakukan dengan neti pot atau semprotan hidung.
3. Gunakan humidifier
Saluran hidung yang kering dapat menyebabkan lendir menumpuk di hidung dan sinus anak. Gunakan pelembab ruangan di kamar tidur untuk meningkatkan kelembapan udara dapat membantu mencegah tumbuhnya polip pada anak.
Itulah gejala, pengobatan, dan penyebab polip hidung pada anak. Ingin mengetahui informasi mengenai kesehatan anak lainnya? Simak selengkapnya di Jovee. Unduh juga aplikasinya untuk mengetahui rekomendasi vitamin harian sesuai kebutuhan personal kamu. Aplikasi Jovee tersedia di Google Play Store dan App Store. Temukan berbagai vitamin asli dan terbaik, dari A ke Z(inc), hanya di Jovee.