Salah satu produk perawatan kulit yang wajib digunakan, terutama oleh orang-orang yang tinggal di negara tropis seperti Indonesia, adalah sunscreen. Sunscreen dapat membantu melindungi kulit dari pengaruh buruk paparan sinar ultraviolet A dan ultraviolet B. Namun, perlu diketahui bahwa tiap produk sunscreen punya kemampuan yang berbeda-beda dalam melindungi kulit yang ditandai dengan indikator angka SPF. Apa kepanjangan dari SPF?
Bagi kamu yang pemula, mungkin mengalami kebingungan saat akan membeli sunscreen. Pasalnya sunscreen yang beredar di pasaran saat ini sangat banyak jenis dan mereknya, yang mengklaim dirinya yang paling unggul. Untuk memilih sunscreen mana yang paling tepat, kamu bisa mempertimbangkan dari kemampuan sunscreen tersebut dalam melindungi kulit dari sengatan matahari dan aktivitasmu.
Tak perlu bingung, kali ini Jovee merangkum informasi lengkap, mulai dari kepanjangan dari SPF hingga bagaimana cara memilih sunscreen dengan SPF yang paling efektif:
Apa Kepanjangan Dari SPF?
SPF adalah kepanjangan dari Sun Protection Factor. Fungsi SPF adalah untuk mengukur berapa banyak radiasi UV yang diperlukan untuk menghasilkan sengatan matahari pada kulit yang terlindungi sunscreen, terhadap jumlah energi matahari yang dibutuhkan untuk menghasilkan sengatan matahari pada kulit yang tidak terlindungi.
Secara mudahnya, ketika nilai SPF meningkat, kemampuan sunscreen dalam memberi perlindungan terhadap sengatan matahari pun akan meningkat.
SPF Tinggi Apakah Melindungi Kulit Lebih Lama?
Mungkin kamu pernah mendengar saran bahwa semakin tinggi SPF-nya, semakin lama durasi sunscreen tersebut dapat melindungi kulit.
Ada kesalahpahaman populer yang menyatakan bahwa SPF berkaitan dengan waktu paparan sinar matahari. Misalnya, banyak konsumen percaya bahwa, jika mereka biasanya mengalami sengatan matahari dalam satu jam, maka sunscreen ber-SPF 15 memungkinkan mereka untuk berada di bawah sinar matahari selama 15 jam (yaitu 15 kali lebih lama) tanpa mengalami sengatan matahari. Hal ini tidak benar karena SPF tidak berhubungan langsung dengan waktu paparan sinar matahari, melainkan dengan jumlah paparan sinar matahari.
Meskipun jumlah energi matahari berhubungan dengan waktu paparan sinar matahari, ada faktor lain yang mempengaruhi jumlah energi matahari. Misalnya, intensitas energi matahari mempengaruhi jumlahnya.
Gambarannya seperti ini. Paparan sinar matahari selama satu jam pada pukul 09.00 dapat menghasilkan jumlah energi matahari yang sama selama 15 menit pada pukul 13.00.
Secara umum, dibutuhkan waktu lebih sedikit untuk terpapar energi matahari dalam jumlah yang sama pada tengah hari dibandingkan pada pagi hari atau sore hari karena sinar matahari lebih terik pada tengah hari dibandingkan waktu lainnya.
Intensitas matahari juga berkaitan dengan lokasi geografis, dengan intensitas matahari yang lebih besar terjadi di garis lintang yang lebih rendah. Karena awan menyerap energi matahari, intensitas matahari umumnya lebih besar pada hari cerah dibandingkan hari berawan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Serapan Energi Matahari
Selain intensitas matahari, ada sejumlah faktor lain yang mempengaruhi jumlah energi matahari yang diserap seseorang:
- Jenis kulit
- Takaran sunscreen yang digunakan
- Frekuensi aplikasi ulang
Orang yang berkulit putih cenderung menyerap lebih banyak energi matahari dibandingkan orang berkulit gelap dalam kondisi yang sama.
Banyaknya penggunaan sunscreen juga mempengaruhi jumlah radiasi matahari yang diserap, karena semakin banyak sunscreen yang diaplikasikan, maka penyerapan energi matahari semakin sedikit.
Karena sunscreen akan memudar dan menjadi kurang efektif seiring berjalannya waktu, maka frekuensi penggunaan kembali sunscreen sangat penting untuk membatasi penyerapan radiasi matahari. Frekuensi pengaplikasian ulang juga dipengaruhi oleh aktivitas yang dilakukan seseorang. Misalnya, mereka yang berenang di siang hari perlu lebih sering mengaplikasikan kembali sunscreen karena air dapat melunturkan sunscreen dari tubuh.
Selain itu, aktivitas fisik tingkat tinggi memerlukan pengaplikasian ulang yang lebih sering karena keringat berlebih dapat melunturkan sunscreen. Secara umum, penggunaan ulang yang lebih sering dikaitkan dengan penurunan penyerapan radiasi matahari.
Karena berbagai faktor yang mempengaruhi jumlah radiasi matahari, SPF tidak mencerminkan lamanya paparan sinar matahari. Dengan kata lain, SPF tidak menginformasikan konsumen tentang waktu yang bisa dihabiskan di bawah sinar matahari tanpa terkena sengatan matahari.
Sebaliknya, SPF adalah ukuran relatif dari jumlah perlindungan terhadap sengatan matahari yang dapat diberikan oleh sebuah produk sunscreen. Hal ini memungkinkan kita untuk membandingkan tingkat perlindungan sengatan matahari yang diberikan oleh produk sunscreen yang berbeda. Misalnya, kita bisa mengetahui bahwa produk sunscreen yang memiliki SPF 30 memberikan lebih banyak perlindungan terhadap sengatan matahari dibandingkan sunscreen ber-SPF 15.
Demikianlah penjelasan mengenai kepanjangan dari SPF, arti SPF, dan manfaat SPF. Semoga informasi ini dapat membantu kamu dalam memilih produk sunscreen yang sesuai dengan kebutuhan ya.
Cek artikel seputar kesehatan lainnya hanya di Jovee. Follow juga media sosial Jovee, @jovee.id di Instagram dan Tiktok untuk dapatkan promo menarik dan informasi kesehatan lainnya.
Apa Itu Jovee?
Jovee adalah pusat suplemen dan vitamin yang menawarkan produk original, lengkap, dengan harga yang murah. Kamu bisa temukan vitamin dan suplemen berdasarkan kebutuhan nutrisi tubuh dengan harga yang lebih murah dan gratis ongkir.
Setiap vitamin dan suplemen yang dijual di Jovee telah mendapatkan nomor BPOM, sehingga dijamin keaslian produknya. Jovee menawarkan pengalaman beli vitamin dan skincare yang mudah, hemat, dan gratis ongkir.
Kamu bisa membeli vitamin dan kebutuhan kesehatan melalui Jovee Official Store di Shopee, dan Tokopedia. Nikmati belanja lebih mudah, promo lebih banyak, serta gratis ongkir hanya di Jovee Official Store melalui platform e-commerce ternama dan terbesar di Indonesia.
Company © 2020 Jovee. All rights reserved.