Apakah kamu pernah melakukan chemical peeling? Chemical peeling adalah perawatan kulit yang dilakukan untuk memperbaiki penampilan atau tekstur kulit. Selama prosedur ini, larutan kimia akan dioleskan ke area kulit, sehingga menyebabkan kulit terkelupas.
Setelah kulit luar terkelupas, kulit baru di bawahnya akan muncul sehingga kulit terlihat jadi lebih halus, keriput lebih sedikit, dan mungkin tekstur wajah yang lebih baik. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, biasanya prosedur ini dilakukan lebih dari sekali.
Apa Bedanya Physical Peeling dan Eksfoliasi Wajah?
Melansir dari Cosmopolitan, eksfoliasi adalah proses pengangkatan sel-sel kulit mati, sedangkan peeling adalah salah satu dari jenis eksfoliasi. Kamu bisa lakukan eksfoliasi sendiri di rumah dengan skincare yang mengandung bahan aktif seperti AHA dan BHA (chemical exfoliate) ataupun menggunakan scrub wajah (physical exfoliate).
Namun, eksfoliasi menggunakan skincare tentunya membutuhkan waktu untuk melihat dan mendapatkan hasil yang maksimal. Nah, dengan chemical peeling kamu bisa dapatkan hasil yang lebih cepat dan lebih baik, dan juga cenderung lebih aman karena risiko iritasi lebih sedikit.
Hanya saja, chemical peeling hanya dapat dilakukan oleh tenaga ahli seperti dermatologi. Kamu bisa mengunjungi klinik kecantikan terdekat untuk mendapatkan perawatan ini.
Manfaat Chemical Peeling
Chemical peeling dapat meningkatkan penampilan kulit dengan membuatnya menjadi lebih mulus, cerah, dan kerutan yang berkurang. Ternyata manfaatnya gak cuma itu lho, Jovians. Dilansir dari C Derma, berikut ini sejumlah manfaat chemical peeling:
- Menghilangkan garis-garis halus di area wajah
- Menghilangkan keriput yang disebabkan oleh kerusakan akibat sinar matahari dan penuaan
- Memperbaiki penampilan bekas luka ringan
- Menyamarkan lingkaran hitam di bawah mata
- Mengatasi jerawat dan warna kulit yang tidak merata
- Area kerusakan akibat sinar matahari dapat membaik setelah melakukan perawatan ini
Jenis-jenis Chemical Peeling
Ada tiga jenis chemical peeling, yang dibedakan berdasarkan kedalaman pengelupasan kulit yang dilakukan. Pertama, adalah light chemical peeling atau chemical peeling ringan. Pada peeling jenis ini, pengelupasan hanya terjadi pada lapisan terluar kulit (epidermis). Prosedur peeling jenis ini ditujukan untuk mengobati kerutan halus, jerawat, warna kulit tidak merata dan kulit kering.
Kedua, adalah medium chemical peeling atau chemical peeling sedang. Pengelupasan akan terjadi pada sel-sel kulit dari epidermis hingga bagian atas lapisan tengah kulit kamu (dermis). Prosedur ini ditujukan untuk mengobati kerutan, bekas jerawat dan warna kulit tidak merata. Kamu mungkin perlu mengulangi prosedur untuk mencapai atau mempertahankan hasil yang diinginkan.
Terakhir adalah deep chemical peeling, atau chemical peeling dalam. Pengelupasan kulit yang terjadi pada peeling jenis ini mencapai lapisan kulit yang lebih dalam, biasanya disarankan bagi orang-orang yang punya kerutan yang lebih dalam, bekas luka atau pertumbuhan prakanker.
Risiko dan Pantangan Setelah Chemical Peeling
Setelah menjalani chemical peeling, biasanya kulit kamu akan menjadi kemerahan dan sangat sensitif terhadap sinar matahari. Hal ini akan terjadi selama kurang lebih tiga hingga tujuh hari, sehingga disarankan untuk menggunakan sunscreen atau tabir surya dengan SPF 30 atau lebih setiap harinya untuk melindungi kulitmu.
Nah, setiap prosedur kecantikan tentu punya risikonya masing-masing. Berikut ini beberapa risiko dan pantangan dari chemical peeling yang Jovee rangkum dari berbagai sumber.
- Kulit kemerahan dan bengkak. Kondisi ini dapat berlangsung lama, tergantung dari jenis chemical peeling yang dilakukan. Jika kamu melakukan deep chemical peeling, kemungkinan kemerahan dapat bertahan selama beberapa bulan.
- Jaringan parut atau bopeng. Hal ini jarang terjadi, tapi biasanya terjadi di bagian bawah wajah. Antibiotik dan obat steroid dapat mengurangi tampilan bekas luka ini.
- Perubahan warna kulit. Chemical peeling dapat menyebabkan warna kulit lebih gelap (hiperpigmentasi) ataupun jadi lebih terang (hipopigmentasi). Biasanya kasus ini lebih sering mengenai orang-orang yang berkulit coklat atau gelap.
- Infeksi. Chemical peeling dapat meningkatkan risiko iritasi dan infeksi bakteri, jamur, atau virus.
- Hindari sinar matahari. Kulit yang sensitif akibat chemical peeling dapat menimbulkan pigmentasi yang tidak teratur jika terlalu banyak terkena sinar matahari.
- Hindari perawatan rambut dan skincare tertentu. Sekitar seminggu sebelum pengelupasan, hentikan penggunaan teknik hair removal seperti elektrolisis atau obat menghilangkan rambut. Selain itu, hindari perawatan pengecatan rambut, perawatan gelombang permanen atau pelurusan rambut, masker wajah, atau scrub wajah seminggu sebelum pengelupasan. Jangan mencukur area yang akan dirawat mulai 24 jam sebelum pengelupasan.
Mengikuti anjuran dokter setelah melakukan prosedur ini akan mengurangi risiko yang dapat terjadi. Chemical Peeling dapat diulang tergantung pada kedalaman peeling, jika peeling ringan dapat diulang setiap bulan. Jika kamu lakukan deep peeling, kira-kira bisa diulang dalam enam hingga 12 bulan, jika perlu.
Setelah proses penyembuhan selesai, kamu akan takjub dengan hasil yang memuaskan dari proses peeling ini. Namun, tetap hati-hati dan konsultasikan ke dokter kulit sebelum menjalani prosedur ini ya, Jovians. Selain perawatan kulit seperti peeling, kamu juga disarankan untuk menjaga kecantikan dari dalam dengan suplemen kecantikan seperti Konimex ever E (Rp64.296) yang bisa dibeli lebih hemat dan gratis ongkir di Jovee.
Temukan informasi seputar kecantikan kulit lainnya hanya di Jovee. Unduh juga aplikasinya dan dapatkan info promo menarik untuk kebutuhan kulitmu setiap bulannya.