Begini Cara Menggunakan Pil KB yang Benar

Untuk mencegah kehamilan, pil kontrasepsi atau pil KB sering jadi pilihan bagi para wanita sebagai metode kontrasepsi. Mudah dan murah, pil KB merupakan salah satu metode kontrasepsi paling efektif yang apabila digunakan dengan benar bisa melindungi dari kehamilan hingga 99,7%.

Dilansir dari Kompas.com, dokter Boy Abidin, SpOG (K) menjelaskan bahwa ada tiga fase kontrasepsi yang dialami oleh wanita. Fase pertama yakni fase menunda kehamilan sebelum usia 20 tahun, fase menjarangkan pada usia antara 20 hingga 35 tahun, dan fase tidak hamil lagi pada usia di atas 35 tahun. Pada ketiga fase ini, penggunaan pil KB menjadi satu-satunya metode kontrasepsi yang dipilih secara terus menerus.

Siapa saja yang boleh mengonsumsi pil KB?

Penggunaan pil KB hanya dapat dilakukan setelah melakukan konsultasi dengan dokter. Selama kamu dikonfirmasi belum hamil, kamu dapat mengonsumsi pil KB. Namun, penggunaan pil KB mungkin tidak disarankan dokter jika kamu:

• Penderita hipertensi yang tidak terkontrol dengan baik
• Berusia lebih dari 35 tahun dan perokok aktif
• Punya riwayat stroke, penyakit jantung, penyakit hati, gangguan pembekuan darah, atau kanker payudara
• Wanita menyusui
• Penderita diabetes dan penyakit yang berelasi seperti neuropati
• Baru mendapatkan prosedur operasi
• Penderita migrain aura

Tidak hanya untuk mencegah kehamilan, wanita dengan siklus menstruasi tidak teratur juga disarankan untuk mengonsumsi pil KB.

Jenis-jenis pil KB

Terdapat dua jenis pil kB, yakni pil KB kombinasi dan pil KB mini. Umumnya, pil kombinasi berupa paket-paket pil yang didasarkan pada jangka waktu penggunaan pil KB. Pil kombinasi yang paling sering digunakan adalah pil KB paket 21 hari atau 28 hari. Namun, paket pil kombinasi juga tersedia dalam paket 91 hari dan 365 hari.

Pil kombinasi mengandung kombinasi hormon aktif estrogen dan progesteron untuk mencegah terjadinya ovulasi, yang juga berfungsi untuk menebalkan lendir di sekitar serviks agar sperma sulit untuk memasuki uterus.

Sementara itu, pil mini hanya mengandung satu hormon saja, yaitu hormon progesteron. Penggunaan pil KB jenis ini biasanya diberikan pada wanita dengan kondisi tertentu seperti wanita yang memiliki dermatitis atau wanita yang pernah mengalami efek samping dari hormon estrogen.

Cara menggunakan pil KB yang benar

Dilansir dari Flo Health, berikut ini adalah cara menggunakan pil KB yang benar.

• Konsumsi satu pil setiap harinya pada jam yang sama, baik pil kombinasi maupun pil mini
• Ikuti petunjuk yang tertera pada kemasan
• Jika kamu mengonsumsi paket 21 hari, jangan minum pil apa pun pada minggu keempat.

Kamu dapat mengonsumsi pil KB segera setelah mendapatkannya dari dokter. Perlu diketahui, hormon yang terdapat di dalam pil membutuhkan waktu untuk bekerja di tubuh kamu. Jadi, untuk tujuh hari pertama konsumsi pil, kamu masih harus menggunakan kontrasepsi tambahan seperti kondom. Setelah tujuh hari, barulah pil KB dapat bekerja sendiri tanpa bantuan kondom untuk mencegah kehamilan.

Bagaimana jika telat mengonsumsi pil KB?

Efektif atau tidaknya penggunaan pil KB tergantung pada jadwal konsumsi yang konsisten. Jika kamu melewatkan pil KB dalam waktu kurang dari 48 jam sejak waktu terakhir kamu konsumsi pil terakhir, maka kamu dapat minum 2 pil pada hari yang sama.

Namun, jika kamu melewatkan pil KB dalam waktu lebih dari 48 jam, cukup konsumsi 2 pil saja dan jangan minum sisa pil yang terlewat. Misal, kamu lupa mengonsumsi pil pada hari senin dan selasa, maka pada hari rabu kamu hanya perlu konsumsi pil hari selasa dan rabu saja. Gunakan kontrasepsi cadangan seperti kondom atau hindari melakukan hubungan seksual selama 7 hari berturut-turut.

Jika kamu lupa konsumsi pil pada minggu pertama penggunaan pil KB dan melakukan hubungan seksual tanpa kondom, tanyakan pada dokter apakah kamu memerlukan kontrasepsi darurat (morning after pills).

Apa efek samping dari pil KB?

Penggunaan pil KB akan menimbulkan beberapa efek samping seperti flek, mual ringan, perubahan tekstur pada payudara, perubahan mood, sakit kepala dan migrain, hingga berhentinya siklus menstruasi. Bahkan pada beberapa wanita, hormon pada pil KB dapat memperbesar ukuran payudara. Sakit kepala dan migrain yang timbul juga dipengaruhi oleh perubahan hormon estrogen dan progesteron pada wanita akibat mengonsumsi pil KB.

Tak hanya itu saja, efek samping lainnya dari penggunaan pil KB adalah kenaikan berat badan. Walaupun begitu, berdasarkan studi tahun 2017, belum ada bukti kuat yang dapat mengkonfirmasi penggunaan pil KB dapat menaikkan atau menurunkan berat badan.

Agar kehamilan dapat dicegah dengan maksimal, maka kamu harus disiplin dalam mengonsumsi pil KB dan usahakan untuk selalu menggunakan kondom. Memang benar pil KB sendiri dapat mencegah kehamilan, tetapi pil KB tidak dapat melindungi kamu dari penyakit menular seksual. Kamu bisa berhenti konsumsi pil KB kapan saja, tetapi lebih baik berhenti setelah pil sudah habis.

Penggunaan pil KB tidak akan menyebabkan rahim kamu kering. Ini hanyalah mitos ya, Jovians. Setelah kamu berhenti mengonsumsi pil KB, tubuh kamu perlu penyesuaian terlebih dahulu untuk dapat kembali normal. Kebanyakan wanita melaporkan ovulasi normal terjadi beberapa minggu setelah menghentikan pil KB. Bagi yang lain, siklus ovulasi teratur dapat kembali setelah beberapa bulan.

Untuk mempersiapkan kehamilan, kamu bisa konsumsi Blackmores I-Folic Pregnancy (Rp182.486) yang baik dikonsumsi pada masa perencanaan kehamilan. Mengandung asam folat dan yodium yang baik bagi kesuburan wanita, suplemen ini juga dapat mengurangi risiko spina bifida pada bayi. Kamu bisa dapatkan Blackmores I-Folic Pregnancy original di Jovee.

Simak informasi seputar kesehatan wanita lainnya di Jovee. Temukan juga berbagai suplemen untuk kesuburan wanita dengan harga hemat dan original hanya di Jovee, pusat vitamin dan suplemen terlengkap personalmu.