Mitos seputar kehamilan ataupun penyebab hamil sering kali membuat salah kaprah di masyarakat. Hal ini dikarenakan kurangnya edukasi seksual dan kehamilan, sehingga masih banyak orang yang mempercayai mitos-mitos ini. Bahkan, mitos yang tidak benar ini masih banyak dipercaya hingga sekarang. Berikut ini sejumlah mitos seputar kehamilan, termasuk mitos penyebab hamil yang dilengkapi dengan fakta dan penjelasan lengkap yang telah dirangkum oleh Jovee.
Mitos dan Fakta Kehamilan
Ada banyak mitos seputar kehamilan yang dapat menyebabkan kesalahpahaman tentang ilmu medis. Berikut ini adalah mitos seputar kehamilan dan mitos penyebab hamil paling umum beserta faktanya yang dilansir dari berbagai sumber.
1. Ciuman dan berpegangan tangan bisa bikin hamil
Hingga kini, masih banyak yang percaya bahwa berciuman dan berpegangan tangan dapat menyebabkan kehamilan. Faktanya, mitos penyebab hamil yang satu ini salah besar ya, Jovians! Kehamilan hanya dapat terjadi jika terjadi proses pembuahan, di mana sel telur wanita bertemu dengan sel sperma pria pada masa ovulasi. Dengan kata lain, jika tidak ada kontak seksual yang memungkinkan sperma masuk ke dalam rahim, maka kehamilan tidak dapat terjadi.
Pada saat berciuman atau berpegangan tangan, tidak ada proses pertemuan antara sperma dan sel telur. Sehingga, sudah jelas bahwa berciuman dan berpegangan tangan tidak dapat menyebabkan kehamilan.
2. Hamil setelah berenang di kolam renang umum
Walaupun mitos penyebab hamil yang satu ini cukup konyol, nyatanya banyak masyarakat yang meyakini mitos ini. Berita yang muncul beberapa waktu lalu ini cukup banyak diperbincangkan, yang menyebutkan sel sperma dalam kolam renang umum dapat masuk ke rahim saat berenang sehingga menyebabkan hamil. Ini mitos yang salah dan tidak perlu dipercaya, Jovians.
Menurut Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu (PDIB), dilansir dari Liputan6.com, hamil setelah berenang di kolam renang yang sama dengan pria adalah pernyataan yang keliru, bahkan berbau hoaks. Sel sperma diketahui hanya dapat bertahan selama beberapa menit di luar suhu tubuh. Terlebih lagi di kolam renang, sel sperma akan lebih cepat mati begitu terkena air karena tidak terlindungi oleh air mani. Sehingga, hamil setelah berenang di kolam renang umum adalah kejadian yang sangat tidak mungkin terjadi.
3. Berbagi handuk dengan lawan jenis bisa menyebabkan kehamilan
Mitos penyebab hamil selanjutnya adalah berbagi handuk atau pakaian dengan lawan jenis. Faktanya, memakai handuk yang sama dengan pria tidak dapat menyebabkan kehamilan. Namun, sebaiknya hindari melakukan hal ini karena dapat menyebabkan penularan penyakit kulit seperti jamur, parasit, atau virus lainnya.
4. Jenis kelamin dapat dilihat dari ukuran dan bentuk perut ibu
Selain mitos penyebab kehamilan, mitos seputar kehamilan juga tak kalah banyak beredar dan dipercaya oleh masyarakat. Penting bagi bumil untuk memilah informasi mana yang benar mengenai kehamilan ini.
Salah satunya adalah pernyataan bahwa jenis kelamin bayi dapat diketahui dari ukuran dan bentuk perut ibu. Hal ini tidak benar ya, Jovians. Melansir dari Very Wealth Family, menentukan jenis kelamin bayi tidak dapat dilakukan berdasarkan ukuran dan bentuk perut ibu. Jenis kelamin bayi hanya bisa diketahui melalui pemeriksaan seperti pengecekan USG, tes darah, atau tes jaringan plasenta ibu.
5. Tidak boleh cat rambut saat hamil
Banyak bumil menghindari mewarnai rambut selama masa kehamilan karena mitos ini. Faktanya, pewarna rambut tidak berbahaya bagi ibu hamil. Sejumlah kecil pewarna bisa saja mengenai dahi atau kulit kepala bumil, tetapi hanya sedikit sekali bahan kimia yang dapat terserap kulit.
Melansir dari Healthline, bahan kimia dalam pewarna rambut sangat sedikit sehingga tidak memiliki efek berbahaya pada janin. Namun sebagai peringatan, jangan langsung mengaplikasikan pewarna rambut ke seluruh rambut. Lakukan tes terhadap beberapa helai rambut terlebih dahulu untuk melihat reaksi pewarna pada rambut, karena hormon bumil dapat mempengaruhi reaksi kulit dan rambut terhadap pewarna kimia.
6. Tidak boleh berhubungan intim saat hamil
Selama kehamilan, berhubungan intim sangat aman dilakukan kecuali jika dokter menyarankan untuk tidak berhubungan intim selama kehamilan. Berhubungan seksual tidak akan membahayakan janin pada tahap apa pun selama kehamilan, karena bayi dilindungi oleh otot rahim yang kuat, cairan ketuban, dan lendir yang berkembang di sekitar leher rahim.
Dalam kehamilan yang sehat, aktivitas seksual atau orgasme tidak akan meningkatkan risiko keguguran atau persalinan dini. Jadi, mitos ini tidak benar ya, Jovians.
7. Tidak boleh olahraga saat hamil
Mitos yang terakhir adalah bumil tidak boleh olahraga selama masa kehamilan. Faktanya, olahraga selama kehamilan dapat memberikan banyak manfaat seperti mengurangi sakit pinggang dan konstipasi, menaikkan mood ibu, meningkatkan kualitas tidur, bahkan mengurangi risiko untuk menjalani operasi caesar. Namun, olahraga pada bumil hanya bisa dilakukan dalam kehamilan yang sehat. Pastikan untuk konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menjalankan olahraga bagi bumil.
Demikianlah mitos dan fakta seputar kehamilan. Ingin tahu informasi seputar kehamilan lainnya? Simak selengkapnya di Jovee. Temukan juga berbagai suplemen untuk menunjang kesehatan bumil dengan harga hemat dan original hanya di Jovee, pusat vitamin dan suplemen terlengkap personalmu.