Cara Menghindari Anak Kecanduan Gadget

Jika mengaitkan gadget atau gawai dengan anak, kita akan lebih cenderung membicarakan soal anak kecanduan gadget. Padahal bila orangtua memiliki strategi untuk memaksimalkan penggunaannya, gadget bisa menjadi alat yang berguna untuk meningkatkan potensi yang dimiliki anak.

Karena itu, lewat pembahasan kali ini, Anda akan diajak mematahkan pendapat negatif orang tua akan gadget pada anak dan bagaimana cara menjauhkan anak dari dampak buruk akan penggunaan gadget.

Usia Terbaik Anak Diperkenalkan dengan Gadget

Di zaman serba modern ini, gadget mulai naik tingkat menjadi kebutuhan primer. Orang-orang memerlukan gadget untuk mengerjakan tugas utama mereka. Bahkan, anak-anak sekolahan pun sudah mulai menggantungkan aktivitas belajar mereka dengan menggunakan gadget, baik untuk aktivitas belajar mengajar selama pandemi atau memperoleh akses informasi yang praktis.

Hal ini pun seakan menyadarkan orang tua, khususnya bagi yang baru memiliki anak, akan pentingnya memperkenalkan anak dengan gadget. Dan lagi, muncul pertanyaan kapan anak sudah bisa diperkenalkan dengan gadget.

Ade Binarko, founder Sehatmental.id, menjelaskan bila gadget tak selalu punya konotasi negatif pada anak. Sebaliknya, ia mengiyakan baiknya kegunaan perangkat tersebut pada anak. Ade berkata, “Sebaiknya dikenalkan ataupun dikasih itu saat umur 2 tahun…saya pikir dan ngobrol sama teman-teman dari psikiatri dan psikolog, 2 tahun itu waktu yang tepat.”

Meski terbilang terlalu dini, Ade menjelaskan usia tersebut cukup ideal karena anak sedang ada dalam masa golden age. Pada masa ini, anak sudah mulai aktif belajar dengan cara melihat, mendengar, dan meniru. Daya serap anak pada usia ini juga terbilang cepat.

Bahkan, dokter dan konsultan kesehatan Jovee, dr. Fala Adinda mengaku kalau anaknya yang belum berusia 4 tahun sudah bisa membaca setelah diberi gadget sesuai porsinya. Padahal, usia tersebut bukanlah masa di mana anak sudah fasih membaca, terlebih anak tersebut berada di lingkungan yang tidak memaksanya bisa membaca.

Konten di Gadget yang Aman untuk Anak

Meski anak usia dini sudah bisa diberikan gadget, orang tua tak bisa langsung membiarkan anak memegang kendali penuh dan memilah konten gadget apa yang dikonsumsinya.

Orang tua perlu mengarahkan anak kepada konten yang bersifat positif serta edukatif. Konten itu juga harus memiliki standar sesuai yang ditujukan untuk anak-anak.

Selain itu, sesuaikan konten gadget tersebut dengan minat anak Anda. Carilah apa yang disukainya sehingga ia bisa sekalian belajar dengan senang hati. Video edukatif seperti Sesame Street bisa menjadi pilihan menarik yang mengajak anak belajar membaca dan menyanyi.

Permainan puzzle anak seperti Where’s Wally? yang banyak tersedia di internet juga dapat membantu orang tua dalam mengetahui kemampuan analisa anak dan membuatnya semakin sering mengasah kemampuan tersebut.

Cara Memperkenalkan Gadget dan Batas Memakainya Pada Anak

Memperkenalkan gadget pada anak untuk pertama kalinya juga punya caranya sendiri. Anak tentu akan penasaran dengan gadget karena orang tuanya sendiri sering menggunakan barang tersebut tak terkecuali di depan anaknya.

Peran orang tualah disini untuk memperkenalkan gadget sebaiknya mungkin dan menghindarkan anak mengeksplorasinya terlebih dahulu. Dalam hal ini, orang tua perlu menemani kontak pertama anak dengan gadget. Orang tua sebaiknya memulai dengan memperlihatkan tontonan anak yang edukatif sambil menjawab pertanyaan yang dilontarkan anak.

Ini juga membuka medium alternatif bagi anak untuk bisa belajar hal baru dan tumbuh dengan gadget akan mulai dipakainya mulai saat itu.

Cara Mencegah Anak Kecanduan Gadget

1. Tentukan Lamanya Anak Bermain Gadget

Menentukan lamanya anak bermain dengan gadget perlu ditegaskan oleh orang tua agar anak bisa terhindar dari adiksi.

Ade menyarankan bila anak (khususnya anak sekolah) diberikan waktu 3-4 jam sehari untuk menggunakan gadget (termasuk smartphone dan TV). “Satu jamnya main game, dua jamnya nonton TV, satu jamnya bisa belajar (di gadget).”

Penggunaan gadget yang teratur dan dibatasi bisa menjadikan alat ini menjadi barang yang powerful bagi perkembangan anak. Anak bisa belajar membaca, belajar sejarah ataupun biologi, dan konten edukatif lainnya.

2. Tetap Lakukan Pengawasan Meski Orang Tua Tak Hadir Sekalipun

Dalam penerapan pembatasan gadget, Ade membenarkan bila orang tua tak selalu bisa ada untuk memperlancar aturannya pada anak, terlebih bagi mereka yang sibuk atau sedang bekerja di luar kota. Karena itu, ia meminta bantuan orang lain, seperti baby sitter, dalam melakukan pengawasan terhadap anaknya.

Ia juga memanfaatkan gadget untuk melakukan pengawasan dengan menghubungi anaknya, baik dengan meneleponnya atau melakukan video call. Cara ini juga bagus untuk tetap menjalin hubungan erat orang tua dan anak.

3. Mengedukasi Anak Akan Batasan Penggunaan Gadget

Untuk mencegah anak kecanduan gadget, orang tua juga perlu mengajarkannya hal yang bisa dan tidak bisa dilakukannya. Orang tua perlu memberitahunya kapan waktunya bermain begitu juga waktu berhentinya.

Ia juga perlu tahu gadget mana yang boleh digunakannya dan mana yang tidak. Lakukanlah edukasi dengan tegas dan lembut. Namun, tetap beri dia hak bermain dengan gadget-nya dengan biarkan orang tua dan anak memiliki kendali atas gadget sesuai porsi yang telah disepakati.

4. Berikan Perlindungan Terhadap Konsumsi Gadget Anak

Konten yang tersedia di gadget, terutama internet, mengandung unsur yang baik. Tapi, di lain sisi ia juga bisa menjadi negatif. Hal-hal berbau SARA dan pornografi bisa merusak anak dan peran orang tua sangat penting untuk mencegahnya ataupun mempersiapkannya menghadapi hal tersebut.

Untuk mencegah kemungkinan buruk tersebut, orang tua bisa membatasi konten apa yang akan dikonsumsinya. Berikan aplikasi yang memang ditujukan kepada anak seperti Youtube Kids. Ade menyatakan pentingnya tindakan pencegahan dan tugas orang tua untuk memaksimalkan tugas tersebut.

“Tapi kita kalau bisa (konten dewasanya) di-hide. Kalau bisa punya gadget yang mereka gak sentuh…Kalau saya sih prefer punya dua gadget. Satunya buat kita privacy, yang satu lagi mereka boleh buat main tapi itu konten-kontennya kita udah proteksi, jangan sampai ada konten-konten yang gak tepat buat mereka,” jelas Ade.

Gadget merupakan alat yang memiliki sisi baik dan buruk bagi tumbuh kembang anak. Peran orang tua sangatlah dibutuhkan agar anak bisa memaksimalkan keuntungan gadget bagi anak dan di lain sisi, menghindarinya dari kecanduan gadget.

Baca juga:

Cara Penuhi Asupan Multivitamin Anak di Masa Pandemi

Dampak Bullying Terhadap Kesehatan Mental Anak

Stres saat Usia Remaja, Apa Dampaknya Bagi Kesehatan?

Terlalu lama melihat gadget tentu akan menyebabkan kerusakan mata. Maka dari itu, Anda dapat memberikan vitamin A seperti pada Vegeblend 21 Junior (Rp117.210) sebagai vitamin dengan 21 jenis sayur untuk anak. Anda bisa mempelajari lebih lanjut pembahasan seputar penggunaan gadget untuk anak di channel Youtube Jovee. Artikel kesehatan lainnya juga bisa ditemukan di laman Jovee. Temukan pula vitamin terlengkap dengan harga murah di website Jovee.