Dampak Kekurangan Vitamin A bagi Tubuh

Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang dibutuhkan tubuh untuk berbagai fungsinya, meliputi penglihatan, sistem imun dan reproduksi, serta kulit. Jika tubuh kekurangan vitamin ini, akan terjadi gangguan pada fungsi-fungsi tersebut.

Beberapa kelompok yang lebih berisiko terhadap kekurangan vitamin ini adalah ibu hamil dan anak-anak, terutama di negara berkembang, termasuk Indonesia. Kebutuhan nutrisi tersebut bisa didapat dari makanan sehari-hari, termasuk yang mengandung provitamin A, seperti beta karoten.

Tanda dan gejala kekurangan vitamin A

Pada dasarnya, kekurangan vitamin A terjadi karena kebutuhannya yang tidak terpenuhi, baik lewat makanan ataupun suplemen. Sementara istilah defisiensi merupakan kondisi kekurangan vitamin berat yang dapat menyebabkan masalah kesehatan lebih parah.

Kasus kekurangan vitamin ini banyak ditemukan di negara berkembang. Alasan utamanya adalah akses yang terbatas terhadap makanan tinggi provitamin A, khususnya produk hewani, serta sumber beta karoten. Selain itu, faktor kemiskinan juga turut memengaruhi hal tersebut.

Menurut data dari WHO, sebanyak 190 juta balita dan 19,1 juta ibu hamil di seluruh dunia mempunyai serum retinol—bentuk aktif vitamin A—di bawah 0,70 mikromol/liter. Defisiensi vitamin A yang terjadi pada anak-anak ini biasanya diakibatkan oleh kurangnya asupan saat masa kehamilan, menyusui, dan bayi. Selain anak-anak dan ibu hamil, bayi prematur, penderita cystic fibrosis dan diare kronis juga lebih berisiko terhadap defisiensi vitamin tersebut.

Tanda dan gejala kekurangan vitamin ini bisa ditandai dengan:

• Kulit kering atau gatal
• Mata kering
• Mulut kering
• Rabun senja
• Luka sulit sembuh
• Mudah sakit karena sistem imun melemah
• Jerawatan
• Kuku gampang patah

Kondisi kekurangan yang lebih parah dapat mengarah kepada gangguan kesehatan yang juga lebih serius. Dampak defisiensi vitamin A yang paling umum terjadi pada anak-anak dan ibu hamil adalah xerophthalmia. Gejala awalnya berupa rabun senja, yakni ketidakmampuan untuk melihat dalam cahaya remang-remang.

Pada anak-anak, diare kronis dan defisiensi vitamin A memiliki hubungan sebab-akibat. Maksudnya adalah, penyakit diare tersebut bisa menyebabkan tubuh kehilangan vitamin ini dalam jumlah besar. Defisiensi mikronutrien ini pun dapat meningkatkan risiko anak-anak terserang diare kronis.

Tidak hanya itu, defisiensi vitamin tersebut juga bisa menyebabkan kondisi di bawah ini, antara lain:

• Terhambatnya tumbuh kembang anak
• Peningkatan risiko kemandulan
• Memungkinkan terjadinya kematian saat persalinan pada ibu hamil
• Terganggunya perkembangan janin
• Peningkatan risiko kematian akibat infeksi penyakit, terutama campak, ISPA, dan diare

Cegah defisiensi vitamin A

Asupan nutrisi mikro ini bisa dipenuhi lewat konsumsi makanan sehari-hari. Beberapa diantaranya ialah:

• Ikan, misalnya salmon
• Daging ayam dan sapi, beserta organ hatinya
• Telur, terutama kuningnya
• Susu dan produk olahannya, seperti yogurt, keju, dan mentega
• Produk makanan yang sudah diperkaya vitamin tersebut, contohnya sereal
• Buah-buahan berwarna oranye, termasuk mangga, pepaya, blewah, labu, aprikot, cabai, dan jeruk
• Sayuran berdaun hijau tua dan berwarna oranye, seperti wortel, brokoli, bayam, dan ubi

Kebutuhan vitamin A berdasarkan usia

Walaupun tubuh dapat menyimpannya sebagai cadangan, vitamin A yang dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan keracunan. Terutama jika Anda memakan suplemen vitamin dalam dosis tinggi.

Asupan yang direkomendasikan untuk pria dewasa sebanyak 900 mikrogram (mg) per hari, sementara wanita dewasa memerlukan sekitar 700 mg per hari. Kebutuhan tersebut akan meningkat ketika seorang wanita hamil dan menyusui.

Wanita berusia > 19 tahun dan hamil membutuhkan 770 mg vitamin A tiap harinya, sedangkan untuk ibu menyusui diharuskan memenuhi 1.300 mg. Untuk anak-anak, kebutuhannya disesuaikan dengan umurnya, yaitu:

• Usia 1 – 3 tahun: 300 mg per hari
• Usia 4 – 8 tahun: 400 mg per hari
• Usia 9 – 13 tahun: 600 mg per hari

Agar fungsi dan kerja tubuh berjalan optimal, kebutuhan vitamin ini harus dipenuhi. Asupannya bisa dicukupi melalui konsumsi makanan sehari-hari. Anda juga bisa mengonsumsi suplemen tambahan untuk membantu melengkapi kebutuhannya. Namun, konsultasikan dengan dokter atau nutrisionis lebih dulu sebelum konsumsi suplemen tersebut.

Salah satu vitamin yang mengandung vitamin A adalah Konilife Vision (Rp192.500). Vision adalah suplemen kombinasi vitamin A, lutein dan zinc yang berfungsi untuk memelihara kesehatan mata

Dapatkan vitamin terbaik hanya dari Jovee. Untuk mengetahui rekomendasi vitamin harianmu, anda juga bisa mengunduh aplikasi Jovee. Jovee adalah aplikasi yang dapat merekomendasikan suplemen sesuai dengan kebutuhan personal. Aplikasi Jovee tersedia melalui Google Play Store maupun App Store.