Mineral yang dikenal bisa menjaga kesehatan tulang adalah kalsium. Tetapi kerja kalsium tidak akan optimal dan efisien tanpa bantuan dari sejumlah mineral lain, seperti besi, magnesium, atau kalium. Kalium sendiri adalah salah satu mineral esensial yang dibutuhkan agar ginjal dan jantung bekerja sesuai fungsinya. Kalium juga berperan dalam kontraksi otot dan transmisi sinyal saraf. Mineral ini dapat ditemukan dalam makanan, termasuk kismis, pisang, kentang, bayam, brokoli, ikan, daging, ayam, dan susu.
Kalium dan kalsium mencegah osteoporosis
Orang dengan kebutuhan kalium yang tercukupi cenderung memiliki tulang lebih kuat. Mineral ini membantu kerja kalsium dalam meningkatkan densitas atau kepadatan tulang. Kalium dapat mengurangi risiko osteoporosis dengan mencegah penumpukan sodium berlebih agar kalsium tidak terbuang lewat urin.
Mineral kalium juga dapat mempertahankan keseimbangan cairan dan pH tubuh. Keadaan tubuh yang terlalu asam atau basa dapat menyebabkan terganggunya mineral dalam tubuh. Kekurangan kalium bisa mempengaruhi kekuatan tulang karena mineral kalsium yang seharusnya dapat digunakan untuk kepadatan tulang, akhirnya dipakai untuk keseimbangan cairan dan tekanan darah.
Kandungan kalium dalam sayur dan buah menjadi faktor utama dalam kesehatan tulang. Studi yang dilakukan oleh New dan rekan-rekannya menemukan bahwa wanita berusia 45 – 55 tahun yang mengonsumsi makanan tinggi kalium di masa mudanya memiliki kepadatan massa tulang yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak.
Studi lain yang dipublikasikan oleh The Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism menyatakan bahwa kalium dan kalsium bekerja beriringan dalam mencegah tulang rapuh dan meningkatkan kemampuan pembentukan tulang pada wanita paska menopause.
Dampak kekurangan kalium bagi tubuh
Kekurangan kalium atau hipokalemia bisa terjadi jika kadar kalium dalam darah seseorang berada di bawah batas normal. Dalam kondisi normal, kadar kalium di dalam darah berkisar antara 3,5 sampai 5 mEq/L. Apabila kadar kalium dalam darah kurang dari 3,5 mEq/L, Anda bisa didiagnosis menderita hipokalemia.
Lalu apa tandanya kalau Anda mengalami hipokalemia? Beberapa tanda bahwa Anda kekurangan kalium adalah merasa lemah, letih, dan lesu. Selain itu, otot juga jadi sering kram, sakit perut, kesemutan, sampai mati rasa. Tekanan darah pun bisa meningkat, kadar kalsium dalam darah turun karena terbuang melalui urin, dan berisiko terkena batu ginjal. Kekurangan kalium bisa disebabkan oleh diare terus-menerus, penggunaan obat laksatif berlebihan, keringat berlebihan, dialisis, atau konsumsi obat-obatan tertentu yang bisa menurunkan kadar kalium.
Hipokalemia yang sudah parah bisa berdampak pada meningkatnya frekuensi buang air kecil, kadar gula darah yang tinggi, menurunkan fungsi otak, lumpuh otot, kesulitan bernapas, dan irama jantung yang tak beraturan. Jadi pastikan Anda memenuhi kebutuhan kalium agar kesehatan tubuh dan tulang tetap terjaga. Sumber kalium alami terbaik sebenarnya bisa Anda dapatkan dari makanan.
Untuk memenuhi kebutuhan kalium dalam tubuh, Anda juga dapat mengonsumsi suplemen seperti Bio Calci 72 – Suplemen Vitamin Tulang (Rp93.600) dari Jovee. Tidak perlu khawatir tubuh akan kelebihan kalium, karena tim dokter dan nutrisionis Jovee merekomendasikan suplemen yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Dengan begitu, kadar kalium akan aman dan berada di batas normal.