Tanda, Gejala, dan Dampak Kekurangan Vitamin D

Kalau Anda tidak pernah berjemur di bawah sinar matahari, mempunyai alergi laktosa dalam susu sapi, ataupun menjalani diet vegetarian, Anda berisiko mengalami penyakit akibat kekurangan vitamin D. Sebetulnya, istilah defisiensi dan kekurangan vitamin D itu berbeda.

Kekurangan vitamin D terjadi ketika kebutuhan hariannya tidak terpenuhi dari konsumsi makanan sehari-hari. Dikutip dari The Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism, kekurangan vitamin D terjadi saat serum 25OHD dalam darah < 30 ng/ml. Sedangkan, defisiensi terjadi saat serum 25OHD dalam darah < 20 ng/ml dan menyebabkan gangguan kesehatan yang lebih berat seperti rakitis dan osteomalacia.

Apa saja penyakit kekurangan vitamin D pada anak?

Umumnya, kekurangan vitamin D tingkat ringan tidak menampakkan gejala yang khas. Ketika kondisinya sudah parah, kekurangan vitamin D pada bayi bisa menyebabkan kekakuan otot, kejang-kejang, hingga kesulitan bernapas.

Pada dasarnya, kekurangan vitamin D tidak memiliki gejala yang spesifik. Tetapi, ada beberapa tanda dan gejala umum ketika si kecil kekurangan vitamin D yang dapat dikenali. Berikut ciri-ciri kekurangan vitamin D pada anak:

▪️ Sesak napas

▪️ Kram dan kejang otot

▪️ Pertumbuhan lebih lambat

▪️ Terlambat tumbuh gigi dan berjalan

▪️ Nyeri tulang

▪️ Bentuk kaki menjadi bengkok

▪️ Lebih mudah sakit

Sementara itu, masalah kesehatan karena penyakit yang kekurangan vitamin D bisa terjadi pula pada anak, seperti:

▪️ Rakitis. Kelainan pertumbuhan tulang ini bisa menimbulkan rasa nyeri pada tulang kaki dan otot, serta kelemahan otot. Rakitis juga dapat menyebabkan bentuk kaki anak menyerupai huruf O atau X.

▪️ Gangguan pertumbuhan tinggi badan.

▪️ Terhambatnya pertumbuhan gigi.

▪️ Perubahan suasana hati dan mood.

▪️ Menjadi lebih rentan terhadap infeksi, termasuk pada sistem pernapasan.

▪️ Cardiomyopathy atau kelainan pada otot jantung. Kondisi kelainan ini membuat kemampuan jantung untuk memompa darah jadi berkurang.

Bagaimana dengan orang dewasa?

Kekurangan vitamin D ringan pada orang dewasa bisa ditandai dengan gejala:

▪️ Kelelahan

▪️ Pegal hingga nyeri otot, punggung, serta tulang

▪️ Rasa tidak enak badan

▪️ Mudah sakit

▪️ Bad mood, sampai timbul gejala depresi

▪️ Luka sulit sembuh

▪️ Rambut rontok

Baca juga: Defisiensi Vitamin D: Ciri-ciri dan Cara Mengatasi

Defisiensi vitamin D dalam waktu lama juga dapat menjadi penyakit. Sejumlah penyakit akibat kekurangan vitamin D yang bisa terjadi pada orang dewasa meliputi:

▪️ Osteomalacia. Ini merupakan permasalahan defisit vitamin D yang membuat tulang jadi rapuh dan nyeri. Kelainan tulang kekurangan vitamin D ini juga memicu kecenderungan mudah patah selain juga melemahkan otot.

▪️ Depresi. Para ahli percaya bahwa defisiensi vitamin D berkaitan dengan munculnya gejala depresi. Menurut studi tahun 2017, konsumsi suplemen vitamin D membantu meningkatkan mood, meredakan depresi dan kecemasan, serta meningkatkan kesehatan mental secara keseluruhan pada wanita dengan diabetes tipe 2.

▪️ Demensia. Para ahli percaya bahwa vitamin D berperan dalam menghambat pembentukan plak di otak yang dikaitkan dengan demensia. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan.

▪️ Skizofrenia. Sebuah temuan di Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism menunjukkan orang dengan defisiensi vitamin D berisiko 2 kali lipat untuk mengalami gangguan kejiwaan skizofrenia dibandingkan dengan orang yang kebutuhan vitamin D-nya tercukupi.

▪️ Penyakit jantung. Berdasarkan penelitian di Jurnal Circulation Research, ada hubungan antara kadar vitamin D dalam darah yang rendah dengan penyakit jantung. Peneliti meyakini bahwa defisiensi vitamin D berpotensi menyebabkan masalah jantung seperti tekanan darah tinggi, bahkan stroke.

▪️ Komplikasi kehamilan. Kekurangan vitamin D pada ibu hamil berisiko terhadap terjadinya diabetes kehamilan (diabetes gestasional), preeklampsia, dan kelahiran prematur.

Cegah defisiensi vitamin D dengan memenuhi asupannya

Penyebab kekurangan D sebagian besar dikarenakan kurangnya terpapar sinar matahari. Vitamin D diproduksi tubuh dari paparan sinar matahari pada kulit manusia. Sinar ultraviolet B (UVB) akan mengubah kolesterol di bawah kulit menjadi vitamin D3 atau cholecalciferol, yaitu bentuk aktif dari vitamin D. \

Untuk mendapatkan asupan vitamin ini, Anda disarankan berjemur di bawah sinar matahari pagi selama 15 – 30 menit, sebanyak 2 – 3 kali seminggu.

Tidak hanya diperoleh dari matahari, makanan sehari-hari seperti susu sapi dan kedelai, yoghurt, telur, dan minyak ikan, ikan sarden serta tuna juga merupakan sumber vitamin D yang baik untuk dikonsumsi. Jika diperlukan, Anda juga dapat mengonsumsi suplemen vitamin D.

Meski penting bagi tubuh, Anda tidak dianjurkan mengonsumsi vitamin D dalam bentuk suplemen secara berlebihan. Karena vitamin D akan dicadangkan di dalam tubuh, kelebihan konsumsi vitamin ini bisa menyebabkan keracunan. Karenanya, konsultasikan dulu dengan dokter jika Anda ingin mengonsumsi suplemen.

Cek artikel seputar kesehatan lainnya hanya di Jovee. Follow juga media sosial Jovee, @jovee.id di Instagram dan Tiktok untuk dapatkan promo menarik dan informasi kesehatan lainnya.

Apa Itu Jovee?

Jovee adalah pusat suplemen dan vitamin yang menawarkan produk original, lengkap, dengan harga yang murah. Kamu bisa temukan vitamin dan suplemen berdasarkan kebutuhan nutrisi tubuh dengan harga yang lebih murah dan gratis ongkir.

Setiap vitamin dan suplemen yang dijual di Jovee telah mendapatkan nomor BPOM, sehingga dijamin keaslian produknya. Jovee menawarkan pengalaman beli vitamin dan skincare yang mudah, hemat, dan gratis ongkir.

Kamu bisa membeli vitamin dan kebutuhan kesehatan melalui Jovee Official Store di Shopee, Tokopedia, dan Lazada. Nikmati belanja lebih mudah, promo lebih banyak, serta gratis ongkir hanya di Jovee Official Store melalui platform e-commerce ternama dan terbesar di Indonesia.