Diet Atkins adalah diet yang bertujuan mengendalikan asupan karbohidrat dengan memperbanyak konsumsi protein dan lemak. Bagaimana bisa makan makanan berlemak menurunkan berat badan? Pada prinsipnya, pola diet ini mirip dengan ketogenik. Lantas, apa manfaat dari metode diet Atkins? Apakah semua makanan berlemak boleh dikonsumsi? Simak penjelasannya berikut ini.

Manfaat diet Atkins bagi kesehatan
Istilah diet satu ini pertama kali dicetuskan pada tahun 1972 oleh seorang dokter spesialis jantung bernama Robert Atkins. Diet ini menganjurkan pengikutnya untuk mengonsumsi makanan tinggi lemak dan protein murni. Bukankah makanan berlemak bisa meningkatkan kolesterol dan risiko berbagai penyakit? Ya, memang betul lemak jenuh dan lemak trans berdampak buruk untuk kesehatan. Namun, tidak dengan lemak tidak jenuh.
Lemak tak jenuh HDL, alias lemak baik, tetap dibutuhkan oleh tubuh agar fungsinya berjalan optimal. Peran lemak tersebut diantaranya adalah melindungi kesehatan jantung, mengontrol gula darah, dan membantu mengontrol berat badan.
Sebuah studi menyimpulkan bahwa diet Atkins dapat memperbaiki dan menjaga kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah. Diet ini pun dianggap dapat membantu menurunkan risiko penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, sindrom metabolik, hingga penyakit jantung.
Sumber makanan yang dianjurkan untuk dimakan oleh pengikut diet ini adalah protein rendah lemak, lemak HDL, dan sayuran tinggi serat. Sementara itu, pola makan rendah karbohidrat dapat meningkatkan metabolisme, sehingga tubuh dapat membakar lemak lebih banyak. Karena itulah, diet Atkins dipercaya bisa membantu mengurangi berat badan. Meski begitu, manfaat diet Atkins terhadap penurunan berat badan dinilai masih kurang efektif.
Risiko diet Atkins yang perlu Anda ketahui
Seperti diet-diet lainnya, diet Atkins juga mempunyai risiko bagi kesehatan. Akibat asupan karbohidrat yang berkurang, beberapa efek samping yang dapat muncul diantaranya ialah pusing, sakit kepala, lelah, lemas, mual, diare, dan susah buang air besar.
Risiko lain yang mungkin terjadi pada fase awal diet Atkins berupa keadaan ketosis. Ketika Anda hanya mengonsumsi gula dan karbohidrat dalam jumlah sedikit, tubuh akan mencerna lemak untuk energi tubuh. Metabolisme lemak ini menghasilkan zat sisa bernama keton dan bisa memicu gejala mual, mual, sakit kepala, bau mulut, serta perubahan psikologis.
Keadaan ketosis yang berlangsung lama terbilang cukup berbahaya karena dapat menyebabkan masalah lebih serius, yakni ketoasidosis. Kondisi ini terjadi ketika zat keton menumpuk di dalam darah dan menjadi beracun. Penumpukan zat beracun tersebut bisa mengarah pada koma, bahkan kematian.
Kelvin Halim, nutrisionis Jovee, menambahkan, “Konsumsi tinggi lemak berisiko pula terhadap masalah jantung dan kolesterol. Makanya, Anda memang disarankan untuk makan makanan bergizi seimbang.”
Cara menjalani diet Atkins
Metode diet ini mempunyai 4 fase yang harus diikuti, yaitu sebagai berikut:
1. Fase induksi
Pada fase ini, Anda hanya diperkenankan mengonsumsi karbohidrat sebanyak 20 gram setiap hari, selama 2 minggu. Anda perlu memperbanyak konsumsi makanan tinggi lemak sehat, kaya protein, dan sayuran hijau rendah karbohidrat untuk mempercepat penurunan berat badan.
2. Fase balancing
Di fase ke-2, mulailah tambahkan sedikit sumber karbohidrat sehat yang berupa sayuran dan buah-buahan, kacang-kacangan, kentang, gandum utuh, serta beras merah. Makanlah makanan tersebut sebanyak 15 – 20 gram per porsinya.
3. Fase fine-tuning
Anda diperbolehkan untuk menambah 10 gram karbohidrat dari sayuran yang mengandung zat tepung (pati), buah-buahan, dan gandum utuh. Fase ini wajib dilakukan hingga sebulan setelah berat badan yang Anda inginkan tercapai.
4. Fase maintenance
Cara diet Atkins pada fase ke-4 ini, Anda tinggal mempertahankan berat badan yang telah Anda capai. Di fase ini, Anda dapat mengonsumsi karbohidrat sehat sebanyak mungkin. Asalkan, berat badan tidak naik dan tubuh dapat mentolerirnya.
Kelompok makanan yang harus dikonsumsi
Pada dasarnya, makanan yang dianjurkan adalah makanan protein murni dan sejumlah lemak sehat. Contohnya adalah:
- Daging-dagingan, seperti sapi, babi, domba, dan ayam
- Makanan laut, misalnya ikan salmon dan sarden
- Telur, terutama yang mengandung omega 3. Anda dapat memperoleh kandungan omega 3 dari Blackmores Odourless Fish (Rp98.864)
- Sayuran rendah karbohidrat, termasuk kale, bayam, brokoli, dan asparagus
- Susu dan produk olahannya, yaitu mentega, keju, krim, dan yogurt tinggi lemak
- Kacang-kacangan, contohnya almond, macadamia, walnut, dan biji bunga matahari
- Lemak sehat, berupa extra virgin olive oil, minyak kelapa, buah alpukat dan minyaknya
Kelompok makanan yang harus dihindari
Sementara itu, beberapa makanan yang tidak disarankan untuk dikonsumsi, antara lain:
- Makanan dan minuman tinggi gula, seperti soda, jus buah kemasan, kue, permen, dan es krim.
- Biji-bijian utuh, yaitu gandum (wheat), barley, dan nasi.
- Minyak sayur, termasuk minyak kedelai, minyak jagung, dan minyak canola.
- Minyak jenuh yang biasa ditemukan pada makanan olahan. Biasanya, pada kemasannya tertulis kata “hydrogenated”.
- Makanan berlabel “diet” dan “rendah lemak (low fat)”. Umumnya, makanan-makanan ini mengandung gula tinggi.
Khusus fase induksi, Anda tidak diperkenankan mengonsumsi:
- Sayuran tinggi karbohidrat, misalnya wortel dan turnip
- Buah tinggi karbohidrat, contohnya pisang, apel, jeruk, pir, serta anggur
- Kentang dan ubi
- Polong-polongan berupa lentil dan kacang arab
Jika Anda ingin mendapatkan manfaat yang maksimalnya, lakukanlah cara diet Atkins dengan konsisten. Walaupun disebut memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, hendaknya Anda menimbang-nimbang khasiat dan risikonya lebih dulu. Bila perlu, konsultasikan dengan dokter atau nutrisionis, terutama penderita diabetes, ibu hamil dan menyusui.
Dapatkan suplemen sesuai kebutuhanmu dengan Jovee. Unduh aplikasi Jovee melalui Google Play Store maupun App Store sekarang. Dapatkan vitamin terbaik hanya dari Jovee.