Kebanyakan orang mungkin sudah tahu bahwa kunyit merupakan bumbu masak sekaligus rempah herbal yang bisa mengatasi masalah kesehatan tertentu. Salah satu kandungan kunyit adalah curcumin, yaitu senyawa kimia yang bersifat antiinflamasi. Memang, apa saja manfaat yang bisa didapatkan dari konsumsi kunyit?
Kunyit Mampu Membantu Menurunkan Berat Badan
Bagi Anda yang sedang dalam program diet, ketahuilah jika kunyit dapat membantu penurunan berat badan. Hal ini dibuktikan oleh penelitian yang diterbitkan pada Jurnal Biofactors tahun 2013 yang menunjukkan bahwa kandungan curcumin dalam kunyit dapat menekan suatu marker atau penanda inflamasi dalam tubuh.
Penanda tersebut diyakini memiliki peran dan seringkali ditemukan dalam jumlah tinggi pada orang-orang kegemukan dan obesitas.
Tidak hanya itu, studi Maryam dan rekan-rekannya tahun 2019 pun menemukan kandungan curcumin kunyit mampu menurunkan indeks massa tubuh (BMI), lingkar pinggang, bahkan berat badan secara keseluruhan pada penderita sindrom metabolik.
Peneliti juga menyatakan bahwa ada peningkatan adiponektin dan penurunan hormon leptin. Adiponektin sendiri mempunyai peranan penting dalam mengatur metabolisme glukosa dan resistensi insulin. Sedangkan, hormon leptin bertugas menghambat rasa lapar.
Kunyit Mampu Meredakan Nyeri Sendi
Beberapa penelitian menunjukkan kemampuan curcumin untuk mengurangi rasa nyeri, kekakuan, dan pembengkakan sendi pada penderita arthritis. Senyawa tersebut pun dikatakan mampu meredakan nyeri asam urat.
Bahkan, Arthritis Foundation menyarankan penderita radang sendi untuk mengonsumsi ekstrak kunyit dalam bentuk suplemen kapsul sebanyak 400 mg hingga 600 mg, setidaknya tiga kali sehari. Sayangnya, masih diperlukan studi lebih dalam tentang efektivitas kunyit dalam mengatasi penyakit ini.
Meski demikian, dosis suplemen kunyit yang melebihi 500 mg sangat tidak disarankan. Hal tersebut dikarenakan kunyit dapat menghambat penyerapan zat besi. Untuk memaksimalkan penyerapannya, konsumsi suplemen kunyit hendaknya dibarengi dengan piperine. Piperine adalah zat aktif yang terkandung pada lada hitam.
Kunyit Mampu Memperbaiki Mood
Banyak penelitian yang menemukan bahwa sifat antiinflamasi kandungan curcumin kunyit bisa membantu mengurangi gejala gangguan depresi mayor (MDD). Malah, kemampuan senyawa ini dalam menurunkan depresi disamakan dengan kerja antidepresan. Tentunya, masih dibutuhkan studi yang lebih mendalam terkait efektivitasnya tersebut.
Studi tahun 2014 terhadap 56 orang yang menderita MDD mengungkapkan bahwa konsumsi 500 mg curcumin sebanyak dua kali sehari selama delapan minggu dapat meredakan gejala yang berkaitan dengan mood atau suasana hati.
Kunyit Membantu Menjaga Kadar Gula Darah
Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, kasus diabetes di Indonesia banyak ditemukan pada individu usia 55 – 64 tahun dengan penderita terbanyak adalah perempuan.
Penerapan pola makan yang tidak sehat, terutama tinggi gula, akan meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa curcumin bisa bertindak sebagai agen hipoglikemik yang menurunkan dan membantu mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2.
Secara tidak langsung, curcumin juga dapat mencegah munculnya komplikasi diabetes yang lebih serius, termasuk gangguan saraf neuropati dan nefropati.
Kunyit Melindungi Fungsi Kognitif
Kunyit memiliki efek perlindungan bagi fungsi kognitif otak, terutama daya ingat, khususnya untuk penderita Alzheimer. Dikutip dari penelitian Rika dan temannya dalam Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, curcumin mampu mencegah pembentukan beta-amyloid. Protein tersebut ditemukan pada otak penderita Alzheimer.
Cara kerjanya sendiri belum bisa dipastikan. Tetapi, kemungkinan efek perlindungan tersebut berasal dari sifat antiinflamasi yang dimiliki curcumin. Kunyit mampu mengurangi peradangan otak yang dikaitkan dengan penyakit Alzheimer dan depresi.
Kunyit Membantu Mencegah Risiko Kanker
Kandungan curcumin pada kunyit berkhasiat untuk mencegah dan menghambat perkembangan tumor serta sel kanker. Tidak hanya itu, senyawa aktif tersebut juga disebut-sebut dapat mencegah penyebaran sel kanker dan membantu efektivitas pengobatan.
Sayangnya, efek ini baru terlihat pada studi terhadap hewan. Penelitian terhadap efektivitas kunyit dalam mencegah kanker pada manusia masih harus diteliti lebih jauh. Karenanya, sebelum Anda memutuskan mengonsumsi kunyit sebagai alternatif obat, konsultasikan dulu dengan dokter atau nutrisionis.
Kunyit Mengendalikan Kadar Kolesterol
Jika kadar trigliserida dan kolesterol dalam darah tinggi, kemungkinan besar akan terjadi penyumbatan plak pada pembuluh darah arteri. Hal tersebut otomatis meningkatkan kemungkinan penyakit stroke dan jantung lainnya.
Tampaknya, kunyit bisa mengurangi kadar trigliserida dan low-density lipoprotein alias kolesterol jahat dalam darah. Makanya, kunyit bisa mengurangi risiko penyakit jantung dan membantu menurunkan kadar kolesterol yang tinggi.
Kunyit Melindungi Usus dan Melawan Infeksi
Kunyit mampu meringankan ketidaknyamanan dari irritable bowel syndrome (IBS), kram perut, kembung, diare, dan masalah pencernaan lainnya. Sifat anti peradangan yang dimiliki kandungan curcumin kunyit pun bisa membantu meredakan gejala asam lambung atau yang dikenal dengan penyakit GERD.
Zat aktif pada kunyit ternyata juga bersifat antimikroba. Artinya, senyawa tersebut dapat membantu melawan infeksi akibat bakteri, parasit, dan jamur. Keunggulan ini menjadikan kunyit bersifat antiseptik yang dapat mencegah luka terkena infeksi. Anda bisa mengolesi kunyit yang telah ditumbuk menjadi pasta atau bubur ke area kulit yang terluka.
Kunyit Menurunkan Risiko Penyakit Jantung
Studi menunjukkan bahwa kelompok pasien yang mengonsumsi 4 gram curcumin selama beberapa hari sebelum dan sesudah operasi jauh lebih kecil kemungkinan mengalami serangan jantung. Penelitian lain mengungkapkan bahwa kunyit dapat membantu mencegah tersumbatnya pembuluh darah arteri dan mengurangi risiko penyakit iskemia.
Kunyit Bertindak sebagai Antioksidan
Sebagian besar manfaat kunyit berasal dari sifat antioksidan yang dimiliki curcumin. Antioksidan dapat merusak rantai radikal bebas dan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibatnya. Tidak heran jika kunyit dielu-elukan mampu mencegah penyakit kronis seperti jantung ataupun kanker. Konsumsi kunyit juga dikatakan dapat mencegah penuaan dini yang, lagi-lagi, merupakan akibat dari radikal bebas. Manfaat kunyit dapat Anda temukan pada suplemen dengan kandungan ekstrak kunyit seperti Sidomuncul Sari Kunyit (Tumeric) (Rp68.000).
Itulah 10 manfaat yang bisa Anda dapatkan jika mengonsumsi kunyit. Meski khasiatnya belum benar-benar terbukti secara ilmiah, tidak ada salahnya memasukkan kunyit ke dalam pola makan Anda. Selain dalam bentuk alaminya, suplemen kunyit pun tidak kalah berkhasiat. Anda bisa mendapatkan suplemen kunyit berkualitas dari Jovee.
Dapatkan vitamin terbaik hanya dari Jovee. Untuk mengetahui rekomendasi vitamin harianmu, anda juga bisa mengunduh aplikasi Jovee. Jovee adalah aplikasi yang dapat merekomendasikan suplemen sesuai dengan kebutuhan personal. Aplikasi Jovee tersedia melalui Google Play Store maupun App Store.