Tak disadari sekarang ini musim penghujan telah berlangsung beberapa bulan lamanya. Banyak daerah di tanah air yang dilanda bencana banjir, yang mana menjadi momok ketika musim hujan berada pada curah yang tinggi. Selain banjir, musim hujan juga menjadi salah satu faktor yang membuat angka penularan penyakit demam berdarah dengue atau DBD menjadi tinggi.
Cara penularan DBD sendiri berawal dari gigitan nyamuk pembawa virus, yakni nyamuk aedes aegypti. Nyamuk yang banyak ditemukan di wilayah dengan iklim tropis dan juga sub-tropis ini merupakan salah satu sumber utama yang jadi pemicu terjadinya wabah penyakit demam berdarah dengue, seperti yang banyak terjadi di berbagai wilayah Indonesia.
Pengertian Demam Berdarah
Secara umum, demam berdarah dengue atau DBD merupakan penyakit yang penyebabnya berupa virus dengue yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus. Melalui gigitan dari salah satu nyamuk tersebut, virus akan masuk dan menginfeksi manusia alias inangnya.
Terjadinya demam berdarah dapat dipicu beberapa faktor tertentu yang bisa diidentifikasi lewat orang yang pernah terkena infeksi dari virus dengue. Selain itu, tinggal di daerah dengan iklim tropis ataupun sub-tropis jadi faktor lain penyebaran infeksi demam berdarah. Hal tersebut ditambah dengan faktor sistem kekebalan tubuh atau imun yang rendah. Lemahnya daya tahan tubuh umumnya dialami lansia serta bayi dan anak-anak.
Cara DBD Menular Beserta Gejala DBD
Umumnya, cara penularan DBD sangat mungkin terjadi pada orang yang terkena gigitan dari nyamuk aedes aegypti atau aedes albopictus. Ketika nyamuk menggigit, pada waktu pula virus akan menginfeksi masuk ke dalam tubuh manusia. Pada saat virus berhasil masuk, tubuh akan mengalami proses inkubasi selama kurang lebih 4-7, sampai akhirnya beberapa gejala muncul setelahnya. Adapun gejala-gejala tersebut di antaranya:
- Suhu tubuh yang meninggi hingga mencapai 40o Celcius serta diikuti demam.
- Penderita akan merasakan pusing akibat sakit kepala.
- Gejala mual dan juga muntah yang terjadi berulang kali.
- Munculnya ruam merah yang terdapat pada jaringan struktur kulit.
- Penderita merasakan nyeri atau kram pada sendi, otot, dan juga tulang. Gejala tersebut terkadang diikuti nyeri yang dirasakan pada bagian belakang mata.
- Penderita mudah merasakan keletihan dan juga kelelahan.
Gejala DBD biasanya akan membaik dengan penanganan dari dokter setelah 10 hari terinfeksi. Namun, terdapat beberapa kasus DBD yang menyebabkan implikasi yang parah pada tubuh, seperti terjadinya penurunan kadar trombosit sehingga memicu risiko pendarahan serta dengue shock syndrome yang dialami oleh penderitanya.
Upaya Pencegahan DBD
Guna mencegah penularan DBD yang berbahaya bagi kesehatan tubuh, terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegahnya, di antaranya adalah:
Memakai obat nyamuk
Pencegahan gigitan nyamuk dapat dihindari dengan menggunakan obat nyamuk oles ataupun semprot. Gunakan obat nyamuk dengan bahan yang aman untuk melindungi tubuh dari gigitan nyamuk penyebab demam berdarah dengue. Bahan alami seperti essential oil dengan beragam aroma juga dapat mencegah gigitan nyamuk aedes aegypti. Salah satu produk anti nyamuk yang dapat Anda coba adalah CALADINE MOSQUITO REPELLENT 100 Ml – Anti Nyamuk (Rp 30.100).
Menghidupkan kipas angin atau AC
Riset menunjukkan bahwa udara kencang yang dihasilkan dari kipas angin maupun AC diyakini dapat mengusir nyamuk yang terbang di area sekitar tubuh. Penggunaan AC atau kipas angin juga mengaburkan aroma dari tubuh yang sebelumnya mudah dikenali oleh nyamuk yang mau menggigit daerah tubuh. Kedua cara pencegahan tersebut diyakini dapat membantu dalam menghindari penularan DBD secara efektif.
Lakukan Aksi Pencegahan 3M Plus
Dengan iklim negara Indonesia yang tropis, penyebaran DBD pun tergolong begitu tinggi. Kemenkes setidaknya menghimbau masyarakat untuk melakukan tindakan pencegahan dengan lewat 3M Plus. Aksi 3M ini merupakan singkatan dari aktivitas:
- Menguras tempat penampungan air seperti bak mandi, toren air, dan kendi. Kegiatan ini perlu dilakukan secara rutin untuk memutus siklus hidup nyamuk. Dengan rajin membersihkan tempat penampungan air, telur nyamuk yang mungkin menempel di dinding tempat penampungan air tersebut dapat disingkirkan.
- Menutup rapat tempat penampungan air. Dengan cara ini, tempat penampungan air yang punya potensi jadi sarang nyamuk dapat dihindarkan.
- Memanfaatkan kembali limbah barang-barang bekas yang tidak terpakai. Selain meminimalisir adanya barang bekas yang bisa jadi sarang perkembangbiakan nyamuk, kita juga bisa memperoleh manfaat ekonomi dari barang tersebut.
Selain itu, ada lagi langkah “Plus” yang dapat melengkapi strategi 3M di atas. Di antara bentuk pencegahan 3M adalah:
- Memelihara ikan pemakan jentik di tempat penampungan air
- Menggunakan kawat kasa di jendela dan ventilasi udara
- Gotong royong dalam membersihkan lingkungan
- Taruh pakaian sehabis pakai di tempat tertutup
- Menaburkan larvasida ke dalam tempat penampungan air
- Memperbaiki talang air yang macet
- Merawat tanaman pengusir nyamuk seperti lavender dan geranium
Demikianlah informasi seputar cara penularan DBD dan juga upaya pencegahan dari penularan DBD. Tetap terapkan upaya pencegahan DBD serta bersihkan lingkungan agar kamu dan keluarga bisa terhindar dari penyakit yang berbahaya ini. Tingkatkan juga imun dan daya tahan tubuh dari virus dengan mengonsumsi vitamin daya tahan tubuh seperti Blackmores Bio C 1000 mg (Rp113.774) yang dapat diperoleh dengan mudah melalui Jovee.
Baca juga:
Cara Menghilangkan Bekas Gigitan Nyamuk dan Mencegahnya
Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Si Kecil Untuk Mencegah DBD
Khasiat Vitamin C untuk Mencegah Demam Berdarah
Bahagia dan Sehat Bareng Jovee
Simak artikel seputar tips dan trik kesehatan lainnya dari Jovee, pusat vitamin terlengkap. Unduh juga aplikasi Jovee melalui Play Store dan App Store serta dapatkan suplemen personalmu. Cari tahu pula tentang suplemen yang kamu butuhkan dengan berkonsultasi secara gratis dengan nutrisionis Jovee.