fbpx
Beranda › Vitamin & Suplemen › Siapa Saja yang Berisiko Kekurangan Biotin?

Biotin adalah salah satu vitamin B kompleks yang berperan dalam proses metabolisme karhohidrat dan lemak menjadi energi. Vitamin B7 ini juga menunjang kesehatan kulit, kuku, dan rambut dengan membantu produksi keratin. Tidak hanya itu, biotin pun mampu mengatur kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL) serta gula darah. Lantas, apa jadinya kalau tubuh kekurangan biotin? Siapa saja yang mungkin mengalami kondisi ini? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Siapa Saja yang Berisiko Kekurangan Biotin?

 

Dampak kekurangan biotin bagi tubuh

Biotin merupakan vitamin yang larut dalam air. Berarti, kelebihan vitamin ini tidak akan disimpan di dalam tubuh dalam waktu yang lama. Tubuh juga tidak dapat memproduksinya sendiri, namun ternyata bakteri baik di dalam usus bisa menghasilkan biotin.

Sebetulnya, kekurangan biotin tergolong dalam kasus yang jarang terjadi. Sampai saat ini juga belum dilaporkan adanya kasus defisiensi biotin berat pada orang sehat yang menerapkan pola makan sehat. Hal ini dikarenakan banyak sekali makanan yang secara alami mengandung biotin dalam jumlah tinggi.

 

Tanda dan gejalanya

Meski begitu, ada saja beberapa orang yang mengalami kekurangan biotin. Biasanya, tanda dan gejala kondisi ini muncul secara bertahap. Tanda dan gejala yang umum muncul bisa berupa:

  • Ruam merah pada kulit, terutama wajah
  • Kulit kering atau bersisik
  • Mata kering
  • Rambut rapuh dan rontok
  • Kelelahan
  • Sulit tidur atau insomnia
  • Hilangnya nafsu makan
  • Mual
  • Depresi
  • Sensasi terbakar dan tertusuk pada tangan dan kaki (paresthesia)
  • Nyeri otot
  • Sering sakit perut
  • Ujung bibir pecah-pecah
  • Kejang
  • Kesulitan berjalan

 

Dampak jangka panjang

Defisiensi biotin, atau kekurangan vitamin B7 berat bisa menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius. Umumnya, defisiensi biotin berdampak pada kulit, rambut, otak dan saraf, hingga sistem pencernaan, terutama usus.

Pada orang dewasa, gejala rambut rapuh dan rontok bisa berkembang menjadi kebotakan kulit kepala atau istilah medisnya alopecia. Gejala kejang mungkin mengakibatkan ensefalopati, yaitu rusaknya jaringan otak. Selain itu, defisiensi biotin juga dapat menyebabkan:

  • Konjungtivitis: peradangan pada selaput bola mata dan kelopak bagian dalam, sehingga membuatnya merah, berair, serta gatal.
  • Asidosis laktat: ketika kadar asam laktat dalam tubuh terlalu tinggi.
  • Aciduria: saat kadar asam dalam urin tidak normal.
  • Gangguan saraf: halusinasi dan letargi.
  • Gangguan pendengaran sensorineural, dari tingkat ringan hingga berat.

Pada bayi, defisiensi biotin dapat menghambat tumbuh kembangnya, mengakibatkan hipotonia alias sindrom floppy baby. Hipotonia pada bayi ialah keadaan melemahnya otot yang ditandai dengan terkulainya kepala dan bahu serta melemasnya anggota gerak bawah, layaknya boneka kain.

Tidak berhenti sampai situ, kekurangan vitamin B7 dapat membuat bayi letargi atau badan lelah dan lemas, bahkan terkadang mengarah pada penurunan kesadaran.

 

Kelompok berisiko kekurangan biotin

Dilansir dari laman resmi National Institutes of Health, berikut ini beberapa kelompok yang lebih berisiko untuk mengalami kekurangan biotin, antara lain:

Individu dengan kondisi defisiensi biotinidase

Defisiensi biotinidase adalah kelainan autosom langka yang menyebabkan tubuh tidak bisa menggunakan biotin meskipun asupannya terpenuhi. Jadi, orang yang mengalami kelainan ini selalu kekurangan biotin. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa mengarah pada gangguan saraf, bahkan koma dan kematian.

Pecandu alkohol dan obat-obatan

Konsumsi alkohol akan menghambat penyerapan biotin oleh tubuh. Sebanyak 15% orang-orang yang kecanduan alkohol, diketahui bahwa konsentrasi plasma biotin mereka terbilang rendah.

Sementara itu, jenis obat yang turut mempengaruhi defisiensi biotin adalah antibiotik. Obat ini bisa menghancurkan bakteri baik dalam usus sehingga tidak bisa memproduksi biotin.

Ibu hamil dan menyusui

Masih ada â…“ wanita hamil yang mengalami defisiensi biotin walaupun mereka sudah memenuhi asupan hariannya dari makanan. Bahkan, konsentrasi plasma biotin pada ASI ibu menyusui cenderung rendah.

Karenanya, wanita hamil dan menyusui perlu melengkapi kebutuhan biotin-nya dari suplemen tambahan untuk menunjang tumbuh kembang janin.

 

Cegah defisiensi dengan mencukupi kebutuhannya

Berdasarkan pedoman angka kecukupan gizi di Indonesia, orang dewasa membutuhkan sekitar 30 mikrogram (mcg) per hari sedangkan anak-anak memerlukan 5 – 25 mcg. Sementara itu, ibu hamil dan menyusui harus memenuhi kebutuhan biotin sebesar 35 mcg setiap harinya.

Khusus ibu hamil dan menyusui, asupan biotin bisa diperoleh dari makanan dan suplemen pelengkap seperti Blackmores Executive B 62 Kaplet (Rp290.000). Namun, konsultasikan dulu dengan dokter dan ahli gizi sebelum mengonsumsi suplemen.

Beberapa makanan yang mengandung vitamin B7, diantaranya:

  • Daging sapi dan kambing (terutama organ hatinya) serta ikan, misalnya sarden
  • Makanan laut
  • Kuning telur
  • Kacang-kacangan, seperti almond, kacang tanah, kenari, dan kedelai
  • Biji bunga matahari
  • Buah-buahan: alpukat, pisang
  • Sayuran: bayam, brokoli, kembang kol, jamur, wortel
  • Ubi
  • Susu dan produk olahannya: yogurt dan keju

Dapat disimpulkan bahwa kekurangan biotin termasuk jarang terjadi. Apalagi, bila Anda menerapkan pola makan sehat, kemungkinan defisiensi biotin akan makin kecil.

Meski begitu, ada beberapa orang yang berisiko tinggi mengalami kondisi ini, termasuk ibu hamil dan menyusui, pecandu alkohol, serta orang dengan kondisi defisiensi biotinidase.

Cara terbaik untuk mencegah dan menangani defisiensi biotin adalah memenuhi asupannya, baik dari makanan tinggi biotin atau suplemen tambahan.

Dapatkan vitamin terbaik hanya dari Jovee. Untuk mengetahui rekomendasi vitamin harianmu, anda juga bisa mengunduh aplikasi Jovee. Jovee adalah aplikasi yang dapat merekomendasikan suplemen sesuai dengan kebutuhan personal. Aplikasi Jovee tersedia melalui Google Play Store maupun App Store.

Ditulis oleh: Alifia Daariy

Referensi:

Gratias TM. (Medscape). 2018. Biotin Deficiency Clinical Presentation.

Amanda B. (Medical News Today). 2017. All you should know about biotin deficiency.

Kimberly H. (Healthline). 2017. Biotin Deficiency.

NIH. 2020. Biotin: Fact Sheet for Health Professionals.

Saleem F & Soos MP. 2020. Biotin Deficiency. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing.

Hospital Care for Children. (n.d.). Anak yang lemah/letargis, tidak sadar atau kejang.

UKK Neurologi IDAI. 2017. Proceedings of Update in child neurology: Everything you should know about motor and movement problems in children. Jakarta: IDAI Cabang DKI Jakarta.

Pertanyaan Seputar Jovee

+

Apa itu Jovee?

+

Apa yang membuat Jovee berbeda dengan yang lain?

+

Apa saja metode pembayaran yang tersedia di Jovee?

+

Berapa lama pengiriman vitamin saya?

+

Apakah Jovee memberikan gratis ongkir?

Logo

Dapatkan Vitamin sesuai Kebutuhanmu dengan Konsultasi GRATIS lewat Nutrisionist kami

Yuk, segera

Konsultasi Sekarang

Callback
Logo

Dapatkan Vitamin sesuai Kebutuhanmu dengan Konsultasi GRATIS lewat Nutrisionist kami

Konsultasi Sekarang

Jaminan Jovee untuk Anda

Icon

100% Original

Semua Produk yang kami jual terjamin keasliannya dengan kualitas terbaik.

Icon

Dijamin Lebih Murah

Kami menjamin akan mengembalikan uang dari selisih perbedaan harga.

Icon

Gratis Ongkir

Tak perlu antre. Kami kirim ke alamat Anda. GRATIS*

Artikel Terkait

vitamin untuk mengecilkan kista ovarium

Mengenal Jenis-jenis Makanan, Suplemen, dan Vitamin untuk Mengecilkan Kista Ovarium

Vitamin & Suplemen   16/07/2023
vitamin untuk kebas dan kesemutan

Vitamin Untuk Kebas dan Kesemutan, Wajib Tahu Nih!

Vitamin & Suplemen   15/07/2023
vitamin untuk meningkatkan hormon testosteron

Jenis-jenis Vitamin untuk Meningkatkan Hormon Testosteron

Vitamin & Suplemen   14/07/2023
vitamin untuk kepala kliyengan

Vitamin untuk Kepala Kliyengan, Cewek-cewek Wajib Tahu!

Uncategorized   13/07/2023

Pilihan Rekomendasi Vitamin untuk Ibu Menyusui

Vitamin & Suplemen   27/02/2023