Lama Masa Inkubasi Virus Corona dan Penanganannya

Kurang mengenalnya orang terhadap masa inkubasi jadi salah satu alasan mengapa penyebaran virus corona bisa cepat meluas. Padahal, memahami periode masa inkubasi ini sangatlah penting, terutama jika baru melakukan kontak dengan orang yang positif terkena infeksi. Pelajari lebih lanjut seputar masa inkubasi virus corona dan apa saja langkah penanganannya di artikel Jovee berikut ini.

Apa Itu Masa Inkubasi?

Masa inkubasi virus corona adalah rentang waktu antara saat seseorang terinfeksi virus dan ketika gejala infeksi mulai terlihat. Memastikan apakah kamu terkena infeksi atau tidak memang dinilai sulit meskipun telah melakukan tes Covid-19 sekalipun. Namun, risiko infeksi kemungkinan besar terjadi bila kamu telah berada di sekitar orang yang menderita gejala Covid-19.

Jika kamu sudah menetapkan kemungkinan terjangkit virus corona, langkah berikutnya adalah tetap berada di rumah dan jauhkan diri dari kontak keluarga (dan juga hewan peliharaan). Di masa inkubasi inilah kamu menunggu dalam waktu tertentu untuk memastikan apakah gejala Covid-19 muncul atau tidak. Ada penanganan yang perlu dilakukan pula terhadap diri sendiri, baik selama masa inkubasi atau setelah masa inkubasi, baik ketika kamu terdiagnosa Covid-19 maupun tidak setelah inkubasi berakhir.

Berapa Lama Inkubasi Corona?

Berdasarkan laman WebMD, setidaknya laporan di awal tahun 2020 mengenai rata-rata masa inkubasi virus corona terjadi selama 5 hari dari saat terjadinya kontak pertama. Pada hari ke-5 itulah orang yang terinfeksi menunjukkan gejala-gejala penyakit Covid-19. Kebanyakan orang akan memperlihatkan gejala pada hari ke-12. Selain itu, kebanyakan orang jatuh sakit akibat infeksi virus covid saat memasuki hari ke-14.

Ada pula orang yang mengalami masa inkubasi yang sebentar, yakni 2 hari setelah terinfeksi, atau inkubasi yang melebihi 14 hari. Walau begitu, kedua kasus tersebut sangatlah jarang terjadi.

Kemungkinan Penularan Virus Corona

Risiko penularan virus corona diketahui dapat terjadi pada orang yang mengalami kontak dekat dengan orang yang terinfeksi atau terkonfirmasi Covid-19. Orang yang terinfeksi ini biasanya sudah memasuki hari ke-2 atau hari ke-3 sebelum gejala muncul. Kemungkinan risiko penularan berada di puncaknya pada hari ke-1 atau hari ke-2 sebelum orang yang terinfeksi jatuh sakit.

Orang yang melakukan tes dan dinyatakan positif dipertimbangkan dapat menularkan virus. Perhitungan dari penyebaran orang yang positif ini adalah 2 hari sebelum ia mengambil tes hingga 10 hari setelah mengambil tes. Kebanyakan kasus orang yang terinfeksi virus disebabkan kontak dekat dengan orang yang memperlihatkan gejala (simptomatik). Sebagian kecil kasus berasal dari penularan orang tanpa gejala (asimptomatik).

Hal yang mendasari kontak dekat adalah bila kamu berada dalam jarak 6 kaki atau 1,8 meter dari orang yang terinfeksi Covid-19 dalam total waktu 15 menit atau lebih selama periode 24 jam. Selain itu, kontak dekat juga lebih memiliki potensi tinggi untuk menularkan virus bila kamu tidak memiliki perlindungan terhadap cairan tubuh dan/atau sekresi dari orang terinfeksi.

Cairan dari orang terinfeksi bisa saja berpindah lewat batuk atau bersin, peralatan makan dan minum yang sama, ataupun ciuman. Kamu juga bisa tertular bila sedang merawat orang terinfeksi tanpa menggunakan alat pelindung.

Mengutip Satgas Penanganan Covid-19, umumnya, orang yang terinfeksi virus corona menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut:

• Demam
• Batuk
• Kelelahan
• Kehilangan kemampuan untuk merasa atau mencium bau (anosmia)

Ada pula gejala tidak terlalu umum sebagai berikut:

• Sakit tenggorokan
• Sakit kepala
• Sakit dan nyeri
• Diare
• Ruam pada kulit atau perubahan warna pada jari tangan atau jari kaki
• Mata merah atau iritasi pada mata

Penagangan Selama Masa Inkubasi Corona

Jika kamu telah terlibat kontak dekat dengan orang terinfeksi maupun orang yang dinyatakan positif Covid-19 atau bahkan menunjukkan gejala atau sakit Covid-19, segera lakukan karantina atau isolasi mandiri. Hal ini terutama dilakukan untuk menghindari penyebaran virus. Pastikan selama waktu inkubasi corona kamu tidak melakukan kontak dengan siapa pun.

Perbedaan Karantina dan Isolasi

Ada perbedaan dalam istilah isolasi dan karantina. Namun, keduanya memiliki fungsi yang sama, yakni untuk mencegah penyebaran virus. Adapun pengertian dari masing-masing istilah adalah:

• Karantina bertujuan untuk membatasi atau memisahkan orang yang sehat atau belum menunjukkan gejala Covid-19 tapi telah melakukan kontak dengan orang terinfeksi virus corona atau pernah ke wilayah yang menjadi tempat transmisi virus.
• Isolasi, di lain sisi, dilakukan untuk memisahkan orang yang sakit, baik karena gejala Covid-19 atau telah dikonfirmasi positif melalui laboratorium.

Lamanya Waktu Karantina atau Isolasi

CDC menyebut bila waktu isolasi atau karantina berlangsung selama 14 hari, mengikuti masa inkubasi virus corona. Karena hal ini mungkin pula tidak mudah, orang terduga terinfeksi namun tidak memiliki gejala dapat menyelesaikan masa karantina pada hari ke-10 tanpa melakukan tes atau pada hari ke-7 setelah melakukan tes dan hasilnya adalah negatif.

Cara Menghitung Awal Masa Karantina atau Isolasi

Ada beberapa cara mengetahui masa isolasi/karantina atau masa inkubasi virus corona. Kamu bisa memulai perhitungan ketika tidak ada lagi kontak dengan orang yang terinfeksi. Dengan kata lain, kamu bisa menyelesaikan masa karantina setelah 10 hari dari kontak dengan orang terinfeksi.

Tapi, jika dengan suatu alasan kamu tetap melakukan kontak dengan orang terinfeksi, ada beberapa kemungkinan dalam perhitungan periode karantina:

• Jika bisa menghindari kontak dekat, hari terakhir karantinamu adalah 10 hari dari saat tertular dengan orang terinfeksi Covid-19 yang menjalani isolasi. Namun, kamu perlu mengulangi perhitungan harinya jika kontak dekat terjadi lagi.
• Jika tidak memungkinkan untuk menghindari kontak dekat dengan orang terinfeksi, hari terakhir karantinamu adalah 10 hari dari waktu isolasi orang terinfeksi tersebut yang dinyatakan selesai.

Hal yang Perlu Dilakukan Sebelum Karantina atau Isolasi

Ada hal yang perlu kamu lakukan sebelum melakukan karantina atau isolasi mandiri, di antaranya:

• Menghubungi dinas kesehatan di kota/kabupaten atau puskesmas yang jadi narahubung pengawasan kondisimu.
• Jauhkan atau kalau bisa ungsikan anggota keluarga lainnya, khususnya yang punya daya tahan tubuh rendah. Orang dengan daya tahan tubuh rendah itu termasuk lansia, sedang dalam masa pengobatan penyakit kronis, dan orang dengan penyakit autoimun dan kondisi pernafasan yang tidak prima.
• Jauhkan diri juga dari hewan peliharaan dan binatang lainnya. Kalau kamu harus merawat hewan, gunakan masker wajah dan cuci tangan sebelum dan sesudah berinteraksi dengannya. Namun, mintalah orang lain mengurusnya terlebih dulu hingga masa karantina selesai.

Hal yang Perlu Dilakukan Selama Karantina atau Isolasi

Saat masa inkubasi virus corona, orang yang melakukan isolasi perlu menghindari dulu kegiatan apa pun bersama keluarga, termasuk makan, dan tetap jaga jarak sekitar 1 meter serta gunakan masker ketika sedang bersama yang lain.

Kamar maupun kamar mandi harus digunakan secara terpisah. Kamar karantina sebaiknya memiliki ventilasi yang baik dan tidak boleh dimasuki anggota keluarga lainnya. Sedangkan, penggunaan kamar mandi harus secara terpisah. Jika hanya ada satu, orang yang sedang karantina sebaiknya mandi di akhir. Pastikan untuk membersihkan kamar mandi setelah selesai dengan cairan berbahan Accelerated hydrogen peroxide, Benzalkonium chloride, atau Chloroxylenol.

Saat masa isolasi pun Anda dapat mengonsumsi beberapa vitamin yang dapat membantu proses pemulihan Anda seperti Nutri-well Vitamin D3 1000 IU (Rp 140.644) dan Vitalong C – 30 Kapsul (Rp 49.500).

Hal yang Perlu Dilakukan Setelah Karantina atau Isolasi

Karantina atau isolasi mandiri bisa selesai pada hari ke-10 jika tanpa melakukan tes. Namun, tetap periksa kondisi tubuh kalau ada kemungkinan gejala yang muncul sampai hari ke-14. Ikuti terus protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19.

Jika didapati kamu terkena gejala atau kondisi tubuh yang memburuk, lanjutkan isolasi dan hubungi narahubung dinas kesehatan atau puskesmas. Kemudian, segera ke dokter atau klinik rujukan terdekat dan pastikan untuk menggunakan masker serta gunakan transportasi pribadi atau taksi.

Memahami masa inkubasi virus corona serta penanganan yang tepat sangatlah penting agar kamu bisa mengambil langkah yang baik bagi keselamatan diri dan orang lain di sekitarmu. Pelajari lebih lanjut seputar Covid-19 agar kamu bisa menghambat penyebaran virus Covid-19.

Baca juga:

Mengulas Seputar Pengembangan Vaksin Covid-19

Mengenal Tes Covid-19: Dari Antigen Swab Test hingga Antibodi

Tips Mencegah Obesitas Pada Anak di Saat Pandemi Covid-19

Bantu Tenaga Kesehatan Kita

Sebagai garda depan pandemi COVID-19, tenaga kesehatan tidak dapat melakukan social distancing dan sangat rentan untuk tertular virus. Oleh sebab itu, Jovee ingin mengajak kalian turut serta berpartisipasi membantu nakes dengan cara berdonasi untuk pengumpulan 10.000 vitamin. Nantinya, vitamin tersebut akan diberikan kepada para tenaga medis yang menangani pasien COVID-19 di seluruh Indonesia melalui loket.com. Biaya pengiriman vitamin seluruhnya akan ditanggung oleh Jovee.

Berapapun nilai yang kamu donasikan, akan membantu para tenaga kesehatan untuk berperang melawan Covid-19 di garda terdepan. Yuk, bantu para tenaga kesehatan supaya tetap sehat melawan COVID19di sini.